الاعراف (Al-A'raf)
Surat ke-7, Ayat ke-55
اُدْعُوْا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَّخُفْيَةً ۗاِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِيْنَۚ
Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
📚 Tafsir Al-Muyassar
Berdo’alah (wahai kaum mukminin), kepada tuhan kalian, dengan keadaan penuh menghinakan diri kepadaNya, dengan suara rendah dan perlahan. Dan hendaknya do’a dilakukan dengan hati khusyu dan jauh dari riya. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang bertindak melampaui batas syariatNYa.
Dan tindakan melampaui batas yang paling besar adalah perbuatan syirik kepada Allah, seperti berdo’a kepada selain Allah, dengan meminta kepada orang-orang yang sudah mati, berhala-berhala dan yang semisalya.
Sumber: https://tafsirweb.com/2509-surat-al-araf-ayat-55.html
📚 Tafsir as-Sa'di
55 Doa meliputi doa permohonan dan doa ibadah. Dia memerintahkan kita untuk berdoa kepadaNya, ”dengan berendah diri” yakni terus menerus dalam memohon dan ulet dalam beribadah “dan suara yang lembut” yakni tidak keras dan terang-terangan yang dilakukan timbul riya’, akan tetapi dengan lembut dan ikhlas kepadaNya “sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas” yaitu orang-orang yang melampauui batas dalam segala urusan, termasuk didalamnya adalah permintaan seorang hamba kepada Allah terhadap sesuatu yang tidak layak, atau terlalu berlebihan dalam memfasih-fasihkan kalimat doa, atau berlebih-lebihan dalam mengeraskan doanya semua itu termasuk kedalam sikap berlebih-lebihan yang di larang.
Sumber: https://tafsirweb.com/2509-surat-al-araf-ayat-55.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
55. Wahai orang-orang mukmin, berdoalah kepada Tuhan kalian dengan mengiba, merendah dan tunduk dalam kesunyian karena itu jauh dari pamer. Sesungguhnya Allah SWT membenci orang-orang yang melampaui batas dalam berdoa dan hal lainnya dengan meninggikan suara dan menjerit atau berdoa dengan sesuatu yang tidak diperbolehkan atau tidak dianjurkan.
Sumber: https://tafsirweb.com/2509-surat-al-araf-ayat-55.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 55-56 Allah SWT memberikan petunjuk kepada hamba-hambaNya agar mereka berdoa kepadaNya yang merupakan kebaikan bagi dunia dan akhirat mereka. Lalu Allah SWT berfirman: (Berdoalah kepada Tuhan kalian dengan merendahkan diri dan suara yang lembut) Dikatakan bahwa maknanya adalah dengan merendahkan diri, tunduk, dan dengan lemah lembut. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai (205)) (Surah Al-A'raf) dan disebutkan dalam hadits shahih Bukhari Muslim dari Abu Musa Al-Asy'ari, dia berkata,”Orang-orang meninggikan suaranya ketika berdoa.
Lalu Rasulullah SAW bersabda: “Wahai manusia, tenangkanlah diri kalian, karena sesungguhnya kalian tidaklah berdoa kepada Tuhan yang tuli dan tidak pula yang tidak ada, sesungguhnya Tuhan yang kalian mintai doa itu Maha Mendengar lagi Maha Dekat” Ibnu Jarir berkata tentang makna (tadharru') adalah merendahkan diri dan tenang dalam ketaatan kepadaNya dan (wa khufyah) dia berkata dengan hati yang tunduk, dan yakin pada Keesaan dan KetuhananNya dalam sesuatu antara kalian dan Dia, dan tidak pula dengan suara yang keras dan riya’. Ibnu Juraij berkata bahwa meninggikan suara, berseru, dan menjerit dalam berdoa itu makruh. Hal yang diperintahkan adalah dengan merendahkan diri dan tunduk.
Kemudian dia meriwayatkan dari ‘Atha’ dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas (55)) yaitu dalam berdoa dan dalam hal lain. Firman Allah SWT: (Dan janganlah kalian membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya) Allah SWT melarang berbuat kerusakan di bumi dan hal-hal yang memberi kemudharatan setelah adanya perbaikan. Sesungguhnya jika segala sesuatu berjalan sesuai dengan kelestariannya, kemudian terjadi kerusakan setelah itu, maka itu memberi kemudharatan kepada semua hamba.
Jadi Allah SWT melarang hal itu, dan memerintahkan untuk menyembah dan berdoa kepadaNya serta merendahkan diri dan tunduk kepadaNya. Lalu Allah SWT berfirman: (dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan)) yaitu dengan takut terhadap siksaan yang ada di sisiNya dan berharap kepada pahala melimpah yang ada di sisiNya. Kemudian Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik) yaitu sesungguhnya rahmat Allah mendatangi orang-orang yang berbuat baik yang mana mereka mengikuti perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya.
Sebagaimana Allah SWT berfirman: (dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami" (156) (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi) (Surah Al-A’raf) dan Dia berfirman (dekat) tidak dikatakan “qariibatun” karena hal itu mengandung kata “rahmat” yang bermakna pahala, atau karena dimudhafkan kepada Allah, Oleh karena itu Allah berfirman (Qariibun minal muhsiniin) “amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik”.
Sumber: https://tafsirweb.com/2509-surat-al-araf-ayat-55.html
Informasi Tambahan
Juz
8
Halaman
157
Ruku
128