Kembali ke Surat Hud

هود (Hud)

Surat ke-11, Ayat ke-28

قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَاٰتٰىنِيْ رَحْمَةً مِّنْ عِنْدِهٖ فَعُمِّيَتْ عَلَيْكُمْۗ اَنُلْزِمُكُمُوْهَا وَاَنْتُمْ لَهَا كٰرِهُوْنَ

Dia (Nuh) berkata, ”Wahai kaumku! Apa pendapatmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku, dan aku diberi rahmat dari sisi-Nya, sedangkan (rahmat itu) disamarkan bagimu. Apa kami akan memaksa kamu untuk menerimanya, padahal kamu tidak menyukainya?

📚 Tafsir Al-Muyassar

Nuh berakata, ”wahai kaumku, apa pendapat kalian bila aku berada diatas hujjah yang nyata dari tuhanku terkait risalah yang aku bawa kepada kalian, yang menerangkan kepada kalian bahwa sesungguhnya aku berada di atas petunjuk yang benar dari sisiNya, dan Dia memberikan kepadaku rahmat dari sisinya, yaitu berupa kenabian dan kerasulan? Dia menutupinya dari kalian karena kebodohan kalian dan kesilauan kalian terhadap keadaan kalian. Apakah pantas aku menekan kalian untuk menerimanya dengan pemaksaan, sedang kalian mengingkarinya? kami tidak mau melakukan hal itu.

Akan tetapi, kami serahkan urusan kalian kepada Allah hingga Dia memutuskan urusan kalian sesuai dengan kehendakNya.”

Sumber: https://tafsirweb.com/3520-surat-hud-ayat-28.html

📚 Tafsir as-Sa'di

28 Oleh karena itu, ”Nuh berkata” kepada mereka menanggapi “hai kaumku, bagaimana pendapatmu, jika aku sudah mempunyai bukti yang nyata dari Rabbku” maksudnya berada diatas keyakinan dan kepastian, yakni dia adalah Rasul yang sempurna dan teladan yang ditaati oleh orang orang yang berakal. Akal tokoh tokoh besar dibanding akal Nuh adalah kecil. Dia adalah orang orang yang benar jujur, maka jika dia berkata ”sesungguhnya aku mempunyai bukti yang nyata dari Rabbku” cukuplah ucapan ini sebagai bukti dan saksi atas kebenarannya ”dan dia memberiku rahmat disisiNya” maksudnya, Dia memberiku wahyu, mengangkatku menjadi rasul dan memberiku nikmat hidayah. ”Tetapi rahmat itu disamarkan bagimu” maksudnya, disamarkan atas kalian, "apakah kami akan memaksamu atasnya", maksudnya, apakah kami akan memaksamu atas sesuatu yang jelas bagi kami sementara kamu masih ragu padanya "dan kamu tidak menyukainya" sehingga kamu berusaha menolak sesuatu yang aku bawa?

Itu semua tidak merugikan kami dan tidak menodai keyakinan kami sedikitpun. Ucapan dan dustamu atas kami, tidak menghalangi kami dari sesuatu yang kami imani, paling paling ia justru menjadi penghalang bagimu yang mengakibatkan kamu menolak tunduk kepada kebenaran yang menurutmu adalah kebatilan. Jika keadaannya telah sampai disini maka kami tidak kuasa memaksamu kepada perintah Allah dan mewajibkanmu kepada sesuatu yang kamu lari darinya.

Oleh karena itu, dia berkata, ”apa akan kami paksakan kamu menerimanya padahal kamu tiada menyukainya?”

Sumber: https://tafsirweb.com/3520-surat-hud-ayat-28.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

28. Nuh berkata: “Hai kaumku, bagaimana menurut kalian jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku atas kebenaran kenabianku., Aku tidak sama dengan manusia biasa lainnya yang tidak mendapat anugerah kebabian. Aku dianugerahi rahmat dari sisi-Nya berupa kenabian dan risalah, tetapi rahmat itu disamarkan bagi kalian.

Lali apakah akan kami paksakan kepada kalian untuk menerima dan beriman kepada Allah, bahkan kalian pun tidak menyukai dan tidak mengambil pelajaran darinya? Itu telah menunjukkan bahwa tidak ada yang kuasa kecuali Allah, dan kami tidak mampu berbuat sesuai apa yang kami kehendaki.”

Sumber: https://tafsirweb.com/3520-surat-hud-ayat-28.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Allah SWT memberitahukan tentang jawaban nabi Nuh terhadap kaumnya dalam hal tu: (bagaimanakah pikiran kalian, jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku) yaitu meyakinkan, perkara yang jelas, dan kenabian yang benar. Itu merupakan rahmat yang agung dari Allah untuknya dan mereka (tetapi rahmat itu disamarkan bagi kalian) yaitu disembunyikan dari kalian sehingga kalian tidak mendapat petunjuk kepadanya, dan kalian tidak bisa mengetahui kadarnya, bahkan kalian bersegera mendustakannya dan membantahnya (Apa akan kami paksakan kalian menerimanya) yaitu kami paksa kalian untuk menerimanya (padahal kalian tidak menyukainya?")

Sumber: https://tafsirweb.com/3520-surat-hud-ayat-28.html

Informasi Tambahan

Juz

12

Halaman

224

Ruku

185

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved