التوبة (At-Taubah)
Surat ke-9, Ayat ke-22
خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًا ۗاِنَّ اللّٰهَ عِنْدَهٗٓ اَجْرٌ عَظِيْمٌ
mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sungguh, di sisi Allah terdapat pahala yang besar.
📚 Tafsir Al-Muyassar
Mereka tinggal di dalam surga-surga itu dengan kekal , tanpa ada waktu penghujung lamanya mereka tinggal dan menikmati kenikmatan. Itu adalah balasan dari apa yang telah mereka perbuat dari berbagai macam ketaatan dan amal shalih di kehidupan dunia mereka. Sesungguhnya Allah di sisiNya terdapat pahala besar bagi orang-orang yang beriman dan beramal shalih dengan menjalankan perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya.
Sumber: https://tafsirweb.com/3038-surat-at-taubah-ayat-22.html
📚 Tafsir as-Sa'di
22. “Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.” Mereka tidak berpindah darinya dan tidak mau meninggalkannya “Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.” Banyaknya karunia Allah, kebesaran dan kebaikanNya tidaklah mengherankan atas Dzat yang cukup berkata kepada sesuatu, dengan Kun fayakun (jadilah, maka jadilah ia).
Sumber: https://tafsirweb.com/3038-surat-at-taubah-ayat-22.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
22 mereka kekal di dalamnya selama-lamanya tanpa ada jeda maupun jangka waktu. Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar untuk orang-orang yang senantiasa taat kepada-Nya, tanpa-Nya semua adalah hina
Sumber: https://tafsirweb.com/3038-surat-at-taubah-ayat-22.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 19-22 Lalu Allah mengutamakan keimanan dan jihad bersama Nabi SAW atas tindakan orang-orang musyrik yang memakmurkan Baitullah dan memberi minum orang yang berhaji, dan hal itu tidak bermanfaat bagi mereka dengan tindakan kemusyrikan mereka, sekalipun mereka memakmurkandan menghormati Baitullah. Allah SWT berfirman: (Mereka tidak sama di sisi Allah; dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada kaum yang zalim) yaitu orang-orang yang menduga bahwa mereka adalah orang-orang yang memakmurkan masjid. Allah.
Dia menyebut mereka sebagai orang-orang zalim dengan kemusyrikan mereka, maka tindakan memakmurkan itu tidak bermanfaatkan bagi mereka sedikit pun. Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang penafsiran ayat ini, dia berkata,”Ayat ini diturunkan tentang Abbas bin Abdul Muthalib ketika dia ditawan dalam perang Badar. dia berkata,"Jika kalian mendahului kami karena Islam, hijrah, dan jihad, maka sungguh kami memakmurkan Masjidil Haram, memberi minum orang-orang haji, dan membebaskan kemiskinan" Lalu Allah SWT berfirman: (Apakah (orang-orang) yang memberi minum kepada orang-orang yang mengerjakan haji kalian jadikan) Sampai firmanNya (dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada kaum yang zalim) yaitu bahwa semua itu dilakukan ketika dia dalam kemusyrikan, dan Allah tidak menerima apa yang dilakukan dalam kemusyrikan.
Sumber: https://tafsirweb.com/3038-surat-at-taubah-ayat-22.html
Informasi Tambahan
Juz
10
Halaman
190
Ruku
158