Kembali ke Surat Hud

هود (Hud)

Surat ke-11, Ayat ke-32

قَالُوْا يٰنُوْحُ قَدْ جَادَلْتَنَا فَاَ كْثَرْتَ جِدَالَنَا فَأْتِنَا بِمَا تَعِدُنَآ اِنْ كُنْتَ مِنَ الصّٰدِقِيْنَ

Mereka berkata, “Wahai Nuh! Sungguh, engkau telah berbantah dengan kami, dan engkau telah memperpanjang bantahanmu terhadap kami, maka datangkanlah kepada kami azab yang engkau ancamkan, jika kamu termasuk orang yang benar.”

📚 Tafsir Al-Muyassar

Mereka berkata, ”wahai Nuh, kamu telah membantah kami dan sudah terlalu banyak melancarkan bantahan kepada kami, maka datangkanlah kepada kami apa yang kamu ancamkan kepada kami dari siksaan, jika kamu termasuk orang-orang yang benar dalam klaimmu.

Sumber: https://tafsirweb.com/3524-surat-hud-ayat-32.html

📚 Tafsir as-Sa'di

32 tatkala mereka melihat Nuh tidak berhenti dari dakwahnya dan mereka sendiri tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan, maka “mereka berkata ‘hai Nuh sesunggguhnya kamu telah berbantah bantahan dengan kami, dan kamu telah memperpanjang bantahanmu terhadap kami, maka datangkanlah kepada kami azab yang kamu ancamkan kepada kami, jika kamu termasuk orang orang yang benar” betapa bodohnya mereka, betapa sesatnya mereka, dimana mereka mengucapkan kata kata ini kepada Nabi mereka yang tulus. Jika mereka benar, mengapa mereka tidak mengatakan ’Hai nuh, kamu telah menasihati kami, mengasihi kami dan menyeru kami kepada perkara perkara yang belum jelas bagi kami, maka kami ingin kamu menjelaskannya agar kami bisa mengikutimu, jika tidak maka terimakasih atas nasihat nasihatmu” sungguh ini adalah jawaban yang obyetif bagi orang yang diseru kepada perkara yang samar baginya, akan tetapi mereka adalah orang orang yang dusta dalam perkataan mereka, lancang terhadap Nabi mereka. Mereka tidak menolak kata katanya dengan syubhat paling rendah, terlebih lagi menolak dengan hujjah.

Oleh karena itu, mereka membelok karena kebodohan dan kesesatan mereka kepada permintaan disegerakannya azab, dan menantang Allah.

Sumber: https://tafsirweb.com/3524-surat-hud-ayat-32.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

32. Mereka berkata “Hai Nuh, sesungguhnya kamu telah berbantah dengan kami, dan kamu telah memperpanjang bantahanmu terhadap kami, maka dari itu datangkanlah kepada kami azab yang kamu ancamkan kepada kami itu, jika kamu termasuk orang-orang yang benar”.

Sumber: https://tafsirweb.com/3524-surat-hud-ayat-32.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 32-34 Allah SWT memberitahukan tentang nabi Nuh yang meminta agar siksa, azab, dan kemurkaan Allah disegerakan, padahal bencana itu dari ucapan (Mereka berkata, "Hai Nuh, sesungguhnya kamu telah berbantah dengan kami, dan kamu telah memperpanjang bantahanmu terhadap kami) yaitu kamu telah banyak membantah kami, dan kami tidak mengikutimu (maka datangkanlah kepada kami azab yang kamu ancamkan kepada kami) yaitu pembalasan dan azab. "berdoalah kepada kami sesuai kehendakmu, dan datangkanlah apa yang kamu doakan itu (jika kamu termasuk orang-orang yang benar.” (32) Nuh menjawab, "Hanyalah Allah yang akan mendatangkan azab itu kepada kalian jika Dia menghendaki, dan kalian sekali-kali tidak dapat melepaskan diri" (33) yaitu sesungguhnya yang mengazab kalian dan menye­gerakannya atas kalian hanyalah Allah, Dzat yang tidak ada sesuatu pun yang dapat melemahkanNya. (Dan tidaklah bermanfaat kepada kalian nasihatku jika aku memberi nasihat kepada kalian, sekiranya Allah hendak menyesatkan kalian) yaitu manakah sesuatu yang bermanfaat bagi kalian atas apa yang aku sampaikan, peringatan, dan nasehatkan kepada kalian (sekiranya Allah hendak menyesatkan kalian) yaitu menyesatkan dan membinasakan kalian (Dia adalah Tuhan kalian, dan hanya kepadaNyalah kalian dikembalikan) Dia adalah Dzat yang memiliki kendali segala urusan, Dzat yang mengatur dan Hakim Yang Maha Adil yang tidak akan berbuat aniaya. MilikNyalah semua makhluk dan urusan.

Dialah Dzat yang memulai penciptaan dan mengembalikannya. Dia adalah Raja dunia dan akhirat

Sumber: https://tafsirweb.com/3524-surat-hud-ayat-32.html

Informasi Tambahan

Juz

12

Halaman

225

Ruku

185

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved