Kembali ke Surat At-Taubah

التوبة (At-Taubah)

Surat ke-9, Ayat ke-25

لَقَدْ نَصَرَكُمُ اللّٰهُ فِيْ مَوَاطِنَ كَثِيْرَةٍۙ وَّيَوْمَ حُنَيْنٍۙ اِذْ اَعْجَبَتْكُمْ كَثْرَتُكُمْ فَلَمْ تُغْنِ عَنْكُمْ شَيْـًٔا وَّضَاقَتْ عَلَيْكُمُ الْاَرْضُ بِمَا رَحُبَتْ ثُمَّ وَلَّيْتُمْ مُّدْبِرِيْنَۚ

Sungguh, Allah telah menolong kamu (mukminin) di banyak medan perang, dan (ingatlah) Perang Hunain, ketika jumlahmu yang besar itu membanggakan kamu, tetapi (jumlah yang banyak itu) sama sekali tidak berguna bagimu, dan bumi yang luas itu terasa sempit bagimu, kemudian kamu berbalik ke belakang dan lari tunggang-langgang.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Sengguhnya Allah telah menurunkan pertolonganNya kepada kalian dalam peperangan yang banyak, tatkala kalian menempuh usaha-usaha dan bertawakal kepada Allah. Dan pada hari perang Hunain kalian berkata, “hari ini kita tidak akan kalah karena jumlah pasukan yang sedikit.” Maka memperdayai kalian Jumlah pasukan yang banyak dan tidak mendatangkan manfaat bagi kalian, dan musuh-musuh berhasil memukul kalian, sehingga kalian tidak menemukan tempat berlindung di muka bumi yang luas ini. Kalian berlari-lari terpukul mundur.

Sumber: https://tafsirweb.com/3041-surat-at-taubah-ayat-25.html

📚 Tafsir as-Sa'di

Allah memberikan nikmat kepada hamba-hambaNya yang beriman dengan memberikan kemenangan di banyak peperangan, hingga pada perang Hunain di mana kaum Muslimin menghadapi tekanan kuat sehingga mereka berlari dan mundur yang membuat bumi yang luas itu seolah-olah menjadi sempit, hal itu ketika Nabi menaklukkan Makkah, Nabi mendengar bahwa Hawazin bersekutu untuk memerangi beliau, maka Nabi mendatangi mereka dengan sahabat-sahabat yang ikut berpartisipasi pada Fathu Makkah ditambah orang-orang Makkah yang dimaafkan oleh beliau dan masuk Islam, mereka semua berjumlah dua belas ribu orang, sedangkan orang-orang musyrik hanyalah empat ribu orang, sebagian kaum Muslimin terperdaya oleh jumlah mereka yang besar, sebagian dari mereka berkata, “Hari ini kita tidak akan mungkin dikalahkan oleh yang sedikit.” Manakala mereka bertemu dengan pasukan Hawazin, mereka menyerang kaum Muslimin secara serempak, sehingga kaum Muslimin terpukul mundur tanpa mempedulikan yang lain, yang tersisa bersama Rasulullah hanyalah sekitar seratus orang yang teguh bersamanya. Mereka ini berperang melawan orang-orang musyrik. Manakala Nabi melihat kondisi kaum Muslimin, beliau meminta Abbas bin Abdul Muthalib untuk menyeru orang-orang Anshar dan kaum Muslimin yang lain, “Wahai Ashhabus Samurah, wahai ahli surat Al-Baqarah.” Manakala kaum Muslimin mendengar suaranya, mereka kembali dengan serempak dan berperang melawan kaum musyrikin, maka Allah mengalahkan kaum musyrikin dengan kekalahan yang sangat telak dan kaum Muslimin pun menguasai negeri, wanita-wanita dan harta mereka. 25.

Yaitu Firman Allah, “Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai orang-orang Mukmin) di medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain.” Ia adalah nama tempat yang terletak di antara Makkah dan THaif, yang terjadi padanya perang tersebut. “Yaitu di waktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlahmu, maka jumnlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikit pun.” Yakni jumlahmu yang banyak maupun sedikit, sama sekali tidak bisa membantumu. “Dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu”, karena kesedihan dan duka yang disebabkan oleh kekalahan kalian itu, padahal “bumi yang luas”, maksudnya, padahal tanah (tempat kalian berpijak) begitu lapang dan luas. “Kemudian kamu lari ke belakang dengan bercerai berai”, maksudnya, lari terdesak kalah.

Sumber: https://tafsirweb.com/3041-surat-at-taubah-ayat-25.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

25 Sesungguhnya Allah telah menolong kalian hai para mukmin di banyak medan peperangan meskipun kalian dalam keadaan lemah sedangkan musuh kalian lebih kuat.,Ingatlah peperangan Hunain, yaitu lembah di antara Thaif dan Makkah, diwaktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlahmu, kalian berjumlah 12 ribu sedangkan musuh kalian hanya empat ribu. Kalian berkata: Kita tidak akan kalah karena sedikit. Maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu meninggalkan rasul dan lari kebelakang dengan bercerai-berai.

Seseorang berkata pada hari Hunain: Kami tidak akan kalah karena sedikit, mereka berjumlah 12 ribu, itu berat menurut Nabi. Maka Allah menurunkan ayat ini.

Sumber: https://tafsirweb.com/3041-surat-at-taubah-ayat-25.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 25-27 Allah SWT mengingatkan orang-orang mukmin tentang keutamaan dan kebaikanNya atas mereka dengan menolong mereka di banyak medan tempur mereka bersama Rasulullah, dan bahwa itu dari sisiNya, karena dukungan dan ketentuanNya, bukan karena banyak atau sedikitnya mereka. Dia juga mengingatkan mereka bahwa pertolongan itu dari sisiNya baik pasukan mereka sedikit atau banyak. Di saat perang Hunain, jumlah mereka yang banyak membuat mereka takjub.

Dengan adanya hal ini tidak memberikan manfaat sedikitpun bagi mereka, karena pada akhirnya mereka lari mundur, kecuali sebagian kecil dari mereka yang tetap bersama Rasulullah SAW, Kemudian Allah menurunkan pertolongan dan bantuanNya kepada Rasulullah dan orang-orang mukmin yang bersama beliau, sebagaimana kisahnya akan kami jelaskan kemudian, jika Allah menghendaki penjelasannya secara rinci. Hal itu agar Allah memberitahu mereka bahwa kemenangan itu hanyalah dari sisiNya semata dan karena bantuan dan pertolonganNya, sekalipun jumlah pasukannya sedikit (berapa banyak golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan seizin Allah, dan Allah senantiasa bersama orang-orang yang sabar (239)) Dalam hadits shahih Imam Muslim dari Hammam, dia berkata,”Ini adalah hadits yang diceritakan Abu Hurairah kepada kami bahwaRasulullah Saw. telah bersabda,”Aku diberi pertolongan melalui rasa gentar dan aku dianugerahi jawami' al-kalim” Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang yang beriman, dan Allah menurunkan bala tentara yang kalian tiada melihatnya, dan Allah menimpakan bencana kepada orang-orang yang kafir, dan demikianlah pembalasan kepada orang-orang yang kafir (26)) Firman Allah (Sesudah itu Allah menerima tobat dari orang-orang yang dikehendaki-Nya. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (27) Allah menerima taubat sisa orang Hawazin yang mana mereka masuk Islam dan menyerahkan diri kepada beliau. Mereka menyusul Nabi SAW di dekat Makkah, yaitu di Ja'ranah, Hal itu kurang lebih dua puluh hari setelah itu.

Saat itu Rasulullah memerintahkan mereka memilih antara tawanan atau harta mereka. Lalu mereka memilih tawanan mereka

Sumber: https://tafsirweb.com/3041-surat-at-taubah-ayat-25.html

Informasi Tambahan

Juz

10

Halaman

190

Ruku

159

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved