Kembali ke Surat Al-Anfal

الانفال (Al-Anfal)

Surat ke-8, Ayat ke-36

اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ لِيَصُدُّوْا عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗفَسَيُنْفِقُوْنَهَا ثُمَّ تَكُوْنُ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً ثُمَّ يُغْلَبُوْنَ ەۗ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اِلٰى جَهَنَّمَ يُحْشَرُوْنَۙ

Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu, menginfakkan harta mereka untuk menghalang-halangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan (terus) menginfakkan harta itu, kemudian mereka akan menyesal sendiri, dan akhirnya mereka akan dikalahkan. Ke dalam neraka Jahanamlah orang-orang kafir itu akan dikumpulkan,

📚 Tafsir Al-Muyassar

Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari keesaan Allah dan mendurhakai rasulNya, mereka menginfakkan harta benda mereka memberikannya kepada orang-orang yang sepaham dengan mereka dari kalangan kaum musyrikin dan para pengikut kesesatan, untuk menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan mencegah kaum muminin dari beriman kepada Allah dan rasulNya. Mereka itu akan menginfakan harta mereka dalam usaha tersebut, kemudian akibat dari sumbangan mereka itu adalah penyesalan dan kerugian bagi mereka. Sebab sesungguhnya harta benda mereka itu akan lenyap, dan mereka tidak akan dapat menggapai apa yang mereka impi-impikan, yaitu untuk memadamkan cahaya Allah dan menghalangi (manusia) dari jalanNya, kemudian pada akhirnya kaum mukminin akan mengalahkan mereka.Dan orang-orang yang kafir akan dikumpulkan ke neraka jahanam lalu disiksa didalamnnya.

Sumber: https://tafsirweb.com/2902-surat-al-anfal-ayat-36.html

📚 Tafsir as-Sa'di

36 Allah berfirman dalam rangka menjelaskan permusuhan orang orang kafir, tipu daya dan makar mereka, serta perlawanan mereka kepada Allah dan RasulNya, dan usaha mereka untuk memadamkan cahaya dan kalimatNya, dan bahwa akibat makar mereka akan kembali kepada diri mereka sendiri, dan makar yang buruk tidak akan menimpa kecuali pelakunya.

Dia berfirman ”sesungguhnya orang orang yang kafir itu menafkahkan harta untuk menghalangi orang dari jalan Allah” yakni untuk membatalkan kebenaran dan menyokong kebatilan membatalkan tauhid dan menegakan penyembahan kepada berhala, “mereka akan menafkahkan harta itu” mereka mengeluarkan nafkah ini dengan ringan karena keteguhan mereka memegang kebatilan dan kebencian mereka yang mendalam terhadap kebenaran, akan tetapi ia akan menjadi “sesalan bagi mereka” kehinaan dan kerendahan “dan mereka akan dikalahkan” lalu harta dan angan angan mereka lenyap sedangkan di akhirat diazab yang keras. Oleh karena itu Dia berfirman “dan ke dalam neraka jahanamlah orang orang yang kafir itu dikumpulkan” di dalamnya mereka dikumpulkan untuk merasakan azab neraka, karena ia adalah tempat keburukan dan orang orang yang buruk.

Sumber: https://tafsirweb.com/2902-surat-al-anfal-ayat-36.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

36 Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan musyrik itu menafkahkan harta mereka untuk menghalangi orang untuk masuk Islam. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sebuah sesalan dan siksa bagi mereka sendiri, dan mereka akan dikalahkan di dunia. Mereka yang mati dalam keadaan kafir adalah orang-orang yang akan diseret ke dalam Jahannam untuk pembalasan amal mereka.

Ayat ini turun ketika kafir Qurays mulai mengumpulkan harta untuk memerangi Nabi dan merencankan tipu daya kepada Nabi.

Sumber: https://tafsirweb.com/2902-surat-al-anfal-ayat-36.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 36-37 Muhammad bin Ishaq berkata,”Telah bercerita kepadaku Az-Zuhri dan Muhammad bin Yahya bin Hibban, ‘Ashim bin Umar bin Qatadah dan Al-Hushain bin Abdurrahman bin Amr bin Sa'id bin Mu'adz, mereka berkata,"Ketika suku Quraisy mengalami kekalahan di perang Badar dan kembali ke Makkah, Abu Sufyan kembali dengan kafilahnya, Abdullah bin Abu Rabi'ah, Ikrimah bin Abu Jahal, dan Safwan ibnu Umayyah berjalan bersama sejumlah lelaki dari suku Quraisy yang orang tua dan saudara-saudara mereka terbunuh dalam perang Badar. Mereka berkata kepada Abu Sufyan bin Harb dan orang-orang yang bersamanya dalam kafilah perdagangan itu, dari kalangan Quraisy. Mereka berkata, “Wahai orang-orang Quraisy, sesungguhnya Muhammad telah membuat kalian menyendiri dan membunuh orang-orang terpilih kalian.

Maka bantulah kami dengan harta ini untuk memeranginya. Mudah-mudahan kita dapat membalas kematian orang-orang kita kepadanya. Lalu mereka melakukan itu.” Dia berkata,”Seperti yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa tentang mereka itu Allah SWT menurunkan firmanNya: (Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu menafkahkan harta mereka) sampai firmanNya: (Mereka itulah orang-orang yang merugi) Demikian juga diriwayatkan dari Mujahid, Sa'id bin Jubair, Al-Hakam bin Utaibah, Qatadah, As-Suddi, dan Ibnu Abza, bahwa ayat ini diturunkan tentang Abu Sufyan dan pembelanjaan hartanya untuk memerangi Rasulullah SAW dalam perang Uhud (kemudian menjadi sesalan bagi mereka) yaitu penyesalan dimana mereka tidak mendapatkan sesuatu apa pun, karena mereka bermaksud memadamkan cahaya Allah dan menunjukkan kalimat mereka di atas kalimat kebenaran.

Allah adalah Dzat menyempurnakan cahayaNya, sekalipun orang-orang kafir membencinya. menolong agamaNya, meninggikan kalimahNya, dan memenangkan agamaNya di atas semua agama. Ini merupakan kehinaan bagi mereka di dunia, dan bagi mereka di akhirat siksa neraka. Siapa saja yang hidup dari kalangan mereka, dia melihat dengan mata kepalanya sendiri dan mendengar dengan telinganya hal-hal yang menyakitinya, dan siapa saja dari kalangan mereka yang terbunuh atau mati, maka dia akan menuju kehinaan yang abadi dan siksaan yang kekal.

Oleh karena itu Allah berfirman berfirman: (Mereka akan menafkahkan harta itu. kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam neraka Jahanamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan) Terkait firman Allah SWT: (supaya Allah memisahkan (golongan) yang buruk dari yang baik) Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya (supaya Allah memisahkan (golongan) yang buruk dari yang baik) yaitu Allah memisahkan orang-orang yang berbahagia dari orang-orang yang celaka.

As Suddi berkata,”Allah memisahkan antara orang mukmin dari orang kafir. Bisa juga bahwa pemisahan ini di. akhirat, sebagaimana firmanNya: (Kemudian Kami berkata kepada orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan), "Tetaplah kalian dan sekutu-sekutu kalian di tempat kalian itu." Lalu Kami pisahkan mereka) (Surah Yunus: 28), dan (Dan pada hari terjadinya kiamat, di hari itu mereka (manusia) bergplongan-golongan (14)) (Surah Ar-Rum) Dapat diartikan bahwa pemisahan ini di dunia melalui apa yang tampak dari amal mereka bagi orang-orang mukmin, dan huruf lamnya menjadi membenarkan harta yang dijadikan Allah untuk orang-orang kafir yang mereka gunakan untuk menghalang dari jalan Allah. yaitu Kami membuat mereka mampu melakukan itu: (supaya Allah memisahkan (golongan) yang buruk dari yang baik) yaitu siapa saja yang taat kepadaNya dengan memerangi musuh-musuhNya yang kafir, atau siapa saja yang durhaka kepadaNya dengan enggan melakukan hal itu.

Sebagaimana firmanNya: (Dan apa yang menimpa kalian pada hari bertemunya dua pasukan, maka (kekalahan) itu adalah dengan izin (takdir) Allah dan agar Allah mengetahui dengan nyata orang-orang yang beriman (166) dan supaya Allah mengetahui dengan nyata orang-orang yang munafik Kepada mereka dikatakan, "Marilah berperang di jalan Allah atau pertahankanlah (diri kalian)." Mereka berkata, "Sekiranya kami mengetahui akan terjadi peperangan, tentulah kami mengikuti kalian”) (Surah Ali Imran: 166-167) Makna ayat berdasarkan hal ini adalah “Sesungguhnya Kami menguji kalian dengan orang-orang kafir yang memerangi kalian, dan Kami menjadikan mereka mampu untuk membelanjakan harta benda mereka dengan mengorbankannya untuk hal itu: (supaya Allah memisahkan (golongan) yang buruk dari yang baik dan menjadikan (golongan) yang buruk itu sebagiannya di atas sebagian yang lain, lalu semuanya ditumpukkanNya) yaitu Allah mengumpulkan mereka semua, yaitu mengumpulkan sesuatu, sebagian di atas sebagian yang lain.

Sebagaimana Allah SWT berfirman: (kemudian menjadikannya bertindih-tindih) (Surah An-Nur: 43) yaitu bertumpuk-tumpuk dan tumpang-tindih (dan dimasukkan-Nya ke dalam neraka Jahanam. Mereka itulah orang-orang yang merugi) yaitu mereka adalah orang-orang yang merugi di dunia dan akhirat.

Sumber: https://tafsirweb.com/2902-surat-al-anfal-ayat-36.html

Informasi Tambahan

Juz

9

Halaman

181

Ruku

149

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved