Kembali ke Surat Al-A'raf

الاعراف (Al-A'raf)

Surat ke-7, Ayat ke-168

وَقَطَّعْنٰهُمْ فِى الْاَرْضِ اُمَمًاۚ مِنْهُمُ الصّٰلِحُوْنَ وَمِنْهُمْ دُوْنَ ذٰلِكَ ۖوَبَلَوْنٰهُمْ بِالْحَسَنٰتِ وَالسَّيِّاٰتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ

Dan Kami pecahkan mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh dan ada yang tidak demikian. Dan Kami uji mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran).

📚 Tafsir Al-Muyassar

Dan kami membagi-bagi bani israil di bumi in menjadi beberapa golongan. Diantara mereka ada golongan orang-orang yang menjalankan hak-hak Allah dan hak-hak hamba-hambaNya. Dan diantara mereka ada golongan yang tidak berbuat banyak kebaikan lagi berbuat zhalim kepada diri mereka, dan kami menguji mereka dengan kenyamanan dalam hidup dan kelapangan dalam rizki, sebagiamana kami juga menguji mereka dengan kesengsaraan dalam hidup, bencana-bencana, dan kesulitan-kesulitan lainnya, demi berharap mereka kembali kepada kataatan kepada tuhan mereka dan bertaubat dari perbuatan-perbuatan maksiat mereka.

Sumber: https://tafsirweb.com/2622-surat-al-araf-ayat-168.html

📚 Tafsir as-Sa'di

168 “dan kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan” yakni kami memecah dan mencerai beraikan mereka setelah sebelumnya mereka berkumpul ”diantaranya ada orang-orang yang sholeh" yang melaksanakan hak-hak Allah dan hak-hak hamba-hambaNYa ”dan diantaranya ada yang tidak demikian” yakni dibawah yang pertama, bisa jadi mereka adalah orang-orang pertengahan dan bisa pula orang-orang yang menzhalimi diri mereka. ”dan kami coba mereka” berdasarkan kebiasaan dan sunnah kami “dengan nikmat yang baik-baik dan bencana yang buruk-buruk” yakni dengan kemudahan dan kesulitan ”agar mereka kembali kepada kebenaran” dari kesesatan dimana mereka berada di dalamnya dan mereka berpegang kepada petunjuk yang karenanya mereka diciptakan. diantara mereka selalu ada orang yang baik, tengah tengah, dan yang buruk.

Sumber: https://tafsirweb.com/2622-surat-al-araf-ayat-168.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

168 Kami jadikan mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan, tidak ada satu kelompokpun yang memiliki pemahaman sendiri. Di antara mereka adalah orang-orang yang shalih: mereka adalah orang-orang yang beriman dan istiqamah, dan beberapa di antara mereka ada yang keistiqamahannya tidak seperti orang-orang sebelum mereka, mereka adalah orang-orang kafir dan fasik. Kami coba mereka dengan yang baik-baik dengan kenikmatan, keamanan, dan kesejahteraan satu waktu.

Juga Kami coba dengan hal yang buruk-buruk seperti amarah, ketakutan, dan kesempitan di waktu yang lain, agar mereka kembali dari kemaksiatan, kesesatan dan kekafiran kepada kebenaran

Sumber: https://tafsirweb.com/2622-surat-al-araf-ayat-168.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 168-170 Allah SWT menyebutkan bahwa Dia mencerai-beraikan mereka di bumi menjadi berbagai golongan yaitu menjadi beberapa kelompok dan bagian sebagaimana Allah berfirman: (Dan Kami berfirman sesudah itu kepada Bani Israil, "Diamlah di negeri ini, maka apabila datang masa berbangkit, niscaya Kami datangkan kalian dalam keadaan bercampur-baur" (104)) (Surah Al-Isra) (di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian) yaitu di antara mereka ada orang baik, dan tidak baik.

Sebagaimana ucapan jin: (Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda (11)) (Surah Al-Jin). (Dan Kami coba mereka) yaitu Kami menguji mereka (dengan (nikmat) yang baik dan (bencana) yang buruk-buruk. (Al-A'raf: 168) yaitu dengan kesejahteraan dan kesempitan, anjuran dan peringatan, serta kesehatan dan penyakit (agar mereka kembali (kepada kebenaran)) Kemudian Allah SWT berfirman: (Maka datanglah sesudah mereka generasi yang mewarisi Taurat, yang mengambil harta benda dunia yang rendah ini).

Allah SWT berfirman bahwa setelah generasi yang di dalamnya terdapat orang shalih dan tidak baik itu datanglah generasi lain yang tidak ada kebaikan sama sekali di dalamnya, dan mereka mewarisi kitab itu, yaitu Taurat. Mujahid berkata mereka adalah orang-orang Nasrani. Dan bisa juga maknanya lebih umum daripada itu.(mereka mengambil harta dunia yang rendah ini) yaitu mereka menukar kebenaran yang harus disampaikan dan disiarkan dengan harta dunia.

Lalu mereka menjanjikan terhadap diri sendiri bahwa mereka akan bertaubat. Dan setiap kali datang kepada mereka hal seperti yang pertama, mereka terjerumus ke dalamnya. Oleh karena itu Allah berfirman: (Dan kelak jika datang kepada mereka harta benda dunia sebanyak itu (pula), niscaya mereka akan mengambilnya juga) Sebagaimana yang dikatakan oleh Sa'id bin Jubair,"Mereka melakukan dosa, kemudian meminta ampun kepada Allah dari dosa itu dan mengakui kesalahannya kepada Allah. dan jika tampak bagi mereka harta itu, maka mereka akan mengambilnya juga" Mujahid berkata tentang firrnan Allah SWT: (mereka mengambil harta dunia yang rendah ini) dia berkata,”Tidak ada sesuatu apa pun dari perkara dunia yang tampak di hadapan mereka melainkan mereka mengambilnya, baik halal maupun haram, lalu mereka mengharapkan ampunan. )dan mereka berkata, Kami akan diberi ampun." Dan kelak jika datang kepada mereka harta dunia sebanyak itu (pula), niscaya mereka akan mengambilnya (juga)) Qatadah berkata tentang ayat ini,"Benar, demi Allah, sungguh memang generasi yang jahat" (mereka mewarisi Kitab) setelah para nabi dan rasul mereka, Allah mewariskannya kepada mereka dan mengambil janji dari mereka.

Allah SWT berfirman di ayat lain (Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan salat) (Surah Maryam: 59) Allah berfirman: (mereka mengambil harta benda dunia yang rendah ini, dan berkata, "Kami akan diberi ampun”) Mereka berangan-angan dengan angan-angan kosong terhadap Allah dan teperdaya (Dan kelak jika datang kepada mereka harta benda dunia sebanyak itu (pula), niscaya mereka akan mengambilnya (juga)) Tidak ada sesuatu pun yang menyibukkan dan menghalangi mereka dari hal itu, setiap kali ada kesempatan bagi mereka perkara dunia, maka mereka memakannya, tanpa memperhatikan apakah itu halal ataupun haram.

Allah SWT berfirman: (Bukankah perjanjian Taurat sudah diambil dari mereka, yaitu bahwa mereka tidak akan mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar) Allah SWT berfirman seraya menyangkal perbuatan mereka, bersamaan dengan janji yang di ambil atas mereka yaitu agar menerangkan kebenaran kepada manusia dan tidak boleh menyembunyikannya. Sebagaimana firman Allah: (Dan (ingatlah) ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab (yaitu), "Hendaklah kalian menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kalian menyembunyikannya," lalu mereka melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit. Amatlah buruknya tukaran yang mereka terima (187)) (Surah Ali Imran) Ibnu Juraij berkata bahwa Ibnu Abbas telah berkata tentang firmanNya: (Bukankah perjanjian Taurat sudah diambil dari mereka, yaitu bahwa mereka tidak akan mengatakan terhadap Allah kecualiyang benar) dia berkata dalam apa yang mereka harapkan dari Allah, yaitu pengampunan dosa-dosa mereka dimana mereka masih mengulanginya dan tidak bertaubat.

Firman Allah SWT: (Dan kampung akhirat itu lebih baik bagi mereka yang bertakwa Maka apakah kamu sekalian tidak mengerti?) Allah menganjurkan kepada mereka menyukai pahalaNya yang berlimpah dan memperingatkan mereka bencana dan hukumanNya, yaitu pahalaKu dan apa yang ada di sisiKu berupa kebaikan bagi orang-orang yang menghindari hal-hal yang diharamkan dan meninggalkan kemauan hawa nafsunya serta mau melakukan ketaatan kepada Tuhannya (Maka apakah kamu sekalian tidak mengerti?) Dia berfirman,”Apakah mereka yang menukar apa yang ada di sisiKu dengan harta dunia mempunyai akal yang mencegah perbuatan bodoh dan sia-sia yang mereka lakukan? Kemudian Allah SWT menyebutkan tentang orang yang berpegang teguh kepada kitabNya yang menuntunnya untuk pengikut Rasulullah Muhammad SAW sebagaimana yang ada dalam kitab. Lalu Allah SWT berfirman: (Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan Al-Kitab (Taurat)) yaitu berpegang teguh kepadanya, mengikuti perintah-perintahnya, dan meninggalkan hal-hal yang dilarang. (serta mendirikan salat (akan diberi pahala), karena sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengadakan perbaikan)

Sumber: https://tafsirweb.com/2622-surat-al-araf-ayat-168.html

Informasi Tambahan

Juz

9

Halaman

172

Ruku

142

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved