Kembali ke Surat Al-A'raf

الاعراف (Al-A'raf)

Surat ke-7, Ayat ke-85

وَاِلٰى مَدْيَنَ اَخَاهُمْ شُعَيْبًاۗ قَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗۗ قَدْ جَاۤءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ فَاَوْفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيْزَانَ وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ اَشْيَاۤءَهُمْ وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَاۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَۚ

Dan kepada penduduk Madyan, Kami (utus) Syuaib, saudara mereka sendiri. Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah. Tidak ada tuhan (sembahan) bagimu selain Dia. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Sempurnakanlah takaran dan timbangan, dan jangan kamu merugikan orang sedikit pun. Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu orang beriman.”

📚 Tafsir Al-Muyassar

Dan sesungguhnya kami telah mengutus kepada kaum Madyan saudara mereka, Su’aib . Dia berkata kepada mereka, ”Wahai kaumku, beribadahlah kepada Allah semata, Dia tidak memiliki sekutu apapun. Kalain tidak memiliki sesembahan yang berhak diibadahi selainNya.

Maka ikhlaskanlah kepadaNya dalam beribadah. Sungguh telah datang kepada kalian bukti yang nyata dari tuhan kalian tentang kebenaran dakwah yang aku serukan kepada kalian. Maka sempurnakanlah hak-hak orang lain dengan memenuhi takaran dan timbangan.

Janganlah kalian mengurangi hak-hak mereka, sehingga akibatnya kalian berbuat zhalim kepada mereka. Dan janganlah kalian berbuat kerusakan di muka bumi, (dengan tindakan kekafiran dan kezhaliman), setelah diperbaiki dengan syari’at-syari’at para nabi sebelumnya. Apa yang aku dakwahkan kepada kalian merupakan kebaikan bagi kalian di dunia dan akhirat kalian, jika kalian mau membenarkan apa yang aku serukan kepada kalian, lagi mengamalkan syariat Allah.

Sumber: https://tafsirweb.com/2539-surat-al-araf-ayat-85.html

📚 Tafsir as-Sa'di

85 dan kami tidak mengutus kepada kabilah yang terkenal di madyan, ”saudara mereka” dari nasab “syuaib” yang mengajak mereka untuk beribadah hanya kepada Allah semata, tiada sekutu bagiNya. Memerintahkan mereka agar memenuhi timbangan dan takaran, agar mereka tidak mengurangi hak-hak manusia, dan agar mereka jangan berbuat kerusakan di muka bumi dengan memperbanyak kemasiatan padanya. Oleh karena itu dia berkata ”dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Allah memperbaikinya.

Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu memang benar orang-orang yang beriman” karena meninggalkan kemaksiatan demi menjalankan perintah Allah dan mendekatkan diri kepadaNya adalah lebih baik dan lebih berguna bagi seorang hamba daripada melakukannya yang mana ia menyebabkan murkaan dari Allah dan azab neraka.

Sumber: https://tafsirweb.com/2539-surat-al-araf-ayat-85.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

85. Dan Kami telah mengutus untuk suku Madyan dari keturunan Ibrahim (negeri mereka itu terletak di antara bukit Sinai dan Al-Furat) seorang rasul dari golongan mereka, yaitu Syu’aib AS. Dia berkata kepada mereka: “Wahai kaumku, menyembahlah hanya kepada Allah, Dialah yang sebenarnya harus disembah.

Inilah inti dari dakwah para rasul. Sungguh telah datang kepada kalian hujjah yang terang dari Tuhan kalian yang menunjukkan atas kebenaran risalahku. Maka sempurnakanlah timbangan saat kalian berniaga, dan jangan sampai penjual dan pembeli mengurangi hak-hak orang lain, dengan menjelek-jelekkan atau melebih-lebihkan suatu barang atau mengelabui pembelinya.

Semua itu adalah tindakan memakan harta manusia dengan cara bathil. Dan janganlah kalian berbuat kerusakan di bumi dengan berbuat kufur dan bermaksiat setelah para penghuninya telah diperbaiki melalui para nabi dan rasul. Yang aku perintahkan kepada kalian itu lebih baik dan utama di sisi Allah daripada yang kalian lakukan berupa kekufuran dan kezaliman jika kalian mempercayai risalahku, keesaan Allah dan syariatNya, karena iman itu memerlukan tindakan

Sumber: https://tafsirweb.com/2539-surat-al-araf-ayat-85.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Muhammad bin Ishaq berkata bahwa mereka dari keturunan Madyan bin Ibrahim. Nabi Syu'aib adalah anak Mikail bin Yasyjur, dia berkata bahwa namanya dalam bahasa Suriah adalah Yatsrun. Saya berkata,”Madyan digunakan untuk menyebut nama kabilah, dan dapat pula nama kota dan itu di dekat Ma'an dari jalur Hijaz.

Allah SWT berfirman: (Dan tatkala ia sampai di sumber air negeri Madyan, ia menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang meminumkan (ternaknya)) (Surah Al-Qashash: 23) Mereka adalah penduduk Aikah sebagaimana yang akan kami sebutkan jika Allah menghendaki. (Ia berkata, "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagi kalian selain-Nya”) Ini adalah seruan semua rasul.

Sungguh telah datang kepada kalian bukti yang nyata dari Tuhan kalian. yaitu Allah telah menegakkan hujjah dan bukti-bukti atas kebenaran dari apa yang aku bawa kepada kalian. Kemudian dia menasehati mereka agar dalam interaksi mereka terhadap orang lain, yaitu agar mereka berlaku adil dalam menakar dan menimbang, dan janganlah mereka mengurangi sesuatu dari orang lain. Yaitu janganlah mereka berlaku khianat terhadap orang lain dalam harta benda mereka, lalu mereka mengambilnya dengan cara yang licik, yaitu mengurangi takaran dan timbangannya dengan melakukan pengelabuan.

Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang (1) (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi (2) dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi (3) Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan (4) pada suatu hari yang besar (5) (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam (6)) (Surah Al-Muthaffifin) Ini adalah ancaman keras dan peringatan tegas.

Kita memohon keselamatan kepada Allah dari perbuatan itu. Kemudian Allah SWT memberitahukan tentang nabi Syu'aib yang disebut dengan orang yang paling bagus dalam berkhutbah di antara para nabi karena kefasihan ungkapan dan kemurahan nasehatnya.

Sumber: https://tafsirweb.com/2539-surat-al-araf-ayat-85.html

Informasi Tambahan

Juz

8

Halaman

161

Ruku

132

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved