Kembali ke Surat Al-A'raf

الاعراف (Al-A'raf)

Surat ke-7, Ayat ke-86

وَلَا تَقْعُدُوْا بِكُلِّ صِرَاطٍ تُوْعِدُوْنَ وَتَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ مَنْ اٰمَنَ بِهٖ وَتَبْغُوْنَهَا عِوَجًاۚ وَاذْكُرُوْٓا اِذْ كُنْتُمْ قَلِيْلًا فَكَثَّرَكُمْۖ وَانْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُفْسِدِيْنَ

Dan janganlah kamu duduk di setiap jalan dengan menakut-nakuti dan menghalang-halangi orang-orang yang beriman dari jalan Allah dan ingin membelokkannya. Ingatlah ketika kamu dahulunya sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah kamu. Dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Dan janganlah kalian duduk di tiap-tiap jalan untuk mengintimidasi manusia dengan ancaman bunuh, bila mereka tidak menyerahkan harta benda mereka kepada kalian, dan untuk menghalang-halangi dari jalan Allah yang lurus orang-orang yang beriman kepada Allah dan beramal shalih, serta kalian berharap jalan Allah menjadi bengkok, menyimpangkannya untuk disesuaikan dengan keinginan hawa nafsu kalian, dan menjauhkan manusia untuk mengikuti jalan Allah. Dan ingatlah oleh kalian nikmat-nikmat Allah yang tercurah kepada kalian, tatkala jumlah kalian sedikit, kemudian Allah memperbanyak jumlah kalian. Maka kalainpun menjadi manusia-manusia kuat lagi kokoh.

Coba perhatikan bagaimana nasib-nasib orang-orang yang melakukan kerusakan di muka bumi berserta kebinasaan dan kehancuran yang menimpa mereka?

Sumber: https://tafsirweb.com/2540-surat-al-araf-ayat-86.html

📚 Tafsir as-Sa'di

86 “dan janganlah kamu duduk” menghadang orang ”di tiap-tiap jalan” yaitu jalan yang banyak dilalui oleh orang-orang kamu memperingatkan orang-orang darinya “dengan menakut-nakuti” orang-orang yang melewatinya “dan menghalangi orang-orang yang beriman dari jalan Allah” yakni orang yang ingin dijadikannya petunjuk. ”dan menginginkan agar jalan Allah itu menjadi bengkok” dan kamu membelokannnya hanya demi hawa nafsumu. Semestinya kamu dan orang-orang selainmu menghargai dan menghormati jalan –jalan yang Allah letakkan bagi hamba-hambaNya agar mereka bisa menitinya kepada ridha Allah dan rumah kemuliaanNYa yang dengannya Dia merahmati mereka dengan rahmat terbesar. Semestinya kamu menolongnya, menyerukan kepadanya dan membelanya, bukan malah kamu menjadi pembegal yang menghadang dari orang-orang darinya, karena ini adalah merupakan bentuk kekufuran nikmat Allah dan penentangan terhadap Allah serta menjadikan jalan yang paling lurus dan paling adil sebagai jalan yang bengkok, dan kamu menyalahkan orang-orang yag menitinya. ”dan ingatlah” nikmat Allah atas kalian, ”diwaktu dahulunya kamu berjumlah sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlahmu” yakni menumbuhbiakkan dengan istri, anak-anak dan kesehatan yang Dia berikan kepadamu. bahwa Dia tidak mengujimu dengan wabah atau penyakit yang mengurangi jumlahmu.

Dia juga tidak menguasakanmu kepada musuh yang menumpasmu dan mencerai beraikanmu di muka bumi. Justru Dia memberimu nikmat dengan kesatuanmu, pelimpahan rizki dan banyaknya keturunan. ”dan perhatikanlah kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan” kamu tidak melihat mereka kecuali tercerai berai, yang ada di negri mereka hanyalah kesunyian dan porak poranda. Mereka tidak meningggalkan nama baik, justru di dunia ini mereka mendapatkan laknat, sementara pada hari kiamat mereka lebih hina dan sengsara.

Sumber: https://tafsirweb.com/2540-surat-al-araf-ayat-86.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

86. Dan janganlah kalian memotong jalan, dimana kalian mengancam menghukum orang yang ingin mendatangi kalian, menghalangi orang untuk beriman kepada agama Allah dan datang kepada Syu’aib, dan menginginkan agar syariat Allah itu menyimpang. Ingatlah ketika jumlah kalian sedikit, lalu Dia (Allah) memperbanyak kelompok kalian dengan memberikan keturunan, serta memperkuat dan memperkaya kalian, dan renungkanlah bagaimana takdir orang-orang dari umat-umat sebelumnya yang berbuat kerusakan lagi zalim, dimana Allah membinasakan mereka akibat kekufuran dan dosa-dosa mereka.

Sumber: https://tafsirweb.com/2540-surat-al-araf-ayat-86.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 86-87 Nabi Syu'aib melarang mereka untuk menghalang-halangi jalan, baik secara fisik maupun secara maknawi yaitu dengan firmanNya: (Dan janganlah kalian duduk di tiap-tiap jalan dengan menakut-nakuti) yaitu kalian menakut-nakuti akan membunuh orang jika dia tidak memberi hartanya kepada mereka. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Mujahid dan lainnya tentang firmanNya: (Dan janganlah kalian duduk di tiap-tiap jalan dengan menakut-nakuti) yaitu kalian menakut-nakuti orang-orang mukmin yang datang kepada nabi Syu'aib untuk mengikutinya. (di tiap-tiap jalan) yaitu jalan. Sesuai firman Allah (dan menghalang-halangi orang yang beriman dari jalan Allah, dan menginginkan agar jalan Allah itu menjadi bengkok) yaitu kalian menginginkan agar jalan Allah bengkok dan menyimpang (Dan ingatlah di waktu dahulunya kalian berjumlah sedikit, kemudian Allah menjadikan kalian berjumlah banyak) yaitu kalian lemah karena jumlah kalian yang sedikit, lalu kalian menjadi kuat karena jumlah kalian telah banyak.

Maka ingatlah nikmat Allah kepada kalian dalam hal itu. (lalu perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan) yaitu di antara umat dan generasi terdahulu, serta azab dan hukuman yang menimpa mereka karena keberanian mereka berbuat durhaka terhadap Allah dan mendustakan para rasulNya. Firman Allah SWT: (Jika ada segolongan dari kalian beriman kepada apa yang aku diutus untuk menyampaikannya dan ada (pula) segolongan yang tidak beriman) yaitu sungguh kalian berselisih atas diriku (maka bersabarlah kalian) yaitu tunggulah (hingga Allah menetapkan hukum-Nya di antara kita) yaitu antara kalian, Dia akan memutuskannya (dan Dia adalah Hakim yang sebaik-baiknya) Sesungguhnya Dia akan menjadikan akhir yang baik bagi orang-orang yang bertakwa, dan kehancuran itu atas orang-orang kafir.

Sumber: https://tafsirweb.com/2540-surat-al-araf-ayat-86.html

Informasi Tambahan

Juz

8

Halaman

161

Ruku

132

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved