Kembali ke Surat Hud

هود (Hud)

Surat ke-11, Ayat ke-3

وَّاَنِ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوْبُوْٓا اِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَّتَاعًا حَسَنًا اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى وَّيُؤْتِ كُلَّ ذِيْ فَضْلٍ فَضْلَهٗ ۗوَاِنْ تَوَلَّوْا فَاِنِّيْٓ اَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ كَبِيْرٍ

Dan hendaklah kamu memohon ampunan kepada Tuhanmu dan bertobat kepada-Nya, niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik kepadamu sampai waktu yang telah ditentukan. Dan Dia akan memberikan karunia-Nya kepada setiap orang yang berbuat baik. Dan jika kamu berpaling, maka sungguh, aku takut kamu akan ditimpa azab pada hari yang besar (Kiamat).

📚 Tafsir Al-Muyassar

Dan mintalah oleh kalian kepadaNya agar berkenan mengampuni dosa-dosa kalian, kemudian bertaubatlah kepadaNYa dalam keadaan menyesal, niscaya Dia akan memberikan kesenangan di dunia dengan kesenanagn yang baik berupa kehidupan yang baik di dalamnya, sampai waktu datangnya ajal kalian. Dan memberikan kepada setiap yang memiliki keutamaan dari ilmu maupun amal balasan keutamaannya itu secara sempurna, tidak ada pengurangan sedikitpun padanya. Dan apabila kalian berpaling dari seruan yang aku seru kalian padanya, maka sesungguhnya aku khawatir akan menimpa kalian siksaan hari yang amat pedih, yaitu siksaan hari kiamat.

Ini merupakan bentuk ancaman keras terhadap orang yang berpaling dari perintah-perintah Allah dan mendustakan rasul-rasaulNya.

Sumber: https://tafsirweb.com/3495-surat-hud-ayat-3.html

📚 Tafsir as-Sa'di

3. “Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Rabbmu”, dari dosa-dosa yang kamu kerjakan, “dan bertaubat kepadaNya”, pada (sisa) umurmu yang kamu hadapi dengan kembali dan mendekatkan diri kepadaNya, meninggalkan sesuatu yang dibenci Allah kepada sesuatu yang dicintai dan diridhaiNya. Kemudian Allah menyebutkan akibat dari istigfar dan taubat, seraya Dia berfirman, “Niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu.” Maksudnya, Dia memberimu rizki yang bisa kamu nikmati dan manfaatkan, “sampai waktu yang telah ditentukan.” Yakni sampai kamu mati. “Dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya.” Maksudnya, Allah memberikan karunia dan kebaikanNya kepada ahli kebaikan dan kebajikan sebagai balasan atas kebaikannya dalam bentuk kebaikan yang mereka raih dan keburukan yang dijauhkan. “Jika kamu berpaling,” dari apa yang aku dakwahkan kepadamu, kamu berpaling bahkan kamu mungkin mendustakan, “maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa Hari Kiamat.” Yaitu Hari Kiamat yang padanya Allah mengumpulkan orang-orang terdahulu dan yang datang kemudian.

Sumber: https://tafsirweb.com/3495-surat-hud-ayat-3.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

3 Hendaklah kamu meminta ampun kepada Allah atas dosa-dosa dan kekufuran kalian, bertaubat dan kembali kepada-Nya dengan berbuat taat. Jika kamu mengerjakan yang demikian, niscaya Dia akan memberi kalian kenikmatan di dunia dengan kebaikan hidup dan keluasan rejeki sampai kepada waktu yang telah ditentukan di sisi Allah yaitu kematian dan akhir umur. Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang baik yang beramal baik dengan balasan berupa keutamaan dan pahala amal tersebut di dunia dan akhirat.

Jika kamu berpaling dari hidayah, maka sesungguhnya aku khawatir, kamu akan mendapatkan siksa pada hari kiamat, yaitu azab yang sangat dahsyat

Sumber: https://tafsirweb.com/3495-surat-hud-ayat-3.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 1-4 Telah disebutkan pembahasan tentang huruf-huruf Hijaiyah di permulaan surah Al-Baqarah, dengan keterangan yang tidak perlu diulangi di sini. Hanya kepada Allah kami memohon taufik. Adapun firman Allah: (yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi) ayat itu tersusun lafaznya, maknanya detail.

Jadi Al-Quran itu sempurna dari segi bentuk dan maknanya.

Ini adalah makna yang diriwayatkan Mujahid dan Qatadah, dan dipilih Ibnu Jarir. Firman Allah: (dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui) yaitu dari sisi Allah Yang Maha Bijaksana dalam firman dan hukumNya, dan Maha Mengeahui akibat segala sesuatu (agar kalian tidak menyembah selain Allah) yaitu yang muhkam dan mufassal diturunkan agar menyembah hanya kepada Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya, "Bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka sembahlah oleh kamu sekalian akan Aku" (25)) (Surah Al-Anbiya’) dan (Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut”) (Surah An-Nahl: 36) Firman Allah SWT: (Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan dan pembawa kabar gembira kepada kalian dariNya) yaitu sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan kepada kalian tentang azab jika kalian menentangNya, dan pembawa berita gembira dengan pahala jika kalian taat kepadaNya.

Firman Allah: (dan hendaklah kalian meminta ampun kepada Tuhan kalian, dan bertobatlah kepada-Nya. (Jika kalian mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus-menerus) kepada kalian sampai kepada waktu yang telah ditentukan, dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya) yaitu aku memerintahkan kalian untuk memohon ampun dari dosa dan bertaubat dari dosa itu kepada Allah SWT di masa yang akan datang, dan kalian terus-menerus atas hal itu (niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik kepada kalian) yaitu di dunia (sampai kepada waktu yang telah ditentukan, dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya) yaitu di akhirat. Pendapat ini dikatakan Qatadah, sebagaimana firmanNya: (Barang siapa yang mengerjakan amal saleh—baik laki-laki maupun perempuan— dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik (97)) (Surah An-Nahl) Firman Allah: (Jika kalian berpaling, maka sesungguhnya aku takut kalian akan ditimpa siksa hari kiamat) ini adalah ancaman yang keras bagi orang yang berpaling dari perintah-perintah Allah SWT dan mendustakan para rasulNya.

Sesungguhnya azab Allah pasti akan menimpanya pada hari kiamat (Kepada Allahlah kembali kalian) yaitu kalian dikembalikan pada hari kiamat (dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu) yaitu Dia Maha Kuasa terhadap apa yang Dia kehendaki berupa berbuat baik kepada kekasih-kekasihNya dan membalas musuh-musuh­Nya, serta mengembalikan makhlukNya pada hari kiamat. Ini merupakan pe­ringatan, sebagaimana yang pertama yang merupakan anjuran

Sumber: https://tafsirweb.com/3495-surat-hud-ayat-3.html

Informasi Tambahan

Juz

11

Halaman

221

Ruku

183

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved