يونس (Yunus)
Surat ke-10, Ayat ke-41
وَاِنْ كَذَّبُوْكَ فَقُلْ لِّيْ عَمَلِيْ وَلَكُمْ عَمَلُكُمْۚ اَنْتُمْ بَرِيْۤـُٔوْنَ مِمَّآ اَعْمَلُ وَاَنَا۠ بَرِيْۤءٌ مِّمَّا تَعْمَلُوْنَ
Dan jika mereka (tetap) mendustakanmu (Muhammad), maka katakanlah, “Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu tidak bertanggung jawab terhadap apa yang aku kerjakan dan aku pun tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan.”
📚 Tafsir Al-Muyassar
Dan bila kaum musyrikin mendustakan dirimu (wahai rasul), maka katakanlah kepada mereka, ”bagiku agamaku dan amal perbuatanku, dan bagi kalian agama dan perbuatan kalian. kalian tidaklah disiksa karena perbuatanku, dan akaupun tidak disiksa atas perbuatan kalian.
Sumber: https://tafsirweb.com/3315-surat-yunus-ayat-41.html
📚 Tafsir as-Sa'di
41. “Jika mereka mendustakan kamu”, maka teruslah berdakwah, urusan mereka bukan tanggunganmu, urusanmu pun bukan tanggung jawab mereka, masing-masing mempunyai pekerjaan sendiri-sendiri. “Maka katakanlah, ‘Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap sesuatu yang aku kerjakan, dan aku pun berlepas diri terhadap sesuatu yang kamu kerjakan’. “ seperti Firman Allah "Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka (dosanya) untuk dirinya sendiri" (Fushilat:46).
Sumber: https://tafsirweb.com/3315-surat-yunus-ayat-41.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
41 Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah: “Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan, sehingga tidak ada seseorang yang dihukum atas dosa orang lain”
Sumber: https://tafsirweb.com/3315-surat-yunus-ayat-41.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 41-44 Allah SWT berfirman kepada nabiNya SAW ,”jika orang-orang musyrik itu mendustakanmu, maka berlepas dirilah dari mereka, dan perbuatan mereka (maka katakanlah, "Bagiku pekerjaanku, dan bagi kalian pekerjaan kalian”) sebagaimana firmanNya: (Katakanlah (Muhammad), “Wahai orang-orang kafir! (1) aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah (2) dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah (3) dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah (4) dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah (5) Untukmu agamamu, dan untukku agamaku” (6)) (Al-Kafirun) Firman Allah: (Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkanmu) yaitu mendengarkan ucapanmu yang bagus, Al-Qur'an, dan hadits-hadits shahih yang fasih dan bermanfaat untuk hati, agama, dan badan. Hal ini merupakan sesuatu cukup agung, tetapi hal itu bukan tanggung jawabmu, dan tidak pula mereka. Sesungguhnya kamu tidak mampu memperdengarkan orang yang tuli.
Demikian juga kamu tidak mampu memberi petunjuk kepada mereka kecuali jika Allah menghendakinya (Dan di antara mereka ada orang-orang yang melihat kepadamu) yaitu, memandangmu dan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu berupa ketenangan, kebaikan, akhlak yang agung, dan dalil yang jelas atas kenabianmu bagi orang-orang yang mempunyai akal. Mereka memandangmu sebagaimana orang lain memandangmu, tetapi mereka tidak mendapatkan petunjuk sedikit pun, sebagaimana yang diperoleh orang selain mereka, bahkan orang-orang mukmin memandangmu dengan pandangan pengagungan, dan orang-orang kafir itu memandang kepadamu dengan pandangan menghina (Dan apabila mereka melihat engkau (Muhammad), mereka hanyalah menjadikan engkau sebagai ejekan (dengan mengatakan), “Inikah orangnya yang diutus Allah sebagai Rasul? (41) Sungguh, hampir saja dia menyesatkan kita dari sesembahan kita, seandainya kita tidak tetap bertahan (menyembah)nya.” Dan kelak mereka akan mengetahui pada saat mereka melihat azab, siapa yang paling sesat jalannya (42)) (Surah Al-Furqan), Kemudian Allah SWT memberitahukan bahwa Dia tidak menzalimi seorang pun, meskipun dia memberi petunjuk kepada orang yang Dia beri petunjuk, membuat melihat orang yang buta, membuka mata orang yang buta, telinga orang yang tuli, dan hati orang yang tertutup, dan membuat tersesat orang selain mereka dari keimanan.
Dia adalah Dzat yang Mengatur segala sesuatu yang ada di dalam kerajaanNya, sesuai dengan apa yang Dia kehendaki. Dia tidak dimintai pertanggungjawaban dari apa yang Dia perbuatah, sedangkan mereka dimintai pertanggungjawaban, karena ilmu, kebijaksanaan, dan keadilanNya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya Allah tidak berbuat aniaya kepada manusia sedikit pun, tetapi manusia itulah yang berbuat zalim kepada diri mereka sendiri (44))
Sumber: https://tafsirweb.com/3315-surat-yunus-ayat-41.html
Informasi Tambahan
Juz
11
Halaman
213
Ruku
176