Kembali ke Surat At-Taubah

التوبة (At-Taubah)

Surat ke-9, Ayat ke-67

اَلْمُنٰفِقُوْنَ وَالْمُنٰفِقٰتُ بَعْضُهُمْ مِّنْۢ بَعْضٍۘ يَأْمُرُوْنَ بِالْمُنْكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوْفِ وَيَقْبِضُوْنَ اَيْدِيَهُمْۗ نَسُوا اللّٰهَ فَنَسِيَهُمْ ۗ اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ

Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, satu dengan yang lain adalah (sama), mereka menyuruh (berbuat) yang mungkar dan mencegah (perbuatan) yang makruf dan mereka menggenggamkan tangannya (kikir). Mereka telah melupakan kepada Allah, maka Allah melupakan mereka (pula). Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Orang-orang munafik laki-laki dan orang-orang munafik perempuan adalah sama dalam hal mengumumkan keimanan dan menyembunyikan kekafiran, mereka memerintahkan kekafiran kepada Allah dan mendurhakai rasulNya, melarang dari keimanan dan ketaatan, menahan tangan mereka untuk berinfak di jalan Allah. Mereka lupa kepada Allah, tidak mengingat-ingatNya, maka Dia pun melupakan mereka dari rahmatNya, Dia tidak memberikan taufik kepada mereka menuju kebaikan. Sesungguhnya orang-orang munafik adalah orang-orang yang telah keluar dari keimanan kepada Allah dan rasulNya.

Sumber: https://tafsirweb.com/3083-surat-at-taubah-ayat-67.html

📚 Tafsir as-Sa'di

67. Allah berfirman, “orang-orang yang munafik laki-laki dan perempuan, sebagian dengan sebagian yang lain”, karena mereka bersekutu dalam kemunafikan, maka merekapun saling mendukung.

Ini adalah pemutus bagi orang yang beriman dari pengangkatan mereka menjadi teman. Kemudian Allah menyebutkan sifat umum orang munafik yang tidak keluar darinya orang besar dan orang kecil dari kalangan mereka. Dia berfirman, “mereka menyuruh berbuat yang munkar.” Yaitu kekufuran, kefasikan, dan kemaksiatan. “Dan melarang berbuat yang ma’ruf”, yaitu iman, akhlak yang mulia, amal yang shalih dan adab-adab yang luhur. ”Dan mereka menggemgamkan tangannya,” dari sedekah dan jalan-jalan kebaikan, ciri mereka adalah kekikiran. “mereka telah lupa kepada Allah”, tidak mengingat kecuali sedikit, “maka Allah melupakan mereka”, dari rahmatNya, Dia tidak membimbing mereka kepada kebaikan dan tidak memasukannya kedalam Surga, akan tetapi membiarkan mereka dilapisan neraka paling bawah, kekal dan dikekalkan di dalamnya. “Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang fasik.” Kefasikan dibatasi dari mereka lebih besar dari kefasikan selain mereka, buktinya adalah azab mereka lebih berat dari azab yang lainnya dan bahwa orang Mukmin sangat di sulitkan oleh mereka jika mereka hidup dikalangan orang-orang Mukmin dan untuk menghindari mereka yang sulit.

Sumber: https://tafsirweb.com/3083-surat-at-taubah-ayat-67.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

67. Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan itu saling serupa sifat kemunafikannya dan jaraknya yang jauh dari keimanan. Mereka menahan diri untuk berinfak di jalan Allah seperti jihad, silaturahim dan sedekah.

Mereka tidak taat kepada Allah, sehingga Dia mengabaikan mereka dari rahmat dan pahalaNya. Sesungguhnya orang-orang munafik itu orang-orang yang membangkang dan tidak mau taat

Sumber: https://tafsirweb.com/3083-surat-at-taubah-ayat-67.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 67-68 Allah SWT berfirman mengingkari orang-orang munafik yang berbeda dengan sifat orang-orang mukmin. DImana orang-orang mukmin memerintahkan kebaikan dan melarang perbuatan mungkar, sedangkan mereka (mereka menyuruh membuat yang mungkar dan melarang berbuat yang makruf, dan mereka menggenggamkan tangannya) yaitu dari berinfak di jalan Allah (Mereka telah lupa kepada Allah) yaitu lupamengingat Allah (maka Allah melupakan mereka) Allah menghadapi mereka dengan perlakuan orang yang melupakan mereka. sebagaimana firmanNya: (Pada hari ini Kami melupakan kalian sebagaimana kalian telah melupakan pertemuan (dengan) hari kalian sekarang ini) (Surah Al-Jatsiyah: 34) (Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik) yaitu orang yang menyimpang dari jalan kebenaran dan masuk ke dalam jalan kesesatan (Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam) yaitu terhadap perbuatan ini yang telah disebutkan tentang mereka (mereka kekal di dalamnya) yaitu tinggal di dalamnya dengan kekal bersama orang-orang kafir (Cukuplah neraka itu bagi mereka) cukup bagi mereka dalam aab itu (dan Allah melaknati mereka) yaitu mengusir dan menjauhkan mereka (dan bagi mereka azab yang kekal)

Sumber: https://tafsirweb.com/3083-surat-at-taubah-ayat-67.html

Informasi Tambahan

Juz

10

Halaman

197

Ruku

164

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved