Kembali ke Surat Hud

هود (Hud)

Surat ke-11, Ayat ke-15

مَنْ كَانَ يُرِيْدُ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا وَزِيْنَتَهَا نُوَفِّ اِلَيْهِمْ اَعْمَالَهُمْ فِيْهَا وَهُمْ فِيْهَا لَا يُبْخَسُوْنَ

Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, pasti Kami berikan (balasan) penuh atas pekerjaan mereka di dunia (dengan sempurna) dan mereka di dunia tidak akan dirugikan.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Barangsiapa mengharapkan dengan amalnya, kehidupan dunia dan kesenangan-kesenangannya, niscaya kami akan memberikan kepada mereka apa yang telah dibagikan bagi mereka berupa imbalan amal-amal yang mereka perbuat dengan balasan yang penuh dalam kehidupan dunia, mereka tidak mengalami pengurangan sedikitpun dari balasan mereka.

Sumber: https://tafsirweb.com/3507-surat-hud-ayat-15.html

📚 Tafsir as-Sa'di

15. Allah berfirman “barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya” maksudnya segala keinginannya terbatas hanya pada kehidupan dunia berupa wanita, anak anak, emas, daan perak yang melimpah, kuda pilihan, ternak dan tanah pertanian maka sungguh dia telah memfokuskan keinginannya, usahanya dan pekerjaannya pada hal hal ini, dan tidak terbetik dalam keinginannya untuk alam akhirat sedikitpun, orang ini tidak lain melainkan orang kafir, karena jika dia adalah orang yang beriman, niscaya imannya menghalanginya untuk memberikan seluruh keinginannya kepada alam dunia, bahkan imannya itu sendiri dan amal perbuatan yang dilakukannya adalah salah satu tanda kalau dia itu menginginkan alam akhirat, akan tetapi orang yang sengsara ini yang sepertinya hanya diciptakan untuk dunia saja, ”niscaya kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna” maksudnya, kami memberi mereka sesuatu yang telah dibagikan kepada mereka di ummul kitab berupa balasan dunianya. ”dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan” tidak sedikit pun dari sesuatu yang ditakdirkan untuknya akan dikurangi, akan tetapi ini adalah puncak nikmat mereka.

Sumber: https://tafsirweb.com/3507-surat-hud-ayat-15.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

15. Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia beserta segala perhiasannya, niscaya akan Kami berikan apa yang mereka inginkan. Akan Kami kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan.

Mujahid berkata bahwa yang dimaksud itu adalah orang-orang kafir, dan orang mukmin yang suka riya’. Makna yang ditujukan kepada orang kafir itu ditunjukkan pada firman Allah Mereka adalah orang-orang yang...

Sumber: https://tafsirweb.com/3507-surat-hud-ayat-15.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 15-16 Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang ayat ini, bahwa sesungguhnya orang-orang yang riya’, maka kebaikan mereka diberikan di dunia. Demikian itu karena mereka tidak dizalimi sedikit pun. dia berkata,"Siapa saja yang beramal shalih untuk mencari dunia dengan berpuasa, shalat, atau bertahajud di malam hari, yang dia kerjakan hanya untuk mencari dunia, maka Allah SWT berfirman,”Aku akan memenuhi apa yang dia cari di dunia, sebagai balasannya, dan amalnya yang dia kerjakan untuk mencari dunia itu (digugurkan) dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi" Demikian juga diriwayatkan dari Mujahid, Adh-Dhahhak, dan lainnya. Anas bin Malik dan Al-Hasan berkata bahwa ayat ini diturunkan terkait orang-orang Yahudi dan Nasrani.

Qatadah berkata,"Barangsiapa yang dunia merupakan maksud, tuntutan, dan niatnya, maka Allah membalas kebaikannya di dunia. Kemudian dia datang ke akhirat, maka dia tidak memiliki kebaikan yang diberikan kepadanya. Adapun orang mukmin, maka kebaikannya dibalas di dunia, dan dia diberi pahala di akhirat" Allah SWT berfirman: (Barang siapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan bagiannya di dunia itu apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka Jahanam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir (18) Dan barang siapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh, sedangkan ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibatasi dengan baik (19) Kepada masing-masing golongan —baik golongan ini maupun golongan itu— Kami berikan bantuan dari kemurahan Tuhanmu.

Dan kemurahan Tuhanmu tidak dapat dihalangi (20) Perhatikanlah bagaimana Kami lebih­kan sebagian dari mereka atas sebagian (yang lain). Dan pasti kehidupan akhirat lebih tinggi tingkatannya dan lebih besar keutamaannya (21)) (Surah Al-Isra’)

Sumber: https://tafsirweb.com/3507-surat-hud-ayat-15.html

Informasi Tambahan

Juz

12

Halaman

223

Ruku

184

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved