Kembali ke Surat At-Taubah

التوبة (At-Taubah)

Surat ke-9, Ayat ke-93

اِنَّمَا السَّبِيْلُ عَلَى الَّذِيْنَ يَسْتَأْذِنُوْنَكَ وَهُمْ اَغْنِيَاۤءُۚ رَضُوْا بِاَنْ يَّكُوْنُوْا مَعَ الْخَوَالِفِۙ وَطَبَعَ اللّٰهُ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ فَهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ ۔

Sesungguhnya alasan (untuk menyalahkan) hanyalah terhadap orang-orang yang meminta izin kepadamu (untuk tidak ikut berperang), padahal mereka orang kaya. Mereka rela berada bersama orang-orang yang tidak ikut berperang dan Allah telah mengunci hati mereka, sehingga mereka tidak mengetahui (akibat perbuatan mereka).

📚 Tafsir Al-Muyassar

Sesungguhnya dosa dan celaan hanyalah tertuju kepada orang-orang kaya yang datang kepadammu (wahai rasul), meminta izin kepadamu untuk tidak berperang, dan mereka itu adalah orang-orang munafik yang kaya raya. Mereka lebih memilih untuk dirinya sendiri untuk tinggal bersama wanita-wanita dan orang-orang yang memiliki udzur. Dan Allah mengunci hati mereka dengan kemunafikan, sehingga tidak ada keimanan yang memasukinya.

Mereka itu tidak menyadari buruknya kesudahan mereka akibat sengaja tidak ikut serta bersamamu dan meningglkan jihad bersamamu.

Sumber: https://tafsirweb.com/3109-surat-at-taubah-ayat-93.html

📚 Tafsir as-Sa'di

93. “Hanyasanya jalan” yang diarahkan untuk menyalahkan “orang-orang yang meminta izin kepadamu, padahal mereka itu orang-orang kaya,” yang mampu untuk pergi berperang, dan tidak memiliki udzur. “Mereka rela”, untuk diri mereka dan agama mereka “berada bersama-sama orang-orang yang tidak ikut berperang”, seperti wanita, anak-anak dan semisalnya. “Dan” mereka rela dengan keadaan itu karena Allah telah mengunci mati “hati mereka.” Yakni menstempel hati mereka, sehingga tiada kebaikan yang masuk kepadanya dan tidak merasakan kemaslahatan mereka di dunia dan akhirat. “Maka mereka tidak mengetahui (akibat perbuatan mereka)”, sebagai hukuman atas apa yang mereka lakukan.

Sumber: https://tafsirweb.com/3109-surat-at-taubah-ayat-93.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

93. Sesungguhnya jalan hukuman dan celaan itu hanya untuk orang-orang yang meminta ijin kepadamu untuk mengundurkan diri dari jihad, sedangkan mereka memiliki harta dan kemampuan untuk berperang. Mereka lebih rela bersama orang-orang yang mengundurkan diri karena uzur seperti para perempuan.

Hal ini diulang untuk menambah penghinaan terhadap mereka dan menggambarkan bahwa mereka seperti perempuan. Dan dalam hal ini terdapat sesuatu yang sangat hina bagi bangsa Arab. Dan Allah mengunci hati mereka sehingga mereka tidak bisa melihat kebenaran, dan tidak mengetahui keutamaan-keutamaan jihad dan kehinaan dari tindakan mengundurkan diri untuk bertemu musuh.

Mereka juga tidak menyadari manfaat-manfaatnya sehingga mereka disuguhkan kepada kerugian.

Sumber: https://tafsirweb.com/3109-surat-at-taubah-ayat-93.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 91-93 Kemudian Allah SWT menjelaskan udzur-udzur yang tidak ada dosa bagi orang yang tidak ikut berperang. Lalu Allah menyebutkan sebagian darinya yang lazim bagi seseorang yang tidak bisa terlepas darinya, yaitu lemah tubuhnya yang membuatnya tidak mampu bertahan dalam berjihad. Di antaranya juga buta, pincang, dan keadaan semacam itu.

Oleh karena itu, dimulai dengan hal ini. Alasan lainnya yang keadaannya sementara seperti sakit yang menghambat dan menyulitkan tubuhnya untuk berangkat berjihad di jalan Allah; atau karena kemiskinannya sehingga dia tidak mampu mempersiapkan diri untuk berperang. Maka tidak ada dosa bagi mereka jika mereka memberi nasehat dalam keadaan tinggal mereka, dan tidak membuat gentar dan menghambat orang lain, serta mereka tetap berbuat baik dalam keadaan itu.

Oleh karena itu Allah berfirman: (Tidak ada jalan sedikit pun untuk menyalahkan orang-orang yang berbuat baik. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang) Kemudian Allah SWT menunjukkan cacian terhadap orang-orang yang meminta izin untuk tinggal, padahal mereka adalah orang-orang kaya.

Allah mengecam keridhaan mereka untuk tinggal di Madinah bersama para wanita yang ditinggalkan di rumahnya. (dan Allah telah mengunci mati hati mereka, maka mereka tidak mengetahui (akibat perbuatan mereka))

Sumber: https://tafsirweb.com/3109-surat-at-taubah-ayat-93.html

Informasi Tambahan

Juz

11

Halaman

201

Ruku

167

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved