Kembali ke Surat Yunus

يونس (Yunus)

Surat ke-10, Ayat ke-57

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاۤءَتْكُمْ مَّوْعِظَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَشِفَاۤءٌ لِّمَا فِى الصُّدُوْرِۙ وَهُدًى وَّرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ

Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur'an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Wahai sekalian manusia, sesungguhnya telah datang kepada kalian nasihat dari tuhan kalian yang memperingatkan kalian dari siksaan Allah dan menakuti kalian dengan ancamanNYa, yaitu al-qur’an dan apa yang dikandungnya berupa ayat-ayat dan nasihat-nasihat untuk memperbaiki akhlak-akhlak kalian dan amal perbuatan kalian. Dan di dalamnya juga terdapat obat bagi hati dari kebodohan, kesyirikan dan seluruh penyakit, ,serta merupakan petunjuk lurus bagi orang yang mengikutinya dari seluruh makhluk, sehingga menyelamatkannya dari kebinasaan. Allah menjadikannya sebagai kenikmatan dan rahmat bagi kaum mukminin dan mengistimewakan mereka dengan itu secara khusus; karena merekalah yang dapat mengambil manfaat dengan iman, sedangkan orang-orang kafir,maka ia adalah kegelapan bagi mereka.

Sumber: https://tafsirweb.com/3331-surat-yunus-ayat-57.html

📚 Tafsir as-Sa'di

57. Allah menganjurkan manusia agar memperhatikan kitab yang mulia ini dengan menyebutkan sifat-sifatnya yang baik yang dibutuhkan bagi manusia, seraya Dia berfirman, “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Rabbmu”, yang menasehatimu dan memperingatkanmu dari amalan yang mendatangkan murka Allah yang menyebabkan siksaNya, ia memperingatkanmu dengan menjelaskan akibat buruknya, “dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada”, ia adalah al-Quran ini, penyembuh bagi sesuatu yang ada di dalam dada berupa penyakit hawa nafsu yang menghalangi ketundukan kepada syariat dan penyakit-penyakit syubhat yang menodai ilmi al-Yaqin, karena apa yang dikandungnya berupa targhib (anjuran) dan tarhib (ancaman), janji pahala dan ancaman siksa, membuat seorang hamba merasa cinta dan takut. Jika pada diri hamba terdapat kecintaan kepada kebaikan dan rasa takut kepada keburukan dan keduanya tumbuh berdasarkan makna-makna al-Quran yang merasuk padanya, maka hal itu akan mendorongnya mendahulukan keinginan Allah di atas keinginan dirinya, dan apa yang menyebabkan ridha Allah lebih dipentingkan daripada syahwat dirinya sendiri.

Begitu pula bukti-bukti dan dalil yang dikandungnya yang dipaparkan oleh Allah yang sangat baik dan dijelaskan olehNYa dengan sangat jelas yang mengikis syubhat yang menodai kebenaran dan mengantarkan hati kepada derajat yakin tertinggi, jika hati sehat, tidak sakit, dan ia dihiasi dengan pakaian keselamatan, maka seluruh anggota tubuh mengikutinya, karena anggota tubuh akan baik disebabkan oleh baiknya hati dan akan buruk disebabkan buruknya hati. “Dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” Petunjuk adalah ilmu tentang kebenaran dan pengamalannya. Rahmat adalah kebaikan dan pahala dunia dan akhirat yang didapatkan oleh orang yang mendapatkan petunjuk, sedangkan hidayah adalah sarana paling mulia dan rahmat adalah sasaran dan target paling sempurna, akan tetapi hidayah dan rahmat itu tidak berlaku kecuali pada orang-orang yang beriman, jika hidayah telah didapatkan dan rahmat yang timbul darinya juga telah diraih, maka terwujudlah kebahagiaan, keberuntungan, keberhasilan, dan ketentraman.

Sumber: https://tafsirweb.com/3331-surat-yunus-ayat-57.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

57 Hai manusia, sesungguhnya pelajaran dari Tuhanmu telah datang kepadamu dengan begitu jelas. Yaitu pelajaran yang telah dikandung dalam Alquran menuju jalan kebenaran dan menjauhi keburukan dengan metode kabar gembira tentang nikmat surga dan ancaman atas azab neraka. Juga sebagai penyembuh bagi penyakit-penyakit yang berada dalam dada berupa keyakinan yang keliru dan rusak.

Juga petunjuk serta rahmat Allah bagi orang-orang yang beriman menuju jalan kebenaran yang menuntun ke surga

Sumber: https://tafsirweb.com/3331-surat-yunus-ayat-57.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 57-58 Allah SWT berfirman seraya menyebutkan karuniaNya atas makhlukNya, yaitu Al-Qur'an yang agung atas RasulNya yang mulia: (Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepada kalian pelajaran dari Tuhan kalian) yaitu peringatan dari perbuatan keji (dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada) yaitu dari kebimbangan dan keraguan, yaitu melenyapkan kotoran dan najis yang ada dalam dada (dan petunjuk serta rahmat) Yaitu dengan hal itu, mendapatkan petunjuk dan rahmat dari Allah. Hal itu hanyalah untuk or­ang-orang mukmin dan orang-orang yang percaya serta meyakini apa yang terkandung di dalamnya. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Al-Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian (82) (Surah Al-Isra’) Firman Allah SWT: (Katakanlah, "Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira”) yaitu dengan petunjuk dan agama yang benar ini datang kepada mereka, hendaklah mereka bergembira, karena itu merupakan sesuatu yang lebih layak untuk mereka merasa gembira (Karunia dan rahmat Allah itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan) yaitu daripada peninggalan dunia dan perhiasan yang pasti lenyap.

Sumber: https://tafsirweb.com/3331-surat-yunus-ayat-57.html

Informasi Tambahan

Juz

11

Halaman

215

Ruku

177

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved