التوبة (At-Taubah)
Surat ke-9, Ayat ke-61
وَمِنْهُمُ الَّذِيْنَ يُؤْذُوْنَ النَّبِيَّ وَيَقُوْلُوْنَ هُوَ اُذُنٌ ۗقُلْ اُذُنُ خَيْرٍ لَّكُمْ يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَيُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَرَحْمَةٌ لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۗ وَالَّذِيْنَ يُؤْذُوْنَ رَسُوْلَ اللّٰهِ لَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ
Dan di antara mereka (orang munafik) ada orang-orang yang menyakiti hati Nabi (Muhammad) dan mengatakan, “Nabi mempercayai semua apa yang didengarnya.” Katakanlah, “Dia mempercayai semua yang baik bagi kamu, dia beriman kepada Allah, mempercayai orang-orang mukmin, dan menjadi rahmat bagi orang-orang yang beriman di antara kamu.” Dan orang-orang yang menyakiti Rasulullah akan mendapat azab yang pedih.
📚 Tafsir Al-Muyassar
Dan diantara orang-orang munafik ada sekelompok orang yang menyakiti rasulullah , melalui ucapan mereka, semabri mengatakan, ”sesungguhnya dia menyimak setiap apa yang dikatakan kepadanya lalu mempercayainya,” katakanlah kepada mereka (wahai nabi), ”sesungguhnya Muhammad adalah manusia yang mendengarkan setiap kebaikan, dia beriman kepada Allah dan mempercayai kaum mukminin atas berita yang mereka sampaikan. Dan dia adalah rahmat bagi orang yang mengikutinya dan mengambil petunjuk dari hidayahnya. Dan orang-orang yang menyakiti rasulullah, Muhammad dengan bentuk gangguan apapun, bagi mereka siksaan yang pedih.
Sumber: https://tafsirweb.com/3077-surat-at-taubah-ayat-61.html
📚 Tafsir as-Sa'di
61. Yakni di antara orang-orang munafik itu “Ada yang menyakiti Nabi”, dengan ucapan buruk, mencelanya dan mencela agamanya. “Dan mengatakan, ‘Nabi mempercayai semua apa yang didengarnya.” Yakni mereka tidak peduli dengan hinaan yang mereka katakan kepada Nabi, kata mereka, “Jika ada ucapan kita yang sampai kepadanya maka kita minta maaf kepadanya, pasti dia akan memaafkan, karena dia menerima apa saja yang dikatakan kepadanya, tanpa membedakan antara yang benar dan yang dusta. Maksud mereka – semoga Allah menimpakan keburukan kepada mereka-, bahwa mereka tidak mempedulikan dan memperhatikan hal itu, karena jika ucapan itu tidak didengar Nabi, maka inilah yang mereka cari, jika ia sampai, maka cukuplah dengan meminta maaf dengan cara yang batil.
Mereka telah melakukan keburukan dari banyak sisi: Yang paling besar adalah, menyakiti Nabi yang hadir untuk memberi hidayah kepada mereka dan mengeluarkan mereka dari kesengsaraan dan kebinasaan kepada hidayah dan kebahagiaan. Di antaranya adalah, ketidakpedulian mereka dalam hal itu, ia tidak sekedar menyakiti, tapi lebih dari itu. Di antaranya juga adalah, cibiran mereka terhadap akal Nabi yang –kata mereka- tidak bisa membedakan antara yang benar dan yang dusta, padahal Nabi adalah orang yang memiliki akal paling sempurna, ilmu paling lengkap, dan pandangan yang paling tajam.
Oleh karena itu Allah berfirman, “Katakanlah, ‘Ia mempercayai semua yang baik bagi kamu’ . “ yakni menerima siapa yang berkata benar dan baik kepadanya.
Adapun berpalingnya Nabi dan tidak menyalahkan kebanyakan orang munafik yang meminta maaf dengan alasan-alasan yang dusta, maka hal itu karena kelapangan akhlaknya, ketidakpeduliannya kepada mereka dan karena mengamalkan Firman Allah, "Kelak mereka akan bersumpah kepadamu dengan nama Allah, apabila kamu kembali kepada mereka, supaya kamu berpaling dari mereka. Maka berpalinglah dari mereka; karena sesungguhnya mereka itu adalah najis dan tempat mereka jahannam; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan." (At-Taubah:95). Adapun hakikat apa yang ada di dalam hati dan pikirannya, maka Allah berfirman tentangnya, “Dia beriman kepada Allah, mempercayai orang-orang Mukmin”, yang benar dan membenarkan, dia mengetahui yang jujur dan yang dusta meskipun dia sering berpaling dari orang-orang yang diketahui kebohongannya dan kedustaannya, “dan menjadi rahmat bagi orang-orang yang beriman di antara kamu.” Karena mereka mengambil petunjuk darinya dan meneladani akhlaknya.
Adapun orang-orang yang tidak beriman, maka mereka tidak mau menerima rahmat ini, bahkan mereka menolaknya, maka mereka rugi dunia dan akhirat. “Dan orang-orang yang menyakiti Rasulullah itu”, dengan perkataan dan perbuatan “bagi mereka azab yang pedih”, di dunia dan di akhirat, dan di antara azab yang pedih adalah dibunuhnya orang yang menyakiti Nabi dan mencelanya.
Sumber: https://tafsirweb.com/3077-surat-at-taubah-ayat-61.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
61. Dan sebagian orang-orang munafik itu memfitnah Nabi SAW bahwa beliau mendengarkan perkataan setiap orang dan membenarkannya. Katakanlah (wahai nabi): “Benar, dia menyimak (ucapan) setiap orang, namun dia hanya mendengarkan yang baik bukan yang buruk.
Dia beriman kepada Allah dan mempercayai apa yang yang dikabarkan oleh orang-orang mukmin. Dia itu mengasihi orang yang beriman di antara kalian. Dan orang-orang yang menyakiti rasulullah SAW dengan ucapan atau tindakan, maka bagi mereka itu azab yang pedih dan menyakitkan di neraka Jahanam.
Ayat ini turun terkait Nabtal bin Al-Harits yang duduk di dekat Rasulallah SAW, lalu beliau mendengarkan ucapannya, kemudian dia menyampaikan percakapan itu kepada orang-orang munafik”
Sumber: https://tafsirweb.com/3077-surat-at-taubah-ayat-61.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Allah SWT menyebutkan bahwa di antara orang-orang munafik ada kaum yang menyakiti Rasulullah SAW dengan ucapannya tentang beliau, mereka berkata: (Dia mempercayai semua apa yang didengarnya) yaitu orang yang berkata sesuatu kepadanya, maka dia membenarkannya di antara kami; dan orang yang bercerita kepadanya, maka dia selalu mempercayainya. Dan jika kita datang kepadanya, lalu bersumpah kepadanya, maka dia membenarkan kita. Makna ini diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Mujahid, dan Qatadah.
Allah SWT berfirman: (Katakanlah, "Ia mempercayai semua yang baik bagi kalian”) yaitu telinga yang lebih baik, yang mengetahui yang benar dan yang dusta (ia beriman kepada Allah dan mempercayai orang-orang mukmin) yaitu membenarkan orang-orang mukmin (dan menjadi rahmat bagi orang-orang yang beriman di antara kalian) yaitu hujjah atas orang-orang kafir, Oleh karena itu Allah berfirman: (Dan orang-orang yang menyakiti Rasulullah itu, bagi mereka azab yang pedih)
Sumber: https://tafsirweb.com/3077-surat-at-taubah-ayat-61.html
Informasi Tambahan
Juz
10
Halaman
196
Ruku
163