الاعراف (Al-A'raf)
Surat ke-7, Ayat ke-79
فَتَوَلّٰى عَنْهُمْ وَقَالَ يٰقَوْمِ لَقَدْ اَبْلَغْتُكُمْ رِسَالَةَ رَبِّيْ وَنَصَحْتُ لَكُمْ وَلٰكِنْ لَّا تُحِبُّوْنَ النّٰصِحِيْنَ
Kemudian dia (Saleh) pergi meninggalkan mereka sambil berkata, “Wahai kaumku! Sungguh, aku telah menyampaikan amanat Tuhanku kepadamu dan aku telah menasihati kamu. Tetapi kamu tidak menyukai orang yang memberi nasihat.”
📚 Tafsir Al-Muyassar
Maka shaleh meninggalkan kaumnya, ketika mereka menyembelih unta betina itu dan siksaan menimpa mereka, dan dia berkata kepada mereka, ”Wahai kaumku, sungguh aku telah sampaikan kepada kalian apa yang aku diperintahkan untuk menyampaikannya yang berupa perintah dan laranganNya, dan aku sudah mengerahkan segala usahaku untuk mengajak, memperingatkan dan menasihati kalian. Akan tetapi, kalian tidak menyukai orang-orang yang memberi nasihat. Kalian tolak ucapan orang-orang yang memberi nasihat dan justru kalian menaati setan yang terlaknat. ”
Sumber: https://tafsirweb.com/2533-surat-al-araf-ayat-79.html
📚 Tafsir as-Sa'di
79 “maka shaleh meninggalkan mereka”, pada waktu Allah menimpakan azab kepada mereka, ”seraya berkata” kepada mereka dalam rangka menghinakan dan mencela mereka setelah Allah membinasakan mereka, ”hai kaumku, sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat Rabbku, dan aku telah memberi nasihat kepadamu” yakni segala apa yang Allah mengutusku dengannya kepadamu, aku telah menyapaikannya kepadamu. Aku telah berusaha memberimu petunjuk dan akupun telah berupaya membawamu kejalan yang lurus dan agama yang benar. ”tetapi kamu tidak menyukai orang-orang yang memberi nasihat” justru kamu menolak ucapan orang-orang yang tulus memberi nasihat dan menaati semua setan yang terkutuk. Ketahuilah, bahwa banyak ahli tafsir yang menyebutkan pada kisah ini bahwa unta betina itu keluar dari batu besar yang licin atas permintaan mereka kepada shaleh, bahwa batu itu mengejang seperti wanita hamil yang mau melahirkan, lalu unta itu keluar dan mereka melihatnya.
Manakala mereka menyembelihnya ia memiliki anak, lalu ia bersuara tiga kali sehingga gunung terbelah dan ia pun masuk kedalamnya. Dan shaleh berkata kepada mereka bahwa tanda turunnya azab adalah wajahmu menguning di hari pertama dari tiga hari yang dijanjikan, pada hari kedua memerah, dan pada hari ketiga menghitam, maka terjadilah seperti apa yang dikatakannya. Ini termasuk kisah-kisah israilliyat yang tidak semestinya dinukil dalam tafsir terhadap kitabbullah, padahal di dalam al-qur’an tidak ada yang menunjukan hal itu sama sekali, justru kalau ia benar pastilah Allah akan menyebutkannya, karena padanya terdapat keajaiban, pelajaran, dan tanda kebesaranNya yang tidak mungkin dilalaikan oleh Alllah dan ditinggalkan sampai ia diceritakan oleh orang yang penukilannya tidak dipercaya.
Bahkan al-qur’an mendustakan sebagian yang disebutkan, karena shaleh berkata kepada mereka ” bersuakarialah kamu sekalian di rumahmu selama tiga hari” Yakni bersenang-senaglah dalam waktu yang sangat pendek ini, karena kamu tidak memiliki kenikmatan dan kesenangan kecuali ini. Kenikmatan dan kesukaan apa bagi orang yang diancam oleh Nabi mereka dengan azab dan nabi itu menyebutkan kejadian-kejadian yang menjadi pendahuluan azab tersebut, lalu ia terjadi hari demi hari dalam bentuk yang meliputi dan mencakup mereka, karena memerahnya wajah mereka, menguning dan menghitamnya termasuk azab? Bukankah ini bertentangan dengan alquran dan bertabrakan dengannya?
Al-qur’an sudah cukup dan ia sebagai petunjuk dari selainnya, Benar, jika sesuatu darinya ditetapkan secara shahih dari Rasulullah saw yang tidak bertentangan dengan al-qur’an maka wajib diterima dan ia termasuk yang harus diikuti menurut al-qur’an. ”Apa yang diberikan rasul kepadamu maka terimalah dia, Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah” Dan telah dijelaskan bahwa tidak boleh menafsirkan kitabbullah dengan berita-berita isra’iliyat. Walaupun ada pendapat yang membolehkan meriwayatkan dari mereka dalam perkara-perkara yang tidak dibenarkan dan juga tidak didustakan, jadi keduanya tidak mungkin dipertemukan.
Sumber: https://tafsirweb.com/2533-surat-al-araf-ayat-79.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
79. Lalu Shalih berpaling dan meninggalkan rumah-rumah mereka usai unta itu dibunuh mereka, dan berkata: “Wahai kaumku, sungguh aku telah menyampaikan risalah Tuhanku kepada kalian. Aku juga telah berusaha menasehati dan membimbing kalian, namun kalian tidak menyukai orang yang memberi nasehat dengan ikhlas, dan mengabaikan nasehatku, maka azab itu pasti menimpa kalian”
Sumber: https://tafsirweb.com/2533-surat-al-araf-ayat-79.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ini merupakan celaan dari nabi Shalih kepada kaumnya ketika Allah membinasakan mereka karena pertentangan dan pembangkangan mereka terhadap Allah serta keengganan mereka untuk menerima kebenaran, dan keberpalingan mereka dari petunjuk menuju kebutaan. nabi Shalih berkata demikian kepada mereka setelah pembinasaan mereka sebagai bentuk celaan dan cemoohan, dan mereka mendengarnya. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih Bukhari Muslim bahwa Rasulullah SAW ketika menang di perang Badar, beliau tinggal di sana selama tiga hari. Kemudian beliau memerintahkan agar unta yang digunakan sebagai kendaraan disiapkan berangkat; lalu hal itu terjadi setelah tiga malam yaitu akhir malam.
Lalu beliau menaikinya dan berjalan sampai berhenti di sumur Qulaib, dan beliau bersabda,”Wahai Abu Jahal bin Hisyam, Utbah bin Rabi'ah, Syaibah bin Rabi'ah, dan Fulan bin Fulan, apakah kalian telah mendapati bahwa apa yang telah dijanjikan oleh Tuhan kalian itu benar?.Sesungguhnya aku telah mendapati apa yang telah dijanjikan oleh Tuhanku itu benar” Lalu Umar berkata kepada beliau,"Wahai Rasulullah, mengapa engkau berbicara kepada orang-orang yang telah menjadi mayat?" Rasulullah bersabda,”Demi Dzat yang jiwaku berada dalam kekuasaanNya, maka kalian sekali-kali bukan orang-orang yang lebih mendengar perkataanku daripada mereka, tetapi mereka tidak dapat menjawab” Dalam sirah disebutkan bahwa Nabi SAW bersabda kepada mereka,”Kalian adalah seburuk-buruk keluarga seorang nabi yang berbuat buruk terhadap nabi kalian. Kalian telah mendustakanku, sedangkan orang-orang lain membenarkanku. Kalian mengusirku, sedangkan orang lain memberikan perlindungan kepadaku.
Kalian memerangi aku, sedangkan orang lain menolongku. Maka kalian adalah seburuk-buruk keluarga nabi terhadap nabi kalian” Inilah yang dikatakan nabi Shalih kepada kaumnya (Sesungguhnya aku telah menyampaikan kepada kalian amanat Tuhanku, dan aku telah memberi nasihat kepada kalian) yaitu kalian tidak mengambil manfaat hal itu, karena kalian tidak menyukai kebenaaran dan tidak mau menuruti nasihat. Oleh karena itu Allah berfirman (tetapi kalian tidak menyukai orang-orang yang memberi nasihat)
Sumber: https://tafsirweb.com/2533-surat-al-araf-ayat-79.html
Informasi Tambahan
Juz
8
Halaman
160
Ruku
131