Kembali ke Surat At-Taubah

التوبة (At-Taubah)

Surat ke-9, Ayat ke-6

وَاِنْ اَحَدٌ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَ اسْتَجَارَكَ فَاَجِرْهُ حَتّٰى يَسْمَعَ كَلٰمَ اللّٰهِ ثُمَّ اَبْلِغْهُ مَأْمَنَهٗ ۗذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ قَوْمٌ لَّا يَعْلَمُوْنَ ࣖ

Dan jika di antara kaum musyrikin ada yang meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah agar dia dapat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah dia ke tempat yang aman baginya. (Demikian) itu karena sesungguhnya mereka kaum yang tidak mengetahui.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Dan apabila salah seorang diantara kaum musyrikin yang halal darah dan harta benda mereka meminta masuk dalam perlindunganmu (wahai rasul), dan dia ingin merasa aman, maka penuhilah permintaannya itu hingga ia dapat mendengar al-qur’an al-karim dan mengetahui petunjuk hidayahnya, kemudian kembalikan dia ketempat berasal dalam keadaan aman. Tindakan tersebut ditunjukan untuk menegakan hujjah di hadapan dirinya. Demikian itu disebabkan bahwa sesungguhnya orang-orang kafir adalah kumpulan manusia-manusia bodoh yang tidak memahami hakikat-hakikat ajaran islam.

Mungkin saja mereka akan memilih islam ketika ketidaktahuan itu sirna dari mereka.

Sumber: https://tafsirweb.com/3022-surat-at-taubah-ayat-6.html

📚 Tafsir as-Sa'di

6. ketika sudah ada firmanNya, “Apabila sudah habis bulan-bulan haram, bunuhlah orang-orrang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka, kepunglah mereka, dan intailah tempat pengintaian”, (At-Taubah:5) adalah perintah yang bersifat umum dalam segala kondisi dan untuk semua orang dari mereka, maka Allah menyatakan bahwa jika memang ada kemalahatan dalam mendekati sebagian sebagian dari mereka, maka hal itu di bolehkan, bahkan wajib, Dia berfirman, “dan jika seorang di antara orang-orang musrikin itu meminta pertolongan kepadamu.” Yakni, meminta agar kamu menjagannya dan menjamin pengjagaannya agar dia melihat Kalamullah dan keadaan Islam, “maka lindungilah dia suapaya dia sempat mendengar firman Allah,” kemudian jika dia masuk Islam, maka itulah yang diharapkan, jika tidak, maka antarkan dia ketempat yang aman. Penyebabnya adalah orang-orang kafir adalah kaum yang tidak mengetahui, bisa jadi kekufuran yang mereka ikuti itu dikarenakan kejahilan mereka, jika kejahilan ini lenyap maka bisa jadi mereka memilih Islam, oleh karena itu Allah memerintahkan RasulNya dan umatnya untuk mengikutinya, agar melindungi orang-orang yang mendengar Kalamullah. Ini adalah dalil yang sangat jelas bagi madzhab Sunnah wal jama’ah yang menyatakan bahwa Al-Qur’an adalah Kalamullah bukan makhluk, karena Allah-lah yang berbicara dengannnya dan menisbatkannya kepada diriNya sebagai bentuk sifat kepada pemiliknya.

Ini sekaligus menunjukan kebhatilan madzhab Mu’thaziah dan orang-orang yang mengikuti pendapat mereka bahwa Al-Qur’an adalah makhluk. Dan banya sekai dalil yang menunjukan kebatilan pendapat ini, namun bukan disini tempat untuk membeberkannya.

Sumber: https://tafsirweb.com/3022-surat-at-taubah-ayat-6.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

6 Jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar dan memahami firman Allah, kemudian antarkanlah ia ke tempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui Islam dan hakikatnya, serta tidak bisa membedakan mana baik atau buruk.

Sumber: https://tafsirweb.com/3022-surat-at-taubah-ayat-6.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Allah SWT berfirman kepada NabiNya SAW: (Dan jika seorang di antara orang-orang musyrik itu) yang Aku perintahkan kamu untuk memerangi mereka dan Aku menghalalkan kepadamu jiwa dan harta mereka (meminta perlindungan kepadamu) yaitu meminta keamanan kepadamu, maka kabulkanlah permintaannya sampai dia mendengar Kalam Allah, yaitu Al-Qur'an yang kamu bacakan dan ingatkan dia tentang sesuatu dari urusan agama yang menegakkan hujjah Allah atasnya (kemudian antarkanlah ia ke tempat yang aman baginya) yaitu yang aman secara terus-menerus sampai dia kembali ke negerinya dan rumahnya dengan penuh rasa aman (Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui) yaitu sesungguhnya Kami mensyariatkan untuk memberikan keamanan kepada mereka agar mereka mengetahui agama Allah dan agar dakwah kepada Allah menyebar kepada semua hambaNya. Ibnu Abi Najih meriwayatkan dari Mujahid tentang penjelasan ayat ini, dia berkata bahwa seseorang yang datang kepadamu untuk mendengarkan apa yang kamu katakan dan apa yang diturunkan kepadamu, maka dia dalam keadaan aman hingga dia datang kepadamu, lalu kamu memperdengarkan Kalam Allah kepadanya, dan sampai mengantarkannya ke tempat yang aman yang dia datangi" Oleh karena itu Rasulullah SAW memberikan keamanan kepada orang yang datang kepada beliau untuk meminta petunjuk atau bertanya tentang risalah.

Sumber: https://tafsirweb.com/3022-surat-at-taubah-ayat-6.html

Informasi Tambahan

Juz

10

Halaman

187

Ruku

156

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved