الاعراف (Al-A'raf)
Surat ke-7, Ayat ke-180
وَلِلّٰهِ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰى فَادْعُوْهُ بِهَاۖ وَذَرُوا الَّذِيْنَ يُلْحِدُوْنَ فِيْٓ اَسْمَاۤىِٕهٖۗ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ۖ
Dan Allah memiliki Asma'ul-husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya Asma'ul-husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.
📚 Tafsir Al-Muyassar
Dan Allah memiliki nama-nama yang paling baik yang menunjukan kesempurnaan keagunganNya,dan tiap-tiap namaNya adalah baik. Maka mintalah kepadaNya dengan nama-namaNya, apa yang kalian kehendaki. Dan tinggalakanlah orang-orang yang melakukan perubahan dalam nama-namaNya dengan menambahi atau mengurangi atau menyelewengkannya, seperti dengan cara menamai dengannya sesuatu yang tidak pantas menyandangnya, seperti penamaan kaum musyrikin dengannya terhadap tuhan-tuhan mereka atau diadakan untuknya makna yang tidak dikehendaki Allah dan rasulNya. karenanya,mereka akan diberi balasan atas perbuatan-perbuatan buruk mereka yang mereka lakukaan di dunia, seperti kekafiran kepada Allah dan penyelewengan terhadap nama-namaNya serta mendustakan RasulNya.
Sumber: https://tafsirweb.com/2634-surat-al-araf-ayat-180.html
📚 Tafsir as-Sa'di
180 ini adalah penjelasan tentang agungnya kemuliaan Allah dan luasnya sifat-sifatNya bahwa Dia memiliki asma’ al husna, yakni Dia mempunyai semua nama yang baik. Pedomannya adalah bahwa ia adalah semua nama yang menunjukkan sifat kesempurnaan yang agung. Dengan itu ia menjadi husna, karena jika seandainya ia tidak menunjukan sifat, hanya sekedar nama saja ia bukan husna.
Begitu juga jika seandainya ia menunjukan sifat yang bukan sifat sempurna, bisa sifat kekurangan atau sifat yang mungkin menunjukan sifat kekurangan atau kesempurnaan, maka ia bukan husna, Semua nama-nama Allah menunjukan semua sifat yang mana ia diambil darinya yang meliputi seluruh maknanya. Seperti "al-alim" yang menunjukan bahwa Dia memilki ilmu yang umum lagi menyeluruh serta meliputi segala sesuatu, maka tidak ada sekecil apapun di bumi dan di langit yang luput dari ilmu Allah. "ar-rohim" yang menunjukan bahwa Dia mempunyai rahmat yang agung yang mencakup segala sesuatu.
"al-Qodir" yang menunjukan bahwa DIa memiliki kuasa yang sempurna, tak sesuatupun yang dapat melemahkanNya. Dan nama-nama Allah lainnya yang termasuk kesempurnaan husnanya adalah bahwa Dia tidak dipanggil kecuali dengannya. Oleh karena itu Dia berfirman ”maka mohonlah kepadaNYa dengan menyebut Asma al husna itu” Ini mencakup doa ibadah dan doa meminta.
Dia dipanggil dalam setiap keinginan yang sesuai dengan keinginan tersebut permohonan misalnya mengucapkan ”ya Allah ampunilah aku, sayangilah aku. Sesungguhnya Engkau maha pengampun lagi maha penyayang terimalah taubatku wahai yang maha menerima taubat. Berikanlah rizki kepadaku wahai Dzat yang memberi rizki.
Berlemah lembutlah kepadaku wahai Dzat yang maha lemah lembut. Dan yang sepertinya. FirmanNya, ”dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam menyebut nama-namaNYa.
Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” yakni sebagai hukuman dan azab atas penyimpangannya pada nama-nama Allah. Hakikat penyimpangan yaitu membelokkannya dari apa yang ia jadikan untuknya. Bisa jadi ia digunakan sebagai nama untuk yang tidak berhak seperti orang-orang musyrikin yang memberi nama tuhan-tuhan mereka dengan nama namaNYa.
Bisa jadi dengan meniadakan maknanya dan menyelewengkannya serta menafsirkannya dengan makna yang tidak diinginkan oleh Allah dan RasulNya, bisa pula dengan menyamakan dengan selainNya dengannya. Maka sudah sewajibnya berhati-hati terhadap penyimpangan dari para penyimpang padanya. Dalam hadits shahih dari Nabi beliau bersabda ”sesungguhnya Allah mempunyai Sembilan puluh Sembilan nama.
Barangsiapa menghafalnya maka dia masuk surge” (HR. BUKHORI No. 2736)
Sumber: https://tafsirweb.com/2634-surat-al-araf-ayat-180.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
180 Hanya milik Allah lah asmaa-ul husna nama-nama yang baik yang menunjukkan kesempurnaan dan kemuliaan sifat-Nya. Seperti Maha Pengampun, Maha Penyayang, Maha Mengetahui, dan Maha Kuasa, maka mohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu: Ya Rahman, Ya Rahim, Ya Halim Ya Ghafur dan seterusnya, sebab dengan menggunakan itu lebih besar peluang untuk dikabulkan doanya. Tinggalkanlah orang-orang musyrik yang menyimpang dari kebenaran dalam menyebut nama-nama-Nya.
Seperti penyebutan mereka terhadap lafdhul jalalah dengan Ah yang maknanya mereka rubah dengan penyamaan terhadap makhluk. Juga dengan menyanggah kesempurnaan mutlak dari sifat Allah dengan menafsiri Kemahatahuan, Kemahamendengaran, dan Kemahamelihatan-Nya dengan sifat makhluk. Juga dengan merubah sifat/nama-nama Tuhan.
Sebagaimana mereka dari nama Al aziz memeberikan nama uza, Al Manan dirubah dengan munah, atau dengan menambah maupun mengurangi. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. Ayat ini turun untuk seorang laki-laki muslim yang berdoa dalam shalatnya: Ya Rahman, Ya Rahim.
Kemudian orang-orang musyrik berkata: Muhammad dan para sahabatnya mengklaim bahwa mereka hanya menyembah satu tuhan, lalu bagaimana dengan perkataan pemuda itu yang menyebut dua tuhan? Maka turunlah ayat ini.
Sumber: https://tafsirweb.com/2634-surat-al-araf-ayat-180.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Sesungguhnya Allah mempunyai sembilan puluh sembilan nama, yaitu, seratus kurang satu. Barangsiapa yang menghafalnya, maka dia masuk surga. Dia adalah witir dan mencintai yang ganjil” Hal itu disebutkan dalam hadits shahih Bukhari Muslim Kemudian agar diketahui bahwa asmaul husna tidak hanya terbatas sampai sembilan puluh sembilan.
Qatadah berkata tentang ayat (yulhiduna) yaitu menyekutukan nama-namaNya. Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa “Al-ilhad” artinya mendustakan. Asal kata dari “Al-ilhad” dalam bahasa Arab adalah menyimpang dari tujuan, melenceng, melampaui batas, dan membelok.
Salah satu yang termasak dalam kata ini dalah sebutan kata “Al-lahd” untuk kata kuburan. Dinamakan begitu karena dibelokkan dari arah kiblat pada galiannya.
Sumber: https://tafsirweb.com/2634-surat-al-araf-ayat-180.html
Informasi Tambahan
Juz
9
Halaman
174
Ruku
143