Kembali ke Surat Al-A'raf

الاعراف (Al-A'raf)

Surat ke-7, Ayat ke-160

وَقَطَّعْنٰهُمُ اثْنَتَيْ عَشْرَةَ اَسْبَاطًا اُمَمًاۗ وَاَوْحَيْنَآ اِلٰى مُوْسٰٓى اِذِ اسْتَسْقٰىهُ قَوْمُهٗٓ اَنِ اضْرِبْ بِّعَصَاكَ الْحَجَرَۚ فَانْۢبَجَسَتْ مِنْهُ اثْنَتَا عَشْرَةَ عَيْنًاۗ قَدْ عَلِمَ كُلُّ اُنَاسٍ مَّشْرَبَهُمْۗ وَظَلَّلْنَا عَلَيْهِمُ الْغَمَامَ وَاَنْزَلْنَا عَلَيْهِمُ الْمَنَّ وَالسَّلْوٰىۗ كُلُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا رَزَقْنٰكُمْۗ وَمَا ظَلَمُوْنَا وَلٰكِنْ كَانُوْٓا اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَ

Dan Kami membagi mereka menjadi dua belas suku yang masing-masing berjumlah besar, dan Kami wahyukan kepada Musa ketika kaumnya meminta air kepadanya, “Pukullah batu itu dengan tongkatmu!” Maka memancarlah dari (batu) itu dua belas mata air. Setiap suku telah mengetahui tempat minumnya masing-masing. Dan Kami naungi mereka dengan awan dan Kami turunkan kepada mereka mann dan salwa. (Kami berfirman), “Makanlah yang baik-baik dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu.” Mereka tidak menzalimi Kami, tetapi merekalah yang selalu menzalimi dirinya sendiri.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Dan kami membagi kaum Musa dari kalangan bani israil menjadi dua belas suku sesuai dengan jumlah asbath, (yaitu anak-anak (keturunan) ya’qub). Dan masing-masing suku sudah diketahui sesuai pemimpinnya. Dan kami wahyukan kepada Musa ketika kaumnya meminta air minum kepadanya, saat mereka di landa kehausan di tempat mereka tersesat jalan, ”pukulah batu itu dengan tongkatmu, ” lalu dia memukulnya dan terpancarlah darinya dua belas mata air.

Dan sesungguhnya tiap-tiap suku dari dua belas suku yang ada telah mengetahui tempat minum mereka. Tiap suku tidak masuk ke suku lain dalam tempat minumnya. Dan kami datangkan awan untuk menaungi mereka dan kami turunkan kepada mereka manna, (sesuatu yang menyerupai manisan kenyal yang rasanya menyerupai madu), dan salwa, (sejenis burung yang menyerupai burung puyuh).

Dan kami katakan kepada mereka, ”makanlah yang baik-baik dari apa yang kami rizkikan kepada kalian.” Mereka justru tidak menyukainya dan merasa bosan, lantaran terlalu lama terus menerus mengonsumsinya. Mereka pun berkata, ”kami tidak dapat bersabar lagi terhadap satu jenis makanan saja.” Dan mereka menuntut makanan pengganti yang lebih rendah untuk menggantikan makanan yang lebih baik bagi mereka. Mereka tu tidaklah menzdolimi kami ketika tidak mau bersyukur kepada Allah dan tidak melaksanakan kewajiban yang Allah tetapkan atas mereka.

Akan tetapi mereka menzholimi diri mereka sendiri, sebab mereka melewatkan semua jenis kebaikan bagi diri mereka dan membawanya kepada keburukan dan siksaan

Sumber: https://tafsirweb.com/2614-surat-al-araf-ayat-160.html

📚 Tafsir as-Sa'di

160. “dan mereka kami bagi menjadi dua belas suku yang masing-masingnya berjumlah besar”yakni dua belas suku yang selalu mengenal dan berhubungan baik. Setiap keturunan seorang laki-laki dari anak ya’qub adalah satu suku. ”dan kami wahyukan kepada Musa ketika kaumnya meminta air kepadanya” yakni mereka meminta kepada nya untuk berdoa kepada Allah agar memberi mereka iar untuk minum mereka dan ternak mereka, hal itu karena -wallahu a'lam- mereka berada di daerah yang minim air. Maka Allah menjawab permintaan mereka dengan mewahyukan kepada Musa “pukullah batu itu dengan tongkatmu” ada kemungkinan ia adalah batu tertentu ada kemungkinan ia adalah jenis batu apa saja.

Musa memukulnya “maka memancarlah” dari batu tersebut “dua belas mata air” mengalir. ”sesungguhnya tiap-tiap suku mengetahui tempat minum masing-masing” yakni mata air itu terbagi menjadi dua belas sesuai dengan jumlah suku bani israil, masing-masing suku dengan mata airnya, mereka mengetahuinya, mereka tenang, terbebas dari kelelahan dan tanpa berdesak-desakan, dan ini termasuk nikmat Allah kepada mereka. ”dan kami naungkan awan diatas mereka” ia melindungi mereka dari panas matahari. ”dan kami turunkan kepada mereka manna” yaitu sesuatu yang manis “dan salwa” yaitu daging burung terbaik dan terlezat. Allah mengumpulkan untuk mereka naungan awan, minuman dan makanan yang enak yaitu manna dan salwa yang didapat tanpa lelah dan cape. dikatakan kepada mereka “makanlah yang baik-baik dari apa yang telah kami rizkikan kepadamu, dan mereka tidak menganiaya kami". manaka mereka tidak bersyukur kepada Allah dan tidak menunaikan apa yang Allah wajibkan atas mereka “tetapi merekalah yang selalu menganiaya dirinya sendiri” dimana ia menyia nyiakan kebaikan dan menentang resiko keburukan dan azab. ini terjadi pada masa di mana mereka tersesat dari bumi.

Sumber: https://tafsirweb.com/2614-surat-al-araf-ayat-160.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

160. Kami membagi dan memisahkan kaum Musa satu sama lain sehingga mereka menjadi 12 kabilah, dimana setiap kabilah bisa dikenali dengan jelas. Al-Asbath adalah cucu.

Menurut mereka, hal itu seperti suatu kabilah layaknya keturunan Ismail yang Kami jadikan mereka beberapa umat, yaitu setiap keturunan memiliki kabilah dari satu ayah dari anak-anak Ya’kub. Dan ketika kaumnya meminta minum saat mereka ditimpa kehausan di padang gurun, Kami wahyukan kepada Musa: “Pukullah batu itu dengan tongkatmu”, lalu terpancarlah dari batu itu 12 mata air sesuai jumlah kabilah itu. Dan setiap kabilah itu telah mengetahui tempat minumnya masing-masing.

Kami jadikan awan menaungi mereka di gurun pasir sehingga dapat melindungi mereka dari panas matahari. Kami turunkan di atas dedaunan itu Al-Manna (sesuatu berwarna putih dan manis) dan As-Salwa (burung yang menyerupai burung puyuh). Kami berfirman kepada mereka: “Makanlah kenikmatan yang Kami berikan kepada kalian” Mereka tidak menzalimi Kami dengan mengingkari nikmat ini, melainkan menzalimi diri sendiri, yang mana mereka mengarahkannya kepada azab

Sumber: https://tafsirweb.com/2614-surat-al-araf-ayat-160.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 160-162 Tafsir ayat-ayat ini telah dijelaskan dalam surah Al-Baqarah yang merupakaan surah Madaniyyah, dan konteks ayat-ayat ini adalah Makkiyyah. Kami sudah mengingatkan tentang perbedaan antara konteks ayat ini dan penjelasan di surah Al-Baqarah itu sehingga tidak perlu untuk mengulanginya lagi di sini. Segala puji bagi Allah

Sumber: https://tafsirweb.com/2614-surat-al-araf-ayat-160.html

Informasi Tambahan

Juz

9

Halaman

171

Ruku

141

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved