الاعراف (Al-A'raf)
Surat ke-7, Ayat ke-58
وَالْبَلَدُ الطَّيِّبُ يَخْرُجُ نَبَاتُهٗ بِاِذْنِ رَبِّهٖۚ وَالَّذِيْ خَبُثَ لَا يَخْرُجُ اِلَّا نَكِدًاۗ كَذٰلِكَ نُصَرِّفُ الْاٰيٰتِ لِقَوْمٍ يَّشْكُرُوْنَ ࣖ
Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan izin Tuhan; dan tanah yang buruk, tanaman-tanamannya yang tumbuh merana. Demikianlah Kami menjelaskan berulang-ulang tanda-tanda (kebesaran Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.
📚 Tafsir Al-Muyassar
Tanah yang bersih, jika turun hujan padanya, akan mengeluarkan tanaman-tanaman dengan izin Allah dan kehendakNya dalam keadaan baik-baik lagi mudah. Begitupula seorang mukmin, jika turun padanya ayat-ayat Allah, dia kan mendapatkan manfaat darinya dan menimbulkan pengaruh pada dirinya berupa kehidupan yang baik. Adapun tanah yang bergaram lagi buruk, sesungguhnya ia tidak bisa menumbuhkan tanaman, kecuali dengan susah payah lagi jelek yang tidak membawa manfaat sama sekali, dan tidak dapat menumbuhkan tanaman dengan baik, begitu pula orang kafir, dia tidak memperoleh manfaat dari ayat-ayat Allah.
Dengan variasi yang tiada duanya dalam mengetengahkan penjelasan, kami mengemukakan hujjah-hujjah dan bukti-bukti yang berbeda-beda jenisnya untuk menetapkan kebenaran kepada manusia-manusia yang mensyukuri nikmat-nikmat Allah dan taat kepadaNya.
Sumber: https://tafsirweb.com/2512-surat-al-araf-ayat-58.html
📚 Tafsir as-Sa'di
58 kemudian Allah menyebutkan perbedaan bumi yang disirami oleh hujan. Dia berfirman “dan tanah yang baik” yakni materi dan strukturnya baik jika disiram air. ”tanaman-tanamannya tumbuh subur” yang memang disiapkan untuknya ”dengan siizin Allah” yakni dengan kehendak dan keinginan Allah, karena sebab tidak secara independen mewujudkan musabab (akibat) sehingga Allah mengijnkannya terjadi. ”dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana” yakni tumbuh-tumbuhan yang tidak berguna dan tidak berlaku. ”demikianlah kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (kami) bagi orang-orang yang bersyukur”. Kami membuatya bermacam-macam, kami menjelaskannya, kami membuat perumpamaan padanya, dan kami menyodorkannya kepada umat yang bersyukur kepada Allah dengan mengakui nikmatNya dan menggunakannya dalam keridahanNya.
Mereka itulah orang-orang yang dapat mengambil manfaat dengan hukum-hukum dan tuntunan ilahiyah yang diperinci oleh Allah, karena mereka memandang bahwa mereka ia adalah nikmat terbesar dari Rabb mereka kepada mereka, maka mereka pun menerimaanya dengan kebutuhan dan kebahagiaan padaNYa, lalu mereka merenungkan dan memikirkannya, Allah menjelaskan kepada mereka makna-maknanya berdasarkan kesiapan mereka. Ini perumpamaan bagi hati manakala wahyu turun kepadanya yang merupakan sumber kehidupan sebagaimana hujan adalah sumber kehidupan. Hati yang baik, ketika wahyu datang kepadanya, maka ia akan menerimanya, mengetahuinya dan ia tumbuh sesuai dengan dasarnya yang baik dan unsurnya yang bagus.
Adapun hati yang busuk yang tida ada kebaikan di dalamnya jika wahyu datang kepadanya, maka ia tidak mau menerimanya, lalai dan berpaling atau menentang. Seperti hujan yang turun ke tanah yang bergaram, berpasir dan berbatuan, ia tidak memberi bekas apapun padanya, seperti FirmanNya” Allah telah menurunkan air hujan dari langit, maka mengalirlah air di lemah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengembang”
Sumber: https://tafsirweb.com/2512-surat-al-araf-ayat-58.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
58. Negeri yang baik tanahnya dan sangat subur, yang mana bisa menumbuhkan tanaman yang mekar dengan sempurna, dan negeri yang tidak subur tanahnya, layaknya tanah rawa atau tanah yang mengandung kadar garam yang sangat sukar menumbuhkan tanaman dan tidak mengandung kebaikan. Ini adalah perumpamaan yang dapat dirasakan bagi orang yang menerima panggilan iman dan orang kafir yang menolak beriman.
Seperti penjelasan itulah Kami menerangkan ayat-ayat yang menunjukkan kepada kuasa yang luar biasa dan aturan yang sempurna bagi kaum yang bersyukur kepada Allah dan menyadari nikmatNya.
Sumber: https://tafsirweb.com/2512-surat-al-araf-ayat-58.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 57-58 Ketika Allah SWT menyebutkan bahwa Dia adalah Dzat yang menciptakan langit dan bumi, dan Dia adalah Dzat yang Mengatur, Memutuskan, dan Menundukkan segala sesuatu. Dia memberikan petunjuk kepada mereka agar berdoa kepadaNya karena Dia adalah Dzat yang Maha Kuasa atas segala sesuatu yang Dia kehendaki. Allah SWT mengingatkan bahwa Dia adalah Dzat yang Maha Pemberi Rezeki, dan Dialah Dzat yang mengembalikan orang-orang mati pada hari kiamat.
Allah SWT: (Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira) yaitu yang menyebar di antara awan yang membawa hujan. Di antara ulama’ ada yang membaca (busyra) sebagaimana firmanNya: (Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira) (Surah Ar-Rum: 46) Firman Allah SWT: (sebelum kedatangan rahmatNya) yaitu di antara hujan, Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan Dialah yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji (28)) (Surah Asy-Syura) dan (Maka perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah, bagaimana Allah menghidupkan bumi yang sudah mati. Sesungguhnya (Tuhan yang berkuasa seperti) demikian benar-benar (berkuasa) menghidupkan orang-orang yang telah mati.
Dan Dia Maha kuasa atas segala sesuatu (50)) (Surah Ar-Rum).
Firman Allah: (hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung) yaitu angina itu membawa awan yang penuh dengan beban, yaitu karena saking banyaknya air yang terkandung di dalamnya, sehingga awan itu penuh beban dan sangat dekat dengan permukaan bumi. Sebagaimana yang dikatakan oleh Zaid bin Amr bin Nufail: Aku berserah diri kepada Dzat yang berserah diri kepadaNya awan yang mengandung air hujan yang tawar lagi mudah diminum. Aku berserah diri kepada Dzat yang berserah diri kepadaNya bumi yang membawa batu-batu besar lagi berat.
Firman Allah SWT: (Kami halau ke suatu daerah yang tandus) yaitu ke tanah yang kering dan tandus tidak ada tanaman di dalamnya. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi mati, Kami hidupkan bumi itu) (Surah Yasin: 33), Oleh karena itu Allah berfirman (maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati) bumi ini sesudah matinya, demikian juga Kami menghidupkan jasad-jasad setelah tulangnya hancur pada hari kiamat.
Allah menurunkan air dari langit, dan air itu menyirami bumi selama empat puluh hari. Maka muncullah jasad-jasad dari kuburnya sebagaimana biji-bijian tumbuh dari dalam tanah. Makna ini banyak dalam Al-Qur'an, dimana Allah SWT membuat perumpamaan pada hari kiamat, dengan menghidupkan bumi yang telah mati.
Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (mudah-mudahan kalian mengambil pelajaran) Firman Allah SWT: (Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah) yaitu tanah yang baik mengeluarkan tanaman dengan cepat dan baik. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (dan menumbuhkannya dengan pertumbuhan yang baik) (Surah Ali Imran: 37) (dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana) Mujahid dan lainnya berkata tanah seperti tanah yang tidak baik untuk ditanami, dan tanah semacamnya.
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang ayat ini,”Ini adalah perumpamaan yang dibuat Allah untuk orang mukmin dan orang kafir.
Sumber: https://tafsirweb.com/2512-surat-al-araf-ayat-58.html
Informasi Tambahan
Juz
8
Halaman
158
Ruku
128