Kembali ke Surat At-Taubah

التوبة (At-Taubah)

Surat ke-9, Ayat ke-8

كَيْفَ وَاِنْ يَّظْهَرُوْا عَلَيْكُمْ لَا يَرْقُبُوْا فِيْكُمْ اِلًّا وَّلَا ذِمَّةً ۗيُرْضُوْنَكُمْ بِاَفْوَاهِهِمْ وَتَأْبٰى قُلُوْبُهُمْۚ وَاَكْثَرُهُمْ فٰسِقُوْنَۚ

Bagaimana mungkin (ada perjanjian demikian), padahal jika mereka memperoleh kemenangan atas kamu, mereka tidak memelihara hubungan kekerabatan denganmu dan tidak (pula mengindahkan) perjanjian. Mereka menyenangkan hatimu dengan mulutnya, sedang hatinya menolak. Kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik (tidak menepati janji).

📚 Tafsir Al-Muyassar

Sesungguhnya karakter kaum musyrikin adalah mereka akan patuh dengan perjanjian-perjanjian selama kemenangan menjadi milik pihak lain. Numun, apabila mereka merasa kuat di atas kaum mukminin, maka mereka tidak akan memperhatikan hubungan kerabat dan perjanjian yang ada. Maka janganlah kalian terpedaya dengan gaya interaksi mereka kepada kalian ketika mereka takut terhadap kalian.

Sebab sesungguhnya mereka itu melontarkan ucapan dengan lisan-lisan mereka agar kalian suka kepada mereka. Akan tetapi, hati mereka menolaknya. Dan kebanyakan dari mereka keras menolak terhadap islam lagi melanggar perjanjian.

Sumber: https://tafsirweb.com/3024-surat-at-taubah-ayat-8.html

📚 Tafsir as-Sa'di

8. “Bagaimana" bisa ada perjanjian di sisi Allah dan RasulNya dengan orang-orang musrikin, padahal "jika mereka memperoleh kemenangan terhadap kamu”, dengan kekuatan dan kekuasaan, mereka tidak mengasihimu, dan “dan mereka tidak memelihara hubungan kekerabatan terhadap kamu dan tidak pula mengindahkan perjanjian.” Tidak dalam perjaijian dan tidap pula dalam kekerabatan, serta mereka takut kepada Allah dalam memperlakukan kamu, justru mereka menimpakan kepadamu siksaan yang buruk. Ini adalah keadaanmu bersama mereka, jika mereka menang. Janganlah kamu tertipu dengan sikap mereka pada waktu mereka takut kepadamu, karena mereka “menyenangkan hatimu dengan mulutnya, sedang hatinya menolak.” Yakni, hati mereka sama sekali tidak cenderung maupun cinta kepadamu, bahkan mereka adalah musuh yang sebenarnya, yang membencimu dengan sebenarnya. “dan kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.” Tidak memiliki agama maupun muru’ah.

Sumber: https://tafsirweb.com/3024-surat-at-taubah-ayat-8.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

8 Bagaimana bisa ada perjanjian dari sisi Allah dan Rasul-Nya dengan orang-orang musyrikin dan ada kewajiban untuk memenuhinya, padahal jika mereka memperoleh kemenangan terhadap kamu, mereka tidak akan memelihara hubungan kekerabatan terhadap kamu dan tidak pula mengindahkan perjanjian. Mereka menyenangkan hatimu dengan mulutnya yang manis, sedang hatinya menolak untuk menepati. Dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik yaitu tidak menepati perjanjian.

Sumber: https://tafsirweb.com/3024-surat-at-taubah-ayat-8.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Allah SWT berfirman seraya memberi semangat kepada orang-orang mukmin dalam memerangi dan berlepas diri dari orang-orang musyrik, dan menjelaskan bahwa orang-orang musyrik itu tidak pantas mendapat perjanjian karena kemusyrikannya mereka terhadap Allah dan kekafiran mereka kepada Rasulullah SAW. Dan seandainya mereka menang dan mengalahkan orang-orang muslim, maka mereka tidak akan menyisakan orang-orang muslim dan tidak akan memperhatikan hubungan kekerabatan dan tidak pula terhadap perjanjian. Ali bin Abi Thalhah, Ikrimah, dan Al-Aufi meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa “al-illu” artinya hubungan kekerabatan, dan “adz-dzimmah” adalah perjanjian.

Demikian juga dikatakan Adh-Dhahhak dan As-Suddi. Sebagaimana yang dikatakan Tamim bin Muqbil: Melanggar perjanjian telah merusak manusia di masa silam, mereka memutuskan hubungan kekerabatan dan silaturahmi.

Sumber: https://tafsirweb.com/3024-surat-at-taubah-ayat-8.html

Informasi Tambahan

Juz

10

Halaman

188

Ruku

157

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved