الاعراف (Al-A'raf)
Surat ke-7, Ayat ke-204
وَاِذَا قُرِئَ الْقُرْاٰنُ فَاسْتَمِعُوْا لَهٗ وَاَنْصِتُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
Dan apabila dibacakan Al-Qur'an, maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat.
📚 Tafsir Al-Muyassar
Dan apabila al-qur’an dibacakan, maka dengarkanlah ia dengan baik (wahai sekalian manusia), dan diamlah untuk memperhatikannya supaya kalian dapat memahminya dengan harapan Allah akan merahmati kalian dengannya.
Sumber: https://tafsirweb.com/2658-surat-al-araf-ayat-204.html
📚 Tafsir as-Sa'di
204 perintah ini berlaku umum bagi semua orang yang mendengar al quran, kitabullah dibaca, dia diperintahkan untuk diam, dan mendengarkan. dan perbedaan diantara diam dan mendengarkan adalah bahwa diam secara zahir adalah dengan meninggalkan pembicaraan atau tidak menyibukkan diri dengan sesuatu yang membuatnya tidak mendengar. Adapun mendengar maka maksudnya adalah menyimak dengan membuka hati dan merenungkan apa yang didengar. barangsiapa yang memegang kedua perkara ini ketika kitabullah dibaca, maka dia akan mendaptkan kebaikan yang banyak, ilmu yang melimpah, iman yang diperbarui, petunjuk yang selalu bertambah, dan bashirah dalam agamanya. Oleh karena itu Allah mengaitkan diraihnya rahmat dengan kedua perkara tersebut, hal ini menujukkan bahwa barangsiapa yang dibacakan al qur’an kepadanya, lalu dia tidak mendengar dan tidak diam, maka dia tidak akan meraih bagian rahmat, dan dia telah kehilangan kebaikan yang melimpah.
Diantara perintah yang ditekankan kepada pendengar al quran adalah hendaknya dia mendengarkan dan diam untuknya dalam shalat jahriyah ketika imam nya membaca al quran, dalam kondisi ini dia diperintahkan untuk diam, bahkan kebanyakan ulama berkata bahwa diamnya adalah lebih baik daripada dia membaca al fatihah atau lainnya.
Sumber: https://tafsirweb.com/2658-surat-al-araf-ayat-204.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
204 Apabila dibacakan Al Quran di dalam shalat atau lainnya, maka dengarkan dan simaklah baik-baik untuk memahami maknanya, diamlah dari segala kesibukan dan pembicaraan untuk mendengarkan bacaannya, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat ketika melaksanakan perintah-Nya dan mendengarkan ayat kitab-Nya. Ayat ini turun saat ada yang meninggikan bacaan shalat di belakang Nabi.
Sumber: https://tafsirweb.com/2658-surat-al-araf-ayat-204.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Setelah Allah SWT menyebutkan bahwa Al-Qur'an adalah bukti-bukti yang nyata, petunjuk dan rahmat bagi manusia, Allah SWT memerintahkan agar mereka mendengarkannya baik-baik ketika Al-Qur'an dibacakan untuk mengagungkan dan menghormatinya, janganlah seperti yang sengaja dilakukan oleh orang-orang kafir Quraisy yang berkata: (Janganlah kalian mendengar dengan sungguh-sungguh akan Al-Qur’an ini dan buatlah hiruk pikuk terhadapnya) (Surah Fushshilat: 26), Akan tetapi hal itu ditetapkan dalam shalat fardhu ketika imam membacanya dengan suara keras, Diriwayatkan dari Yusair bin Jabir berkata,”Ibnu Mas'ud yang sedang shalat mendengar sejumlah orang ikut membaca Al-Qur'an bersama imam.
Setelah selesai, dia berkata,"Ingatlah, sekarang sudah saatnya bagi kalian untuk mengerti dan sudah saatnya untuk berpikir (Dan apabila dibacakan Al-Qur’an, maka dengarkanlah baik-baik dan perhatikanlah dengan tenang) Sebagaimana Allah memerintahkan kalian" Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (Dan apabila dibacakan Al-Qur’an, maka dengarkanlah baik-baik dan perhatikanlah dengan tenang) yaitu dalam shalat fardu. Demikian juga diriwayatkan dari Abdullah bin Al-Mughaffal.
Sumber: https://tafsirweb.com/2658-surat-al-araf-ayat-204.html
Informasi Tambahan
Juz
9
Halaman
176
Ruku
145