Kembali ke Surat Al-Anfal

الانفال (Al-Anfal)

Surat ke-8, Ayat ke-8

لِيُحِقَّ الْحَقَّ وَيُبْطِلَ الْبَاطِلَ وَلَوْ كَرِهَ الْمُجْرِمُوْنَۚ

agar Allah memperkuat yang hak (Islam) dan menghilangkan yang batil (syirik) walaupun orang-orang yang berdosa (musyrik) itu tidak menyukainya.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Supaya Allah memuliakan islam dan para pemeluknya serta melenyapkan kesyirikan dan para pembelanya, walaupun kaum musyrikin membencinya hal itu.

Sumber: https://tafsirweb.com/2874-surat-al-anfal-ayat-8.html

📚 Tafsir as-Sa'di

8. “agar Allah menetapkan yang haq (islam)” dengan bukti bukti dan argument argument yang kuat yang menunjukan kebenarannya dan keabsahannya ”dan membatalkan yang batil (syirik)” dengan bukti bukti dan argumen argument kuat atas kebatilannya. ”walaupun orang orang yang berdosa (musyrik) itu tidak menyukainya” Allah tidak memperdulikan mereka.

Sumber: https://tafsirweb.com/2874-surat-al-anfal-ayat-8.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

8 Agar Allah menetapkan yang hak (Islam) dan meninggikannya dan membatalkan yang batil (syirik) walaupun orang-orang yang berdosa (musyrik) dari golongan Qurays dan orang-orang kafir itu tidak menyukainya.

Sumber: https://tafsirweb.com/2874-surat-al-anfal-ayat-8.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 5-8 Imam Abu Ja'far Ath-Thabari berkata bahwa para mufasir berbeda pendapat tentang penyebab yang mendatangkan huruf “kaf” dalam firmanNya: (Sebagaimana Tuhanmu menyuruhmu pergi) Sebagian ulama’ berkata,”Diserupakan dengan perbaikan bagi orang-orang mukmin karena ketakutan mereka kepada Tuhan mereka dan perbaikan mereka di antara mereka, serta ketaatan mereka kepada Allah dan Rasulallah SAW. Kemudian diriwayatkan pendapat yang semacam itu dari Ikrimah. Makna dari hal ini adalah bahwa sesungguhnya Allah berfirman bahwa sebagaimana kalian berselisih dan bertenkar tentang harta rampasan, lalu Allah mencabutnya dari kalian, dan menjadikannya menjadi bagian milik Allah dan Rasulallah SAW.

Kemudian Rasulullah SAW membagikannya dengan adil dan sama rata. Dan hal tersebut merupakan kebaikan yang sempurna bagi kalian. Demikian juga ketika kalian dipaksa keluar untuk berperang melawan musuh-musuh yang bersenjata.

Mereka adalah pasukan yang berangkat yang pergi untuk membela agama mereka dan menjaga golongan mereka. Hasil dari keterpaksaan kalian untuk berperang adalah Allah menjadikan kalian mampu dan mempertemukan kalian dengan musuh-musuh kalian, tanpa ada penentuan waktu sebelumnya, sebagai bentuk bimbingan, petunjuk, pertolongan, dan kemenangan sebagaimana Allah SWT berfirman: (Diwajibkan atas kalian berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kalian benci. Boleh jadi kalian membenci sesuatu padahal ia amat baik bagi kalian; dan boleh jadi kalian menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kalian; Allah mengetahui, sedangkan kalian tidak mengetahui (216)) (Surah Al-Baqarah) Mujahid berkata tentang firmanNya: (mereka membantahmu tentang kebenaran sesudah nyata) dalam berperang.

Makna firman Allah: (sedangkan kalian menginginkan bahwa yang tidak mempunyai kekuatan senjatalah yang untuk kalian) yaitu mereka menginginkan agar kelompok yang tidak bersenjata, tidak terlindungi, dan tidak ada peperangan, dan kelompok itu berhasil mereka kuasai. (dan Allah Menghendaki untuk membenarkan yang benar dengan ayat-ayat-Nya) yaitu Dia menghendaki agar kalian bertemu dengan golongan yang bersenjata dan ada peperangan, agar Dia memenangkan dan menolong kalian atas mereka. dan agamaNya pun menjadi menang dan kalimat Islam menjadi tinggi, Dia menjadikannya unggul di atas agama lainnya. Dia Maha Mengetahui hasil dari segala urusan. Dia adalah Dzat yang mengatur kalian dengan pengaturan yang baik, sekalipun hamba-hambaNya menginginkan sesuatu selain itu, dalam hal yang hanya tampak bagi mereka.

Sebagaimana firmanNya: (Diwajibkan atas kalian berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kalian benci Boleh jadi kalian membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagi kalian; dan boleh jadi (pula) kalian menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kalian) (Surah Al-Baqarah: 216)

Sumber: https://tafsirweb.com/2874-surat-al-anfal-ayat-8.html

Informasi Tambahan

Juz

9

Halaman

177

Ruku

146

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved