Kembali ke Surat At-Taubah

التوبة (At-Taubah)

Surat ke-9, Ayat ke-7

كَيْفَ يَكُوْنُ لِلْمُشْرِكِيْنَ عَهْدٌ عِنْدَ اللّٰهِ وَعِنْدَ رَسُوْلِهٖٓ اِلَّا الَّذِيْنَ عَاهَدْتُّمْ عِنْدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِۚ فَمَا اسْتَقَامُوْا لَكُمْ فَاسْتَقِيْمُوْا لَهُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِيْنَ

Bagaimana mungkin ada perjanjian (aman) di sisi Allah dan Rasul-Nya dengan orang-orang musyrik, kecuali dengan orang-orang yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka) di dekat Masjidilharam (Hudaibiyah), maka selama mereka berlaku jujur terhadapmu, hendaklah kamu berlaku jujur (pula) terhadap mereka. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Dan tidak sepatutnya kaum musyrikin memiliki perjanjian damai di sisi Allah dan di sisi RasulNya, kecuali orang-orang yang kalian telah mengadakan perjanjian perdamaian di dekat masjidil haram dalam peristiwa perdamaian hudaibiyah. Selama mereka tegak menepati isi perjanjian dengan kalian, maka tetaplah kalian menepati terhadap mereka seperti itu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertakwa yang memenuhi perjanjian-perjanjian mereka.

Sumber: https://tafsirweb.com/3023-surat-at-taubah-ayat-7.html

📚 Tafsir as-Sa'di

7. Ini adalah penjelasan tentang hikmah yang mengharuskan berlepasnya Allah dan RasulNya dari orang-orang musrik. Dia berfirman, “bagaimana bisa ada perjanjian aman dari sisi Allah dan RasulNya dengan orang-orang musyrikin.” Apakah mereka melakukan kewajiban iman?

Apakan mereka tidak menyakiti Rasululoh dengan orang-orang yang beriman? Bukankah mereka memerangi kebenaran dan menyokong kebatilan? Bukankah mereka telah melakukan kerusakan di muka bumi?

Maka sudah selayaknya Allah berlepas diri dari mereka, dengan hendak mereka tidak memiliki jaminan dari Allah dan RasulNya, “kecuali dengan orang-orang yang telah kamu mengadakan perjanjian dengan mereka, dari kaum musrikin di dekat Masjidil Haram?” maka mereka memiliki perjanjian, khususnya di tempat yang mulia ini yang seharusnya di jaga. “maka selama mereka berlaku lurus terhadapmu, hendaklah kamu berlaku lurus pula kepada mnereka. Sesunggungya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa."

Sumber: https://tafsirweb.com/3023-surat-at-taubah-ayat-7.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

7 Bagaimana bisa ada perjanjian aman dari sisi Allah dan Rasul-Nya dengan orang-orang musyrikin, sebab mereka menghianati janji. Kecuali orang-orang yang kamu telah mengadakan perjanjian dengan mereka di dekat Masjidil haram pada hari Hudaibiyah? Mereka adalah Bani Dhomroh dan Kinanah. maka selama mereka berlaku lurus terhadap janji kepadamu, hendaklah kamu berlaku lurus pula terhadap mereka atas janji itu.

Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa dan menjaga aturan Allah dan yang menepati janji.

Sumber: https://tafsirweb.com/3023-surat-at-taubah-ayat-7.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Allah SWT menjelaskan hikmah dari pemutusan hubungan dengan orang-orang musyrik dan memberikan masa tangguh kepada mereka selama empat bulan. Kemudian setelahitu pedang yang tajam mendidik mereka, Lalu Allah SWT berfirman: (Tidak mungkin ada perjanjian (aman) terhadap orang-orang musyrik) yaitu keamanan dan membiarkan mereka dalam hal itu, serta mereka menyekutukan Allah, serta ingkar kepadaNya dan RasulNya (kecuali orang-orang yang kalian telah mengadakan perjanjian (dengan mereka) di dekat Masjidil Haram) yaitu pada hari Hudaibiyyah, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Merekalah orang-orang yang kafir yang menghalangi kalian dari (masuk) Masjidil Haram dan menghalangi hewan kurban sampai ke tempat (penyembelihan)nya) (Surah Al-Fath: 25), (maka selama mereka berlaku lurus terhadap kalian, hendaklah kalian berlaku lurus (pula) terhadap mereka) yaitu bagaimaapun mereka berpegang kepada apa yang kalian ikatkan kepada mereka dan untuk tidak melakukan peperangan antara kalian dan mereka selama sepuluh tahun (hendaklah kalian berlaku lurus (pula) terhadap mereka.

Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa) Rasulullah SAW dan orang-orang muslim melakukan hal itu. Perjanjian perdamaian dan gencatan senjata dengan penduduk Makkah mulai dari bulan Dzul Qa'dah di tahun keenam hijriyah sampai orang-orang Quraisy melanggar perjanjian itu. Mereka dari Bani Bakar yang bersekongkol untuk memerangi Bani Khuza'ah, sekutu Rasulullah SAW, Lalu mereka bersama sekutunya membunuh mereka di tanah haram.

Maka sejak saat itu Rasulullah SAW memerangi mereka pada bulan Ramadhan di tahun ke delapan hijriyyah, lalu Allah memberikan kemenangan kepada beliau atas tanah haram dan menguasainya. Segala puji bagi Allah. Lalu beliau melepaskan orang-orang yang masuk Islam setelah kalah dan tak berdaya, lalu mereka diberi nama orang-orang yang dibebaskan. jumlah mereka kurang lebih dua ribu orang.

Dan orang-orang yang masih pada kekafirannya dan melarikan diri dari Rasulullah SAW, beliau memerintahkan agar memberikan keamanan dan kemudahan bagi mereka di muka bumi selama empat bulan; dan mereka bisa pergi ke mana pun yang mereka inginkan, di antara mereka adalah Shafwan bin Umayyah, Ikrimah bin Abu Jahal, dan lainnya. Kemudian Allah memberi petunjuk kepada mereka setela itu, lalu mereka masuk Islam dengan sempurna. Terpujilah Allah dalam semua yang Dia takdirkan dan perbuat.

Sumber: https://tafsirweb.com/3023-surat-at-taubah-ayat-7.html

Informasi Tambahan

Juz

10

Halaman

188

Ruku

157

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved