Kembali ke Surat At-Taubah

التوبة (At-Taubah)

Surat ke-9, Ayat ke-27

ثُمَّ يَتُوْبُ اللّٰهُ مِنْۢ بَعْدِ ذٰلِكَ عَلٰى مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Setelah itu Allah menerima tobat orang yang Dia kehendaki. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Dan barang siapa kembali dari kekafiranya setelah itu dan masuk islam, maka sesungguhnya Allah akan menerima taubat siapa saja yang Dia kehendaki dari mereka, lalu dia akan mengampuni dosanya. Dan Allah Maha pengampun lagi Maha penyayang.

Sumber: https://tafsirweb.com/3043-surat-at-taubah-ayat-27.html

📚 Tafsir as-Sa'di

27. “kemudian Sesudah itu Allah menerima taubat dari orang-orang yang dikehendakiNya.” Allah mengampuni banyak orang yang kalah dalam perang ini, mereka datang kepada Nabi dengan menyatakan masuk Islam dan bertaubat, maka Nabi mengembalikan harta, istri, dan anak mereka. “Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Yakni Pemilik ampunan yang luas dan rahmat yang menyeluruh. Mengampuni dosa-dosa besar bagi yang bertaubat dan menyayangi mereka dengan taufikNya kepada mereka untuk bertaubat dan melakukan ketaatan, serta Allah memaafkan kesalahan mereka dan menerima taubat mereka, maka janganlah seorang pun berputus asa dari rahmat dan ampunanNya, meski dia telah melakukan dosa dan kejahatan sebesar apa pun.

Sumber: https://tafsirweb.com/3043-surat-at-taubah-ayat-27.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

27. Lalu setelah menghukum orang-orang kafir ini dalam perang, Allah menerima taubat orang yang dikehendaki di antara para hambaNya yang mau bertaubat dan masuk Islam. Allah itu Maha Pengampun dan Maha Pengasih bagi dosa-dosa orang yang bertaubat.

Sumber: https://tafsirweb.com/3043-surat-at-taubah-ayat-27.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 25-27 Allah SWT mengingatkan orang-orang mukmin tentang keutamaan dan kebaikanNya atas mereka dengan menolong mereka di banyak medan tempur mereka bersama Rasulullah, dan bahwa itu dari sisiNya, karena dukungan dan ketentuanNya, bukan karena banyak atau sedikitnya mereka. Dia juga mengingatkan mereka bahwa pertolongan itu dari sisiNya baik pasukan mereka sedikit atau banyak. Di saat perang Hunain, jumlah mereka yang banyak membuat mereka takjub.

Dengan adanya hal ini tidak memberikan manfaat sedikitpun bagi mereka, karena pada akhirnya mereka lari mundur, kecuali sebagian kecil dari mereka yang tetap bersama Rasulullah SAW, Kemudian Allah menurunkan pertolongan dan bantuanNya kepada Rasulullah dan orang-orang mukmin yang bersama beliau, sebagaimana kisahnya akan kami jelaskan kemudian, jika Allah menghendaki penjelasannya secara rinci. Hal itu agar Allah memberitahu mereka bahwa kemenangan itu hanyalah dari sisiNya semata dan karena bantuan dan pertolonganNya, sekalipun jumlah pasukannya sedikit (berapa banyak golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan seizin Allah, dan Allah senantiasa bersama orang-orang yang sabar (239)) Dalam hadits shahih Imam Muslim dari Hammam, dia berkata,”Ini adalah hadits yang diceritakan Abu Hurairah kepada kami bahwaRasulullah Saw. telah bersabda,”Aku diberi pertolongan melalui rasa gentar dan aku dianugerahi jawami' al-kalim” Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang yang beriman, dan Allah menurunkan bala tentara yang kalian tiada melihatnya, dan Allah menimpakan bencana kepada orang-orang yang kafir, dan demikianlah pembalasan kepada orang-orang yang kafir (26)) Firman Allah (Sesudah itu Allah menerima tobat dari orang-orang yang dikehendaki-Nya. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (27) Allah menerima taubat sisa orang Hawazin yang mana mereka masuk Islam dan menyerahkan diri kepada beliau. Mereka menyusul Nabi SAW di dekat Makkah, yaitu di Ja'ranah, Hal itu kurang lebih dua puluh hari setelah itu.

Saat itu Rasulullah memerintahkan mereka memilih antara tawanan atau harta mereka. Lalu mereka memilih tawanan mereka

Sumber: https://tafsirweb.com/3043-surat-at-taubah-ayat-27.html

Informasi Tambahan

Juz

10

Halaman

191

Ruku

159

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved