البقرة (Al-Baqarah)
Surat ke-2, Ayat ke-6
اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا سَوَاۤءٌ عَلَيْهِمْ ءَاَنْذَرْتَهُمْ اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, engkau (Muhammad) beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman.
📚 Tafsir Al-Muyassar
Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu karena kesombongan dan kesewenangan, keimanan tidak akan terjadi dari mereka baik engkau -wahai Rasul- telah menakuti dan memperingatkan mereka dari siksa Allah, ataupun engkau tidak melakukan itu, karena mereka terus menerus berada di atas kebatilan mereka.
Sumber: https://tafsirweb.com/184-surat-al-baqarah-ayat-6.html
📚 Tafsir as-Sa'di
6. Allah ta’ala mengabarkan, ”sesungguhnya orang-orang kafir”, yakni mereka yang bersifat dengan kekufuran dan terwarnai dengannya, lalu menjadi sifat yang lazim bagi mereka, dimana tidak ada sesuatu pun yang dapat menghalangi mereka darinya; nasihat tidak berguna bagi mereka dan mereka selalu tetap dalam kekufuran mereka, maka sama saja bagi mereka “kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman”. Hakikat kekufuran adalah mengingkari sesuatu yang datang dari Rosul atau mengingkari sebagiannya.
Tidak akan ada manfaatnya dakwah bagi orang-orang kafir itu, kecuali hanya sebatas menegakkan hujjah atas mereka, seolah-olah dalam hal ini hanya pemutus bagi keinginan kuat Rosulullah dalam mewujudkan keimanan mereka, dan bahwasanya kamu jangan bersedih hati untuk mereka, dan bahwasanya dirimu tidak boleh berputus asa terhadap mereka. Kemudian Allah Ta’ala menyebutkan beberapa penghalang yang menghalangi mereka dari keimanan.
Sumber: https://tafsirweb.com/184-surat-al-baqarah-ayat-6.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
Sesungguhnya tidak akan berguna sedikitpun peringatanmu wahai Muhammad bagi orang-orang yang bersikeras atas kekufuran dan keingkaran mereka terhadap keesaan Allah dan risalahmu. Sama saja jika kau memperingatkan dan menakut-nakuti mereka, mereka tetap tidak akan membenarkan risalahmu. Sungguh panutan mereka adalah hawa nafsu mereka
Sumber: https://tafsirweb.com/184-surat-al-baqarah-ayat-6.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Penjelasan ini dinuqil dari Mujahid, Abu Al-'Aliyah, Ar-Rabi' bin Anas, dan Qatadah Allah berfirman, (Sesungguhnya orang-orang kafir) maknanya yaitu orang-orang yang mengingkari kebenaran dan menutupinya.
Allah telah menetapkan bagi mereka atas hal tersebut. Sama saja, baik kamu memberi peringatan kepada mereka atau kamu tidak memberi peringatan kepada mereka. Sesungguhnya mereka tetap tidak akan beriman kepada apa yang kamu bawa kepada mereka, sebagaimana Allah SWT berfirman (Meskipun datang kepada mereka segala macam keterangan, hingga mereka menyaksikan azab yang pedih (96) (surah Yunus) Allah SWT juga berfirman mengenai orang-orang yang memusuhi dari kalangan Ahli Kitab: (Dan walaupun engkau (Muhammad) memberikan semua ayat (keterangan) kepada orang-orang yang diberi Kitab itu, mereka tidak akan mengikuti kiblatmu…) (Surah Al-Baqarah: 145). maknanya sesungguhnya siapa saja yang telah ditetapkan oleh Allah suatu kesengsaraan atas dirinya maka tidak ada kebahagiaan baginya, dan siapa saja yang dibiarkan tersesat, maka tidak akan ada pemberi petunjuk baginya, Maka jangan biarkan dirimu bersedih karena mereka.
Sampaikanlah pesan kepada mereka. Siapa saja yang menjawabmu, maka dia akan mendapatkan pahala yang berlimpah, dan siapa sajabyang mengabaikanmu, maka janganlah merasa sedih atas mereka dan jangan biarkan hal itu mengganggumu. (maka sesungguhnya tugasmu hanya menyampaikan saja, dan Kamilah yang memperhitungkan (amal mereka)) [Surah Ar-Ra'd: 40], (Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan dan Allah Pemelihara segala sesuatu) [surah Hud: 12].
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firman Allah SWT: (Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman (6)) Dia berkata: Rasulullah SAW berusaha membuat seluruh manusia beriman dan mengikuti petunjuknya. Lalu Allah SWT memberitahukan kepadanya bahwa seseorang tidak akan beriman kecuali sebelumnya telah diberi bantuan oleh Allah dalam ketentuan yang pertama, dan seseorang tidak akan tersesat kecuali sebelumnya telah ditimpakan kesengsaraan oleh Allah dalam ketentuan yang pertama. Dari Ibnu Abbas bahwa (Sesungguhnya orang-orang kafir) itu maknanya yaitu ingkar terhadap apa yang diturunkan kepadamu.
Sesungguhnya mereka berkata,"Sungguh Kami telah beriman kepada sesuatu yang telah datang kepada kami sebelum dirimu. (sama saja bagi mereka, engkau (Muhammad) beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman) maknanya bahwa sesungguhnya mereka telah mendustakan sesuatu yang ada di sisi mereka yang telah menyebutkan dirimu, mengingkari perjanjian yang telah ditetapkan atas mereka, serta mengingkari apa yang kamu bawa dan apa yang ada di sisi mereka berupa sesuatu yang dibawakan oleh (rasul) selain kamu. Jadi bagaimana mereka akan mendengar peringatan darimu padahal mereka telah mengingkari sesuatu yang ada di sisi mereka tentang dirimu? Abu Ja'far al-Razi meriwayatkan dari Ar-Rabi' bin Anas, dari Abu Al-'Aaliyah, Dia berkata bahwa dua ayat ini diturunkan untuk menerangkan tentang pemimpin dari beberapa golongan.
Mereka adalah orang-orang yang ada dalam firman Allah SWT (Apakah kamu tidak melihat keadaan orang-orang yang jauh dari kedudukanmu di sisi Allah? mereka mengganti kenimatan keamanan, al-Qur'an, dan kedatangan rasul dengan kekafiran, sehingga mereka membuat kaum mereka terjerumus ke dalam kebinasaan (28) yaitu ke dalam neraka Jahannam) (Surat Ibrahim: 28-29). Makna yang telah kami sebutkan sebelumnya yang pertama, (yaitu diriwayatkan dari Ibnu Abbas dalam riwayat Ali bin Abi Thalhah) itu adalah yang paling jelas dan dapat dijelaskan oleh ayat-ayat lain yang memiliki makna yang serupa. Hanya Allah yang lebih Mengetahui.
Firman Allah SWT, (mereka tidak beriman) posisinya secara gramatikal itu merupakan kalimat yang memperkuat kalimat sebelumnya, yaitu (Sawaa'un 'Alaihim A'andzartahum Am Lam Tundzir hum). Maknanya bahwa mereka adalah orang-orang kafir dalam kedua kondisi itu. Oleh karena itu, hal tersebut dikuatkan dengan firman Allah SWT (Laa Yu'minun).
Dan (Laa Yu'minun) bisa menjadi khabar. Karena secara susunan gramatika yaitu "inna alladzina kafaru laa yu'minun", dan firman Allah (Sawaa'un 'Alaihim A'andzartahum Am Lam Tundzir hum) merupakan kalimat yang bertentangan
Sumber: https://tafsirweb.com/184-surat-al-baqarah-ayat-6.html
Informasi Tambahan
Juz
1
Halaman
3
Ruku
2