Kembali ke Surat At-Taubah

التوبة (At-Taubah)

Surat ke-9, Ayat ke-100

وَالسّٰبِقُوْنَ الْاَوَّلُوْنَ مِنَ الْمُهٰجِرِيْنَ وَالْاَنْصَارِ وَالَّذِيْنَ اتَّبَعُوْهُمْ بِاِحْسَانٍۙ رَّضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ وَاَعَدَّ لَهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ تَحْتَهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًا ۗذٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ

Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Dan orang-orang yang mendahului orang-orang sejak pertama menuju keimanan kepada Allah dan rasulNya dari kalangan muhajirin yang berhijrah meninggalkan kaum mereka dan kerabat mereka, dan mereka berpindah menuju negeri islam, dan kaum anshar yang menolong rasulullah atas musuh-musuhnya dari orang-orang kafir, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik dalam keyakinan, ucapan-ucapan mereka dan perbuatan-perbuatan dalam rangka mencari keridhaan Allah . mereka itulah orang-orang yang Allah meridhai mereka karena ketaatan mereka kepada Allah dan rasulNya, dan mereka ridha kepada Allah karena Dia melimpahkan pada mereka pahala atas ketaatan mereka dan keimanan mereka, dan menyiapkan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawah istana-istana dan pohon-pohonnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamya selamanya. Itulah keberuntungan yang besar. Di dalam ayat ini terdapat tazkiyah bagi para sahabat  , kredibilitas tinggi dan pujian bagi mereka.

Oleh karena itu, penghormatan terhadap mereka termasuk di antara pokok-pokok iman.

Sumber: https://tafsirweb.com/3116-surat-at-taubah-ayat-100.html

📚 Tafsir as-Sa'di

100. As-Sabiqun adalah orang-orang yang mendahului umat ini kepada iman, hijrah, jihad, dan menegakkan Agama Allah, “di antara orang-orang Muhajirin”, "(Juga) bagi orang fakir yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan-Nya dan mereka menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar."(Al-Hasyr:8). “dan orang-orang Anshar”, "Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin).

Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung". (Al-Hasyr:9). “Dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik”, dalam akidah, perkataan, dan perbuatan. Mereka itulah yang selamat dari celaan, mendapatkan pujian yang tinggi, dan kemuliaan terbaik dari Allah. “Allah ridha kepada mereka.” Dan ridha Allah lebih besar daripada nikmat Surga. “Dan mereka pun ridha kepada Allah dan Allah menyediiakan bagi mereka Surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya,” yang mengalir ke pangkal-pangkal pohon dan kebun yang elok lagi indah dan tanaman yang mempesona. “Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.” Mereka tidak ingin berpindah darinya, dan tidak mencari penggantinya, karena apa pun yang mereka inginkan akan mereka dapatkan dan apa yang mereka harapkan pasti terlaksana. “Itulah kemenangan yang besar,” yang padanya terwujud bagi mereka semua yang disukai oleh jiwa, yang dinikmati oleh ruh, yang diinginkan oleh hati dan yang dihasrati oleh jasmani serta tertolak dari mereka segala yang tidak diinginkan.

Sumber: https://tafsirweb.com/3116-surat-at-taubah-ayat-100.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

100. Orang-orang yang lebih dulu beriman, berhijrah, menolong dan berinfak yaitu sahabat Muhajirin, Anshar dan para pengikut mereka dalam keimanan dan memberi pertolongan dalam agama dan ketaatan. Allah suka dengan amal mereka dan tidak marah kepada mereka, begitu juga mereka ridha kepada Allah dengan apa yang dilimpahkan kepada mereka berupa nikmat, keutamaan.

Dia (Allah) menyiapkan bagi mereka, surga yang mengalir sungai-sungai di bawah kebun-kebun dan ruang-ruangannya. Mereka menetap di dalamnya selama-lamanya. Keridhaan itu adalah kemenangan agung yang tidak dapat ditandingi kemenangan lain.

Ini adalah pernyataan dan kabar gembira tentang surga dari Allah bagi para sahabat dan Tabi’in

Sumber: https://tafsirweb.com/3116-surat-at-taubah-ayat-100.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Allah SWT memberitahukan tentang keridhaanNya kepada orang-orang yang terdahulu dari kalangan kaum Muhajirin, Anshar, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan kebaikan, dan keridhaan mereka kepadaNya dengan apa yang Dia sediakan untuk mereka berupa surga-surga yang penuh kenikmatan dan kenikmatan yang kekal. Asy-Sya'bi berkata bahwa orang-orang yang terlebih dahulu masuk islam dari kalangan kaum Muhajirin dan Anshar adalah mereka yang mengikuti baiat ridwan pada tahun perjanjian Hudaibiyyah. Abu Musa Al-Asy'ari, Sa'id bin Al-Musayyib, Muhammad bin Sirin, Al-Hasan, dan Qatadah berkata bahwa mereka adalah orang-orang yang shalat menghadap ke dua arah kiblat bersama-sama Rasulullah SAW Allah SWT memberitakan bahwa Dia telah meridhai orang-orang yang terlebih dahulu masuk Islam dari kalangan kaum Muhajirin dan Anshar serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan kebaikan.

Maka celakalah bagi orang yang membenci, mencaci mereka, atau sebagian dari mereka. Terlebih lagi terhadap pemimpin para sahabat setelah Rasulallah SAW dan orang-orang yang paling baik dan paling utama di antara mereka, yaitu Ash-Shiddiq Al-Akbar, khalifah Rasulullah yang agung, Abu Bakar bin Abu Quhafah.

Sumber: https://tafsirweb.com/3116-surat-at-taubah-ayat-100.html

Informasi Tambahan

Juz

11

Halaman

203

Ruku

168

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved