Kembali ke Surat At-Taubah

التوبة (At-Taubah)

Surat ke-9, Ayat ke-20

اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْۙ اَعْظَمُ دَرَجَةً عِنْدَ اللّٰهِ ۗوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْفَاۤىِٕزُوْنَ

Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah, dengan harta dan jiwa mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah. Mereka itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Orang-orang yang beriman dan meninggalkan negri kafir untuk menuju negri islam dan mereka telah mengorbankan harta benda dan jiwa mereka di dalam jihad untuk menegakan kalimat Allah, mereka itu orang-orang yang paling agung derajatnya di sisi Allah dan merekalah orang-orang yang menang dan memperoleh keridhaanNya.

Sumber: https://tafsirweb.com/3036-surat-at-taubah-ayat-20.html

📚 Tafsir as-Sa'di

20. Kemudian Allah secara jelas menyatakan keutamaan seraya berfirman, “Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda”, dengan berinfak untuk jihad dan menyiapkan mujahidin “dan diri mereka”, dengan keluar perang dengan jiwa, “adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah, dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.” Yakni tidak akan mendapatkan apa yang diharapkan dan tidak akan selamat dari yang ditakutkan kecuali orang yang memiliki sifat seperti mereka dan berakhlak dengan akhlak mereka.

Sumber: https://tafsirweb.com/3036-surat-at-taubah-ayat-20.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

20 Sesungguhnya kelompok yang utama adalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan berhijrah dari negeri kafir ke negeri Islam serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan berupa kebaikan ridho dan pahala yang baik

Sumber: https://tafsirweb.com/3036-surat-at-taubah-ayat-20.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 19-22 Lalu Allah mengutamakan keimanan dan jihad bersama Nabi SAW atas tindakan orang-orang musyrik yang memakmurkan Baitullah dan memberi minum orang yang berhaji, dan hal itu tidak bermanfaat bagi mereka dengan tindakan kemusyrikan mereka, sekalipun mereka memakmurkandan menghormati Baitullah. Allah SWT berfirman: (Mereka tidak sama di sisi Allah; dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada kaum yang zalim) yaitu orang-orang yang menduga bahwa mereka adalah orang-orang yang memakmurkan masjid. Allah.

Dia menyebut mereka sebagai orang-orang zalim dengan kemusyrikan mereka, maka tindakan memakmurkan itu tidak bermanfaatkan bagi mereka sedikit pun. Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang penafsiran ayat ini, dia berkata,”Ayat ini diturunkan tentang Abbas bin Abdul Muthalib ketika dia ditawan dalam perang Badar. dia berkata,"Jika kalian mendahului kami karena Islam, hijrah, dan jihad, maka sungguh kami memakmurkan Masjidil Haram, memberi minum orang-orang haji, dan membebaskan kemiskinan" Lalu Allah SWT berfirman: (Apakah (orang-orang) yang memberi minum kepada orang-orang yang mengerjakan haji kalian jadikan) Sampai firmanNya (dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada kaum yang zalim) yaitu bahwa semua itu dilakukan ketika dia dalam kemusyrikan, dan Allah tidak menerima apa yang dilakukan dalam kemusyrikan.

Sumber: https://tafsirweb.com/3036-surat-at-taubah-ayat-20.html

Informasi Tambahan

Juz

10

Halaman

189

Ruku

158

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved