Kembali ke Surat Al-Baqarah

البقرة (Al-Baqarah)

Surat ke-2, Ayat ke-120

وَلَنْ تَرْضٰى عَنْكَ الْيَهُوْدُ وَلَا النَّصٰرٰى حَتّٰى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ قُلْ اِنَّ هُدَى اللّٰهِ هُوَ الْهُدٰى ۗ وَلَىِٕنِ اتَّبَعْتَ اَهْوَاۤءَهُمْ بَعْدَ الَّذِيْ جَاۤءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ مَا لَكَ مِنَ اللّٰهِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ

Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya).” Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak akan ada bagimu pelindung dan penolong dari Allah.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rido terhadap mu -wahai Rasul- hingga engkau mau meninggalkan agamamu dan mengikuti agama mereka. Katakanlah kepada mereka, “sesungguhnya agama Islam itulah agama yang shahih”. Dan jika engkau mengikuti kemauan hawa nafsu mereka setelah datang wahyu kepadamu, maka di sisi Allah nanti engkau tidak akan punya pelindung yang akan memberikan manfaat bagimu dan penolong yang akan menolongmu.

Khitob ayat walaupun kondisinya khusus bagi nabi Muhammad sholallohu ‘alaihi wasallam, akan tetapi hakikatnya umum untuk seluruh umatnya.

Sumber: https://tafsirweb.com/550-surat-al-baqarah-ayat-120.html

📚 Tafsir as-Sa'di

120. Allah ta’ala mengabarkan kepada RosulNya bahwasanya orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu hingga kamu mengikuti agama mereka, karena mereka adalah penyeru-penyeru kepada agama yang mereka anut yang mereka anggap sebagai petunjuk, maka katakanlah kepada mereka “Sesungguhnya petunjuk Allah “ yang kamu (Muhammad) diutus dengannya, “itulah petunjuk (yang benar), ” sedangkan apa yang kalian anut hanyalah hawa nafsu belaka, dengan dalil firman Allah “Dan sungguh jika kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu, ” Dalam ayat ini sebuah larangan yang keras untuk mengikuti hawa nafsu orang-orang yahudi dan Nasrani dan larangan menyerupai mereka dalam perkara yang menjadi kekhususan agama mereka. Perkataan ini walaupun ditujukan kepada Rosululloh, namun umat beliau juga termasuk didalamnya, karena yang dijadikan pedoman adalah keumuman lafazh, bukan kekhususan sebabnya.

Sumber: https://tafsirweb.com/550-surat-al-baqarah-ayat-120.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

Orang Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah bisa rela, sampai kamu wahai Nabi mau mengikuti keyakinan mereka. Sampai engkau mau meninggalkan agamamu dan pindah ke agama mereka dan mengikuti perilaku mereka. Katakanlah wahai rasul bahwa petunjuk Alquran adalah agama yang benar dan pentunjuk yang hakiki, terkecuali hukum-hukum yang telah diganti/dihapus.

Namun, wahai rasul jika engkau mengikuti perilaku Yahudi dan Nasrani juga mengikuti kitab yang telah mereka palsukan, padahal telah diwahyukan Alquran kepadamu, maka tidak akan ada lagi yang mengurusi urusanmu dan juga menjagamu. Begitu juga tidak akan ada yang bisa menyelamatkanmu dan menolongmu dari azab dan murka Allah. Sebab turunnya ayat ini adalah kaum Yahudi meminta peperangan mereka dengan Nabi dan kaum muslim dihentikan.

Dengan begitu mereka berjanji akan mengikuti dan menerima dakwah Nabi. Maka turunlah ayat ini.

Sumber: https://tafsirweb.com/550-surat-al-baqarah-ayat-120.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 120-121 Ibnu Jarir berkata bahwa makna firman Allah SWT, (Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka) Wahai nabi Muhammad, orang Yahudi dan Nasrani tidak akan merasa puas terhadapmu selamanya, maka tinggalkanlah mencari keridhaan dan persetujuan mereka. Tetapi fokuslah untuk mencari keridhaan Allah dengan menyampaikan kebenaran yang Dia utuskan kepada mereka. Terkait firman Allah SWT, (Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)) maknanya adalah, Katakanlah, wahai Muhammad, bahwa petunjuk yang Allah diutuskan kepadaku adalah petunjuk yang sejati." Maknanya yaitu agama yang lurus, benar, sempurna, dan menyeluruh (Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu) di dalamnya terdapat ancaman dan peringatan yang sangat keras kepada umat agar tidak mengikuti jalan yang ditempuh oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani setelah mereka mengetahui isi Al-Quran dan Sunnah (Berlindunglah kepada Allah dari hal tersebut) Penyampaian ayat ini ditujukan kepada Rasulullah SAW dan seluruh umat.

Firman Allah SWT: (Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya) Diriwayatkan dari Qatadah, mereka adalah orang-orang Yahudi dan Nasrani. Pendapat ini juga disampaikan oleh Abdurrahman bin Zaid bin Aslam, dan dipilih oleh Ibnu Jarir. Diriwayatkan Ibnu Abbas terkait firman Allah SWT: (dengan bacaan yang sebenarnya) dia berkata: Mereka mengikuti dengan sungguh-sungguh.

Kemudian dia membaca: (dan bulan apabila mengiringinya (2)) [Surah Asy-Syams] maknanya mereka mengikuti jejaknya.

Dia berkata: diriwayatkan dari ‘Ikrimah, ‘Atha', Mujahid, Abu Razin, dan Ibrahim An-Nakha'i yang menyampaikan pendapat serupa. Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud terkait firman Allah SWT: (membacanya dengan bacaan yang sebenarnya) dia berkata: “Mereka mengikutinya dengan sungguh-sungguh." Terkait firmanNya: (mereka itu beriman kepadanya) merupakan berita tentang (Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya) maknanya yaitu orang yang melaksanakan ajaran kitabNya dari kalangan Ahli Kitab yang diturunkan kepada para nabi sebelumnya dengan menjalankan hukum-hukumnya sebagaimana mestinya, sungguh ia telah beriman pada apa yang kamu sampaikan, wahai Muhammad. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat dan Injil dan (Al Quran) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas dan dari bawah kaki mereka) (Surah Al-Ma'idah: 66) dan (Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu") (Surah Al-Ma'idah: 68) yaitu jika kalian melaksanakan dengan sebenarnya, beriman dengan sungguh-sungguh, dan membenarkan apa yang terkandung di dalamnya berupa berita tentang diutusnya nabi Muhammad SAW, penggambaran dan sifat-sifatnya, perintah untuk mengikuti, membantu dan mendukungnya, dimana hal itu membimbingmu kepada kebenaran, serta mengikuti kebaikan di dunia dan akhirat.

Sebagaimana Allah SWT firman: ((Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil) (Surah Al-A'raf: 157) dan (Katakanlah: "Berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah).

Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud (107) dan mereka berkata: "Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya janji Tuhan kami pasti dipenuhi" (108)) (Surah Al-Isra) maknanya yaitu jika apa yang Kami janjikan kepada tentang nabi Muhammad SAW benar adanya.

Oleh karena itu, Allah SWT berfirman: (Dan barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al Quran, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya) (Surah Hud: 17) Dalam hadits yang shahih, “Demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya, tidak ada seorang pun dari umat ini (baik dari kalangan Yahudi maupun Nasrani), kemudian dia tidak beriman kepadaku, melainkan dia akan masuk neraka.'"

Sumber: https://tafsirweb.com/550-surat-al-baqarah-ayat-120.html

Informasi Tambahan

Juz

1

Halaman

19

Ruku

15

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved