Kembali ke Surat At-Taubah

التوبة (At-Taubah)

Surat ke-9, Ayat ke-115

وَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُضِلَّ قَوْمًاۢ بَعْدَ اِذْ هَدٰىهُمْ حَتّٰى يُبَيِّنَ لَهُمْ مَّا يَتَّقُوْنَۗ اِنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ

Dan Allah sekali-kali tidak akan menyesatkan suatu kaum, setelah mereka diberi-Nya petunjuk, sehingga dapat dijelaskan kepada mereka apa yang harus mereka jauhi. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Dan Allah tidaklah menyesatkan satu kaum setelah melimpahkan hidayah dan taufik pada mereka hingga menjelaskan pada mereka dengan apa mereka harus takut kepadaNya dan apa yang mereka butuhkan dalam pokok-pokok agama maupun cabang-cabangnya. Sesungunya Allah mahamengetahui segala sesuatu. Sungguh Dia telah mengajarkan kepada kalian apa yang dahulu belum kalian ketahui dan menerangkan kepada kalian hal-hal yang dapat kalian ambil manfaatnya dan menegakkan hujjah di hadapan kalian dengan menyampaikan risalahNYa kepada kalian.

Sumber: https://tafsirweb.com/3131-surat-at-taubah-ayat-115.html

📚 Tafsir as-Sa'di

115. Yakni, bahwa Allah jika memberi nikmat hidayah kepada suatu kaum, dan DIa memerintahkan mereka meniti jalan yang lurus, maka Dia menyempurnakan kebaikanNYa kepada mereka, serta menjelaskan kepada mereka segala apa yang mereka perlukan dan buutuhkan. Dia tidak membiarkan mereka dalam keadaan sesat dan tidak mengetahui perkara agama mereka.

Ini mengandung dalil atas kesempurnaan rahmatNYa dan bahwa syariatNYa meliputi segala apa yang oleh manusia dalam masalah pokok-pokok maupun cabang-cabangnya. Ada kemungkinan bahwa maksud dari hal itu adalah, “Dan Allah sekali-kali tidak akan menyesatkan suatu kaum, sesudah Allah memberi petunjuk kepada mereka hingga dijelaskanNYa kepada mereka apa yang harus mereka jauhi.” Jika Allah menjelaskan apa yang mesti mereka hindari, lalu mereka tidak tunduk kepadaNya, maka Dia menghukum mereka dengan kesesatan sebagai balasan atas penolakan mereka terhadap kebenaran yang jelas. Namun kemungkinan tafsir yang pertama itu lebih utama. “Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” Karena ilmuNYa yang sempurna dan menyeluruh, Dia mengajarkan kepadamu apa yang tidak kamu ketahui dan menjelaskan apa yang bermanfaat bagimu.

Sumber: https://tafsirweb.com/3131-surat-at-taubah-ayat-115.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

115. Dan tidaklah dalam ketentuan Allah itu berinteraksi dengan suatu kaum menggunakan cara muamalah orang-orang sesat, dimana Dia (Allah) serta merta menghukum mereka setelah memberi petunjuk mereka pada keimanan, sehingga Dia menjelaskan kepada mereka kewajiban untuk mewaspadai sesuatu yang haram. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui setiap sesuatu yang terjadi berupa keistiqamahan dan kemaksiatan, serta ampunan dan hukuman.

Jika manusia tidak bertakwa kepada Tuhannya, niscaya Dia menentukan kesesatan atas mereka dan mereka layak menerimanya. Tidak ada dosa dan hukuman atas mereka sebelum adanya penjelasan.

Sumber: https://tafsirweb.com/3131-surat-at-taubah-ayat-115.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 115-116 Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang DzatNya yang Maha Mulia dan hukum­Nya yang adil, bahwa sesungguhnya Dia tidak akan menyesatkan suatu kaum, melainkan setelah menyampaikan risalah kepada mereka, sehingga hujjah telah ditegakkan atas mereka. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan adapun kaum Tsamud, maka mereka telah Kami beri petunjuk) (Surah Fushshilat: 17).

Ibnu Jarir berkata,”Allah SWT berfirman bahwa tidak sekali-kali Allah memutuskan terhadap kalian dalam memohonkan ampun kepada untuk orang-orang mati kalian yang musyrik dengan kesesatan setelah Dia memberi petunjuk dan taufik kepada kalian untuk beriman kepada Allah dan RasulNya. sampai Dia menyampaikan larangan tentang itu kepada kalian, maka tinggalkanlah itu. Adapun sebelum Dia menjelaskan kepada kalian tentang kemakruhan hal itu dengan melarang melakukan itu, maka kalian tidak dihukumi orang-orang yang melakukan kesesatan. Sesungguhnya ketaatan dan kemaksiatan itu hanyalah berdasarkan perintah dan larangan.

Adapun hal yang tidak diperintahkan dan tidak dilarang, maka bukan tergolong orang yang taat, atau durhaka. Firman Allah: (Sesungguhnya kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi. Dia menghidupkan dan mematikan. Dan sekali-kali tidak ada pelindung dan penolong bagi kalian selain Allah (116) Ibnu Jarir berkata Ini merupakan dorongan Allah SWT kepada hamba-hambaNya yang beriman untuk memerangi orang-orang musyrik dan pemimpin kekufuran, hendaklah mereka percaya dengan pertolongan Allah, Pemilik langit dan bumi, dan janganlah merasa gentar dalam menghadapi musuh-musuhNya, karena sesungguhnya tidak ada Pelindung dan Penolong bagi mereka selain Dia.

Sumber: https://tafsirweb.com/3131-surat-at-taubah-ayat-115.html

Informasi Tambahan

Juz

11

Halaman

205

Ruku

169

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved