Kembali ke Surat Al-Baqarah

البقرة (Al-Baqarah)

Surat ke-2, Ayat ke-123

وَاتَّقُوْا يَوْمًا لَّا تَجْزِيْ نَفْسٌ عَنْ نَّفْسٍ شَيْـًٔا وَّلَا يُقْبَلُ مِنْهَا عَدْلٌ وَّلَا تَنْفَعُهَا شَفَاعَةٌ وَّلَا هُمْ يُنْصَرُوْنَ

Dan takutlah kamu pada hari, (ketika) tidak seorang pun dapat menggantikan (membela) orang lain sedikit pun, tebusan tidak diterima, bantuan tidak berguna baginya, dan mereka tidak akan ditolong.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Dan Takutlah kalian terhadap ketakutan yang sangat mengguncang pada hari perhitungan amal, sebab tidak ada seorang yang sanggup menolong orang lain sedikitpun, dan Allah tidak menerima dari tebusan yang menyelamatkan dari siksaan, dan tidak ada yang mampu memberi manfaat dari perantara, dan tidak ada seorangpun yang akan menolongnya.

Sumber: https://tafsirweb.com/556-surat-al-baqarah-ayat-123.html

📚 Tafsir as-Sa'di

122-123. Tafsir ayat telah dijelaskan di atas.

Sumber: https://tafsirweb.com/556-surat-al-baqarah-ayat-123.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

Mereka takut terhadap azab pada hari ketika orang tidak bisa mendapatkan pertolongan sedikitpun dari siapapun. Hari dimana tidak diterimanya tebusan apapun tidak berlaku, bahkan dari siapapun tebusan itu. Juga tidak akan ada siapapun yang dapat memberi pertolongan

Sumber: https://tafsirweb.com/556-surat-al-baqarah-ayat-123.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 122-123 Kemungkinan ayat ini telah dihadirkan di awal surah dan diulang di sini untuk menegaskan dan mendorong untuk mengikuti Rasulullah SAW, nabi yang ummi yang sifatnya mereka temukan dalam kitab-kitab mereka, tentang gambaran, nama, perintah, dan umatnya. Ingatkanlah mereka untuk tidak menyembunyikan hal ini, atau menyembunyikan nikmat-nikmat yang telah diberikan atas mereka, serta pertintahkan mereka untuk mengingat nikmat Allah atas mereka, baik nikmat dunia maupun nikmat agama, dan agar mereka tidak iri terhadap saudara-saudara mereka dari kalangan bangsa Arab atas rezeki yang diberikan Allah kepada mereka berupa mengutus Rasul penutup dari mereka. Ini seharusnya tidak membuat mereka iri hingga menolak, mendustakan, dan menolak sepakat dengan kebenarannya, semoga shalawat dan salam dari Allah senantiasa tercurahkan kepada beliau sampai hari kiamat

Sumber: https://tafsirweb.com/556-surat-al-baqarah-ayat-123.html

Informasi Tambahan

Juz

1

Halaman

19

Ruku

16

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved