يونس (Yunus)
Surat ke-10, Ayat ke-90
۞ وَجَاوَزْنَا بِبَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ الْبَحْرَ فَاَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ وَجُنُوْدُهٗ بَغْيًا وَّعَدْوًا ۗحَتّٰىٓ اِذَآ اَدْرَكَهُ الْغَرَقُ قَالَ اٰمَنْتُ اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا الَّذِيْٓ اٰمَنَتْ بِهٖ بَنُوْٓا اِسْرَاۤءِيْلَ وَاَنَا۠ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
Dan Kami selamatkan Bani Israil melintasi laut, kemudian Fir‘aun dan bala tentaranya mengikuti mereka, untuk menzalimi dan menindas (mereka). Sehingga ketika Fir‘aun hampir tenggelam dia berkata, “Aku percaya bahwa tidak ada tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan aku termasuk orang-orang Muslim (berserah diri).”
📚 Tafsir Al-Muyassar
Kami belah lautan bagi Bani israil sehingga mereka dapat menyebrangi laut itu. Kemudian Fir’aun dan bala tentaranya mengejar mereka demi melancarkan kezhaliman dan karena permusuhan. Lalu mereka mengarungi laut di belakang mereka.
Dan ketika ancaman tenggelam telah meliputi Fir’aun, dia berkata, “ Aku beriman, sesungguhnya tiada tuhan yang haq kecuali Dzat yang telah diimani oelh Bani israil. Dan aku termasuk orang-orang yang mengesakan lagi berserah diri dengan patuh dan ketaatan.”
Sumber: https://tafsirweb.com/3364-surat-yunus-ayat-90.html
📚 Tafsir as-Sa'di
90. Allah memerintahkan Musa agar membawa Bani Israil pergi di waktu malam. Allah mengabarkan bahwa mereka akan mengikutinya.
Firaun membuat pengumuman di seluruh penjuru negeri bahwa mereka itu –Musa dan kaumnya- hanyalah segelintir orang pinggiran. Mereka marah kepada kami dan kita mewaspadai mereka. Firaun mengumpulkan bala tentaranya dari atasan sampai bawahan.
Dia dengan bala tentaranya mengejar Bani Israil dengan kesombongan dan permusuhan, mereka hendak menagkap Musa dan membuat kerusakan di muka bumi. Jika kekejian telah memuncak dan dosa telah menguat maka tunggulah azab dari Allah. “Dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut.” Hal itu karena Allah mewahyukan kepada Musa tatkala dia sampai di laut agar memukul laut dengan tongkatnya. Musa memukulnya, maka terbelahlah dua jalan, Bani Israil melaluinya, Firaun terus menguntit dengan bala tentaranya di belakangnya.
Ketika Musa dan kaumnya telah sampai di daratan ujung sedangkan Firaun dengan bala tentaranya masih di tengah laut, maka Allah memerintahkan kepada laut untuk menelan Firaun dan bala tentaranya. Mereka tenggelam dengan dilihat oleh Bani Israil. Manakala Firaun tenggelam dan dia yakin akan mati, “berkatalah dia, ‘Saya percaya bahwa tidak ada tuhan melainkan (Rabb) yang dipercayai oleh Bani Israil’.” Yaitu Allah Rabb Yang Mahabenar, yang tiada Rabb melainkan Dia, “dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).” Yakni tunduk kepada agama Allah dan ajaran yang dibawa Musa.
Sumber: https://tafsirweb.com/3364-surat-yunus-ayat-90.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
90 Kami biarkan Bani Israil melintasi laut dengan kekuasaan Kami sampai mereka sampai daratan, lalu mereka diikuti oleh Fir’aun dan bala tentaranya, hingga Fir’aun tiba di tengah laut dan hampir tenggelam, lantas dia berkata: “Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri kepada Allah dengan beribadah, bertauhid dan taat”. Namun keimanan saat putus asa ini tidak berguna baginya
Sumber: https://tafsirweb.com/3364-surat-yunus-ayat-90.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 90-92 Allah SWT menyebutkan tentang bagaimana penenggelaman Fir'aun dan tentaranya. Sesungguhnya Bani Israil ketika meninggalkan negeri Mesir mengiringi nabi Musa, dan kemarahan Fir'aun menjadi lebih dahsyat terhadap mereka. Maka dia mengirim banyak utusan untuk mengumpulkan tentaranya dari berbagai kota di bawah kekuasaannya.
Lalu dia menaiki kendaraannya mengejar mereka, dengan pasukan yang sangat besar, sesuai dengan apa yang dikehendaki Allah SWT terhadap mereka. Tidak ada seorang pun yang tertinggal dari Fir'aun, termasuk orang-orang yang mempunyai wilayah dan kekuasaan di berbagai kerajaannya. lalu Fir'aun mengejar mereka saat matahari terbit (Maka setelah kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikut-pengikut Musa, "Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul” (61)) (Surah Asy-Syu’ara) Demikian itu bahwa mereka berhenti di tepi laut. sedangkan Fir'aun dan pasukannya berada di belakang mereka, dan tidak ada jalan lain bagi kedua belah pihak melainkan berperang.
Para pengikut nabi Musa bertanya kepadanya, bagaimana jalan keluar untuk kita dalam situasi ini?” Lalu nabi Musa menjawab,”Sesungguhnya aku diperintahkan untuk menempuh jalan ini (Sekali-kali tidak akan tersusul; sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku) (Surah Asy-Syu'ara: 62) Ketika dalam keadaan terjepit, perkara itu menjadi luas.
Allah memerintahkan kepadanya untuk memukul laut dengan tongkatnya. Lalu nabi Musa memukul laut itu, dan setiap belahan seperti gunung yang besar, dan menjadi dua belas jalan, sehingga setiap kabilah. Allah memerintahkan kepada angin untuk mengeringkan tanahnya (maka buatlah untuk mereka jalan yang kering di laut itu, kamu tak usah takut akan tersusul dan tidak usah takut (akan tenggelam)) (Surah Thaha: 77) Lalu Bani Israil melewati laut itu.
Setelah mereka sampai di tepi yang lainnya tanpa ada yang ketinggalan, lalu Fir'aun dan tentaranya sampai di tepi laut dari arah lainnya. Ketika melihat hal itu, dia merasa khawatir, takut dan berniat kembali. Hal itu tidak mungkin terjadi, tidak ada jalan untuk menghindar dari takdir yang dipastikan.
Doa nabi Musa telah dikabulkan, Setelah semua pasukan berkumpul tanpa ada yang ketinggalan, dan yang pertama dari pasukan mereka hampir sampai di tepi laut yang lainnya, Allah yang Maha kuasa memerintahkan kepada laut untuk menelan mereka. Lalu laut itu menelan mereka sehingga tidak ada seorang pun dari mereka yang selamat. Ombak laut mengangkat dan menjatuhkan mereka, serta menelan dan menutupi Fir'aun sehingga dia sekarat.
Fir'aun berkata, sebagaimana yang disebutkan: (Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)) Fir'aun beriman ketika hal itu tidak bermanfaat baginya, (Maka tatkala mereka melihat azab Kami, mereka berkata, "Kami beriman hanya kepada Allah saja, dan kami kafir kepada sembahan-sembahan yang telah kami mempersekutukan(nya) dengan Allah” (84) Maka iman mereka tiada berguna bagi mereka tatkala mereka telah melihat siksa Kami. Itulah sunnah Allah yang telah berlaku terhadap hamba-hamba-Nya. Dan di waktu itu binasalah orang-orang kafir (85)) (Surah Ghafir) Demikianlah Allah SWT berfirman menjawab Fir'aun ketika berkata tentang ucapan itu: (Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu) yaitu, apakah ini adalah waktu yang kamu katakan, dan kamu sungguh durhaka terhadap Allah sebelum ini antara dirimu dan Dia (dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan) yaitu di muka bumi dimana mereka menyesatkan manusia (Dan Kami jadikan mereka pemimpin-pemimpin yang menyeru (manusia) ke neraka, dan pada hari kiamat mereka tidak akan ditolong (41) (Surah Al-Qashash) Firman Allah: (Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu) Ibnu Abbas dan lainnya dari ulama salaf berkata bahwa sebagian Bani Israil ragu dengan kematian Fir'aun.
Lalu Allah SWT memerintahkan kepada laut untuk melemparkan tubuh Fir'aun tanpa ruh dengan memakai baju yang dikenali ke daratan yang tinggi agar mereka mendapatkan kebenaran atas kematian dan kehancurannya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Maka pada hari ini Kami selamatkan Kamu) yaitu Kami mengangkat kamu di dataran tinggi (yakni tubuhmu) Mujahid berkata yaitu jasadnya Abu Shakhr dengan baju besimu. Setiap pendapat ini tidak ada pertentangan satu sama lain sebagaimana yang telah disebutkan.
Hanya Allah yang lebih mengetahui Firman Allah: (supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu) yaitu agar kamu menjadi bukti bagi kaum Bani Israil bahwa kamu telah mati dan binasa, dan Allah Dzat yang Maha Kuasa yang setiap jiwa makhluk hidup berada pada genggamanNya, dan tidak ada sesuatu pun yang dapat bertahan di hadapan kemurkaanNya. Oleh karena itu sebagian ulama’ berkata: (supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami) yaitu kalian tidak mengambil peringatan dan pelajaran darinya. Kebinasaan mereka pada hari 'Asyura sebagaimana yang dikatakan Imam Bukhari dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa ketika Nabi SAW tiba di Madinah, orang-orang Yahudi berpuasa di hari 'Asyura.
Lalu beliau bertanya, "Hari apakah ini sehingga kalian berpuasa?" Mereka menjawab, "Ini adalah hari kemenangan Musa atas Fir'aun" Lalu Nabi SAW bersabda kepada para sahabatnya: “Kalian lebih berhak terhadap nabi Musa daripada mereka, maka puasalah kalian pada hari itu”
Sumber: https://tafsirweb.com/3364-surat-yunus-ayat-90.html
Informasi Tambahan
Juz
11
Halaman
219
Ruku
180