Kembali ke Surat Yunus

يونس (Yunus)

Surat ke-10, Ayat ke-44

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَظْلِمُ النَّاسَ شَيْـًٔا وَّلٰكِنَّ النَّاسَ اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَ

Sesungguhnya Allah tidak menzalimi manusia sedikit pun, tetapi manusia itulah yang menzalimi dirinya sendiri.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Sesungguhnya Allah tidak berbuat zhalim kepada manusia sedikitpun dengan menambah kesalahan-kesalahan mereka atau mengurangi kebaikan-kebaikan mereka. Akan tetapi manusialah yang berbuat kezhaliman terhadap diri mereka sendiri dengan berbuat kekafiran, maksiat, dan melanggar perintah Allah dan laranganNya.”

Sumber: https://tafsirweb.com/3318-surat-yunus-ayat-44.html

📚 Tafsir as-Sa'di

44. FirmanNya, “Sesungguhnya Allah tidak berbuat zhalim kepada manusia sedikit pun”, tidak menambah keburukannya dan tidak mengurangi kebaikannya. “Akan tetapi manusia itulah yang berbuat zhalim kepada diri mereka sendiri.” Kebenaran datang kepada mereka tetapi mereka menolaknya maka setelah itu Allah menghukumnya dengan mengunci hatinya, menutup pendengaran dan penglihatannya.

Sumber: https://tafsirweb.com/3318-surat-yunus-ayat-44.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

44 Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim atau menghukum seseorang dengan semena-mena, akan tetapi manusia itulah yang berbuat zalim kepada diri mereka sendiri dengan tidak mempergunakan indera dan hati mereka untuk menuju jalan kebenaran

Sumber: https://tafsirweb.com/3318-surat-yunus-ayat-44.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 41-44 Allah SWT berfirman kepada nabiNya SAW ,”jika orang-orang musyrik itu mendustakanmu, maka berlepas dirilah dari mereka, dan perbuatan mereka (maka katakanlah, "Bagiku pekerjaanku, dan bagi kalian pekerjaan kalian”) sebagaimana firmanNya: (Katakanlah (Muhammad), “Wahai orang-orang kafir! (1) aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah (2) dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah (3) dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah (4) dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah (5) Untukmu agamamu, dan untukku agamaku” (6)) (Al-Kafirun) Firman Allah: (Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkanmu) yaitu mendengarkan ucapanmu yang bagus, Al-Qur'an, dan hadits-hadits shahih yang fasih dan bermanfaat untuk hati, agama, dan badan. Hal ini merupakan sesuatu cukup agung, tetapi hal itu bukan tanggung jawabmu, dan tidak pula mereka. Sesungguhnya kamu tidak mampu memperdengarkan orang yang tuli.

Demikian juga kamu tidak mampu memberi petunjuk kepada mereka kecuali jika Allah menghendakinya (Dan di antara mereka ada orang-orang yang melihat kepadamu) yaitu, memandangmu dan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu berupa ketenangan, kebaikan, akhlak yang agung, dan dalil yang jelas atas kenabianmu bagi orang-orang yang mempunyai akal. Mereka memandangmu sebagaimana orang lain memandangmu, tetapi mereka tidak mendapatkan petunjuk sedikit pun, sebagaimana yang diperoleh orang selain mereka, bahkan orang-orang mukmin memandangmu dengan pandangan pengagungan, dan orang-orang kafir itu memandang kepada­mu dengan pandangan menghina (Dan apabila mereka melihat engkau (Muhammad), mereka hanyalah menjadikan engkau sebagai ejekan (dengan mengatakan), “Inikah orangnya yang diutus Allah sebagai Rasul? (41) Sungguh, hampir saja dia menyesatkan kita dari sesembahan kita, seandainya kita tidak tetap bertahan (menyembah)nya.” Dan kelak mereka akan mengetahui pada saat mereka melihat azab, siapa yang paling sesat jalannya (42)) (Surah Al-Furqan), Kemudian Allah SWT memberitahukan bahwa Dia tidak menzalimi seorang pun, meskipun dia memberi petunjuk kepada orang yang Dia beri petunjuk, membuat melihat orang yang buta, membuka mata orang yang buta, telinga orang yang tuli, dan hati orang yang tertutup, dan membuat tersesat orang selain mereka dari keimanan.

Dia adalah Dzat yang Mengatur segala sesuatu yang ada di dalam kerajaan­Nya, sesuai dengan apa yang Dia kehendaki. Dia tidak dimintai pertanggungjawaban dari apa yang Dia perbuatah, sedangkan mereka dimintai pertanggung­jawaban, karena ilmu, kebijaksanaan, dan keadilanNya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya Allah tidak berbuat aniaya kepada manusia sedikit pun, tetapi manusia itulah yang berbuat zalim kepada diri mereka sendiri (44))

Sumber: https://tafsirweb.com/3318-surat-yunus-ayat-44.html

Informasi Tambahan

Juz

11

Halaman

214

Ruku

176

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved