هود (Hud)
Surat ke-11, Ayat ke-11
اِلَّا الَّذِيْنَ صَبَرُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِۗ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَّاَجْرٌ كَبِيْرٌ
kecuali orang-orang yang sabar, dan mengerjakan kebajikan, mereka memperoleh ampunan dan pahala yang besar.
📚 Tafsir Al-Muyassar
Akan tetapi, orang-orang yang bersabar menghadapi apa yang menimpa mereka berupa kesulitan hidup, karena keimanan mereka kepada Allah dan harapan mereka memperoleh pahala dari sisiNya, dan mereka mengerjakan amal shalih sebagai ungkapan syukur kepada Allah atas nikmat-nikmatNya, mereka itulah orang-orang yang mendapat ampunan dari dosa-dosa mereka dan pahala besar di akhirat kelak.
Sumber: https://tafsirweb.com/3503-surat-hud-ayat-11.html
📚 Tafsir as-Sa'di
11. ini adalah tabiat manusia itu sendiri, kecuali orang yang diberi taufik oleh Allah dan dikeluarkan dari pelaku buruk ini kepada perilaku baik, mereka itu adalah orang orang yang sabar pada saat sulit, mereka tidak berputus asa karena, pada saat senang, mereka tidak sombong dan mengamalkan amal shalih yang wajib dan dianjurkan ”mereka itu beroleh ampunan” atas dosa dosa mereka yang dengannya segala perkara yang dikhawatirkan lenyap dari mereka. ”dan pahala yang besar” Maksudnya beruntung dengan meraih surge yang penuh dengan kenikmatan yang di dalamnya ada apa yang diinginkan oleh jiwa dan dinikmati oleh mata.
Sumber: https://tafsirweb.com/3503-surat-hud-ayat-11.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
11. Kecuali orang-orang yang sabar terhadap bencana atas dasar ridho terhadap ketetapan Allah, dan senantiasa tetap mengerjakan amal-amal saleh; mereka itulah yang akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar atas amal baiknya
Sumber: https://tafsirweb.com/3503-surat-hud-ayat-11.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 9-11 Allah SWT memberitahukan tentang manusia dan sifat-sifat tercela yang ada pada dirinya, kecuali orang yang dirahmati Allah dari hamba-hambaNya yang beriman, bahwa manusia itu ketika ditimpa penderitaan setelah mendapat nikmat, maka dia putus asa dan terputus dari kebaikan di masa yang akan datang, dan ingkar dan menyimpang dari keadaan sebelumnya. Seakan-akan dia tidak melihat kebaikan, dan tidak mengharapkan jalan keluar setelah itu. Demikian jika dia mendapat nikmat setelah kesengsaraan, (niscaya dia akan berkata, "Telah hilang bencana-bencana itu dariku") yaitu berkata,”Tidak ada kesengsaraan dan keburukan lagi yang menimpaku setelah ini (sesungguhnya dia sangat gembira lagi bangga) yaitu senang dengan nikmat yang ada pada tangannya, lalu dia angkuh terhadap orang lain.
Allah SWT berfirman. (kecuali orang-orang yang sabar) yaitu atas penderitaan dan sesuatu yang dibenci (dan mengerjakan amal-amal saleh) yaitu dalam keadaan sejahtera dan sehat (mereka itu beroleh ampunan) yaitu terhadap kemudharatan yang menimpa mereka (dan pahala yang besar) dengan apa yang telah mereka perbuat di waktu kesejahteraan mereka Allah berfirman (Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir (19) Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah(20) dan apabila mendapat kebaikan (harta) dia jadi kikir (21) kecuali orang-orang yang melaksanakan salat (22)) (Surah Al-Ma’arij).
Sumber: https://tafsirweb.com/3503-surat-hud-ayat-11.html
Informasi Tambahan
Juz
12
Halaman
222
Ruku
184