Kembali ke Surat At-Taubah

التوبة (At-Taubah)

Surat ke-9, Ayat ke-43

عَفَا اللّٰهُ عَنْكَۚ لِمَ اَذِنْتَ لَهُمْ حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا وَتَعْلَمَ الْكٰذِبِيْنَ

Allah memaafkanmu (Muhammad). Mengapa engkau memberi izin kepada mereka (untuk tidak pergi berperang), sebelum jelas bagimu orang-orang yang benar-benar (berhalangan) dan sebelum engkau mengetahui orang-orang yang berdusta?

📚 Tafsir Al-Muyassar

Allah memaafkanmu (wahai nabi), atas apa yang terjadi padamu berupa meninggalkan sikap yang lebih utama dam sempurna, yaitu dengan memberikan izin begi orang-orang munafik untuk tidak ikut berjihad, dengan alasan apapun kamu mengizinkan mereka untuk tidak ikut serta dalam peperangan tersebut, sehingga nampak menjadi jelas bagimu orang-orang yang jujur dalam menganjukan alasan ketidakikutnya dan mengetahui orang-orang yang berdusta dalam hal itu?.

Sumber: https://tafsirweb.com/3059-surat-at-taubah-ayat-43.html

📚 Tafsir as-Sa'di

43. Allah berfirman kepada RasulNya “Semoga Allah memaafkanmu.” Yakni mengampuni dan memaklumi apa yang kamu lakukan. “Mengapa kamu memberi izin kepada mereka,” untuk tidak pergi berperang, “Sebelum jelas bagimu orang-orang yang benar (dalam keudzurannya) dan sebelum kamu ketahui orang-orang yang berdusta?” dengan menguji mereka agar terbukti mana yang dusta dan mana yang benar sehingga kamu memaafkan siapa yang berhak dimaafkan dan siapa yang tidak.

Sumber: https://tafsirweb.com/3059-surat-at-taubah-ayat-43.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

43. Wahai Rasul, Allah memaafkanmu atas perijinanmu terhadap mereka untuk mengundurkan diri dari perang Tabuk. Kamu lambat laun akan mengetahui orang-orang yang sungguh-sungguh dalam uzurnya dan orang-orang yang berdusta di antara mereka yang tidak uzur sama sekali.

Ayat ini turun terkait ijin orang-orang munafik selain perkara wahyu sebelumnya, yang mana mereka mengabaikan ayat sebelumnya. Dan Allah memberikan maaf sebagai suatu teguran

Sumber: https://tafsirweb.com/3059-surat-at-taubah-ayat-43.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 43-45 Qatadah berkata bahwa Allah menegur beliau sebagaimana yang kalian dengar, kemudian Dia menurunkan ayat yang ada dalam surah An-Nur, lalu Dia memberi keringanan kepada beliau dalam memberi izin kepada mereka jika beliau menghendakinya. Oleh karena itu Allah berfirman: (maka apabila mereka meminta izin kepadamu karena suatu keperluan, berilah izin kepada siapa yang kamu kehendaki di antara mereka) (Surah An-Nur: 62) Allah SWT berfirman: (sebelum jelas bagimu orang-orang yang benar (dalam keuzuran-nya)) yaitu dalam menyampaikan alasan (dan sebelum kamu ketahui orang-orang yang berdusta?) Allah SWT berfirman,”Mengapa kamu tidak membiarkan mereka ketika mereka meminta izin kepadamu untuk tidak lalu kamu tidak memberi izin seorang pun dari mereka untuk tinggal, agar kamu mengetahui siapa yang taat kepadamu dan siapa yang berdusta.

Sesungguhnya mereka tetap akan tinggal dan tidak mau berperang, sekalipun kamu tidak memberi izin kepada mereka. Oleh karena itu Allah SWT tidak memberi izin untuk diam dan tidak ikut berperang kepada seorang pun yang mengaku beriman kepada Allah dan Rasulullah. lalu Allah berfirman: (Tidak akan meminta izin kepadamu) yaitu tidak untuk tinggal tidak ikut berperang (orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian untuk (tidak ikut) berjihad dengan harta dan diri mereka) Karena mereka berpandangan bahwa jihad merupakan sesuatu yang mendekatkan diri, jadi ketika Allah menyerukan mereka untuk berjihad, mereka bersegera mengerjakannya (Dan Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa (44) Sesungguhnya yang akan meminta izin kepadamu) yaitu untuk tinggal bagi orang yang tidak memiliki alasan (hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian) yaitu mereka tidak mengharapkan pahala Allah di akhirat sebagai amal mereka (dan hati mereka ragu-ragu) Yaitu ragu terhadap kebenaran dari apa yang kamu bawa kepada mereka (Karena itu, mereka selalu bimbang dalam keragu-raguannya) yaitu mereka mereka kebingungan, melangkahkan satu kaki. dan memundurkan kaki lainnya.

Tidak ada langkah yang teguh dalam suatu perkara. Mereka adalah kaum yang bimbang dan binasa, tidak cenderung kepada kaum ini dan tidak pula kaum itu. Barang siapa yang disesatkan Allah, maka kamu tidak akan mendapati jalan baginya.

Sumber: https://tafsirweb.com/3059-surat-at-taubah-ayat-43.html

Informasi Tambahan

Juz

10

Halaman

194

Ruku

162

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved