Kembali ke Surat Al-A'raf

الاعراف (Al-A'raf)

Surat ke-7, Ayat ke-92

الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا شُعَيْبًا كَاَنْ لَّمْ يَغْنَوْا فِيْهَاۚ اَلَّذِيْنَ كَذَّبُوْا شُعَيْبًا كَانُوْا هُمُ الْخٰسِرِيْنَ

Orang-orang yang mendustakan Syuaib seakan-akan mereka belum pernah tinggal di (negeri) itu. Mereka yang mendustakan Syuaib, itulah orang-orang yang rugi.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Orang-orang yang mendustakan syu’aib , seolah-olah mereka belum pernah bermukim di kota mereka itu tidak pernah menikmati kesenangan hidup di dalamnya, lantaran mereka dibinasakan sampai keakar-akarnya, sehingga tidak ada bekas petunjuk tentang mereka sama sekali yang tersisa. Maka menimpa mereka kerugian dan kebinasaan dunia dan akhirat.

Sumber: https://tafsirweb.com/2546-surat-al-araf-ayat-92.html

📚 Tafsir as-Sa'di

92 Allah berfirman mencela keadaan mereka ”yaitu orang-orang yang mendustakan syu’aib seolah-olah mereka belum pernah berdiam di kota itu” yakni seolah-olah mereka tidak pernah tinggal di negeri mereka, seolah-olah mereka tidak pernah bersuka ria di halamannya, tidak pernah berteduh padanya, tidak pernah bermain-main di aliran sungainya, dan tidak pernah makan dari buah-buahannya.

Mereka ditimpa oleh azab yang membawa mereka pada segala permainan, kesenangan dan kenikmatan, pada rumah kesedihan, kesengsaraan, azab dan kehinaan. Oleh karena itu Dia berfirman ”orang-orang yang mendustakan syu’aib mereka itulah orang-orang yang merugi” bahwa kerugian hanya untuk mereka saja, karena diri mereka dan keluaga mereka merugi di Hari kiamat. Bukankah itu merupakan kerugian yang nyata, bukan orang-orang yang dikatakan kepada mereka, ”jika kamu mengikuti syu’aib tentu kamu jika berbuat demikian (menjadi) orang-orang yang merugi”

Sumber: https://tafsirweb.com/2546-surat-al-araf-ayat-92.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

92. Orang-orang yang mendustakan risalah Syu’aib seakan-akan tidak pernah hidup dalam rumahnya dalam waktu yang lama, karena mereka dihancurkan oleh azab Allah. Orang-orang yang mendustakan Syu’aib itu merugikan diri sendiri dan negeri mereka.

Maka kerugian itu bagi mereka, bukan orang-orang mukmin, baik di dunia maupun akhirat.

Sumber: https://tafsirweb.com/2546-surat-al-araf-ayat-92.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 90-92 Allah SWT memberitahukan tentang besarnya kekufuran, pertentangan, kesombongan, kesesatan yang mereka lakukan, dan kebiasaan hati mereka yang menentang kebenaran. Oleh karena itu mereka bersumpah dan berkata: (Sesungguhnya jika kalian mengikuti Syu’aib. tentulah kalian jika berbuat demikian (menjadi) orang-orang yang merugi) Lalu Allah melanjutkannya dengan firmanNya: (Kemudian mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di dalam rumah-rumah mereka (91)) Allah SWT memberitahukan bahwa mereka ditimpa gempa, sebagaimana mereka mengguncang dan mengancam nabi Syu'aib dan para sahabatnya dengan hendak mengusirnya. Sebagaimana Allah memberitahukan tentang mereka dalam surat Hud, Dia berkata: (Dan tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Syu’aib dan orang-orang yang beriman bersama-sama dia dengan rahmat dari Kami, dan orang-orang yang zalim dibinasakan oleh satu teriakan yang mengguntur, lalu jadilah mereka mati bergelimpangan di rumahnya (94)) (Surah Hud) Hubungannya dengan ayat itu (hanya Allah yang lebih mengetahui) yaitu ketika mereka mencemooh dengan hal itu, dalam firmanNya: (Apakah shalatmu menyuruh kamu agar kami meninggalkan apa yang disembah oleh bapak-bapak kami atau melarang kami memperbuat apa yang kami kehendaki tentang harta kami. Sesungguhnya kamu adalah orang yang sangat penyantun lagi berakal) (Surah Hud: 87).

Lalu datanglah teriakan dan mendiamkan mereka. dan Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang mereka di surah Asy-Syu'ara (Kemudian mereka mendustakan Syu’aib, lalu mereka ditimpa azab pada hari mereka dinaungi awan. Sesungguhnya azab itu adalah azab hari yang besar (189) (Surah Asy-Syu'ara) Hal itu tidak lain karena mereka berkata kepada nabi Syu'aib seperti dalam konteks kisahnya: (Maka jatuhkanlah atas kami gumpalan dari langit) (Surah Asy-Syu'ara: 187).

Allah SWT memberitahukan bahwa mereka ditimpa azab pada hari mereka dinaungi, dan mereka semua dikumpulkan pada saat itu. Azab menimpa mereka pada hari mereka dinaungi yaitu awan yang menaungi mereka mengandung nyala api serta kobaran yang besar. Kemudian teriakan dari langit menimpa mereka, dan gempa bumi yang sangat dahsyat mengguncang mereka dari bawah, lalu ruh mereka dicabut dan tubuh mereka menjadi kaku (maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di dalam rumah-rumah mereka) Kemudian Allah SWT berfirman: (seolah-olah mereka belum pernah berdiam di kota itu) yaitu seakan-akan mereka ketika ditimpa azab itu tidak tinggal di tempat mereka dimaana hendak mengusir nabi Syu'aib dan para sahabatnya.

Kemudian Allah SWT menjawab perkataan mereka: (orang-orang yang mendustakan nabi Syu’aib. mereka itulah orang-orang yang merugi)

Sumber: https://tafsirweb.com/2546-surat-al-araf-ayat-92.html

Informasi Tambahan

Juz

9

Halaman

162

Ruku

132

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved