Kembali ke Surat Hud

هود (Hud)

Surat ke-11, Ayat ke-47

قَالَ رَبِّ اِنِّيْٓ اَعُوْذُ بِكَ اَنْ اَسْـَٔلَكَ مَا لَيْسَ لِيْ بِهٖ عِلْمٌ ۗوَاِلَّا تَغْفِرْ لِيْ وَتَرْحَمْنِيْٓ اَكُنْ مِّنَ الْخٰسِرِيْنَ

Dia (Nuh) berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu untuk memohon kepada-Mu sesuatu yang aku tidak mengetahui (hakikatnya). Kalau Engkau tidak mengampuniku, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku termasuk orang yang rugi.”

📚 Tafsir Al-Muyassar

Nuh berkata, ”wahai tuhanku, sesungguhnya aku memohon keselamatan dan mengharap perlindungan kepadaMu dari memohon kepadaMu sesuatu yang aku tidak memiliki pengetahuan. Dan jika Engkau tidak mengampuni dosaku dan merahmatiku dengan rahmatMu, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang memperdayai diri mereka hingga kehilangan kebaikan-kebaikannya dan akhirnya binasa.

Sumber: https://tafsirweb.com/3539-surat-hud-ayat-47.html

📚 Tafsir as-Sa'di

47. pada saat itu Nuh sangat menyesal atas apa yang dilakukannya, dan Nuh berkata "ya Rabbku sesungguhnya aku berlindung kepadaMu untuk memohon sesuatu yang aku tiada mengetahui (hakikatnya). Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang orang yang merugi”. Maka dengan ampunan dan rahmat, seorang hamba selamat dari kerugian. ini menunjukan bahwa Nuh tidak memiliki ilmu bahwa pertanyaannya kepada Allah tentang anaknya adalah haram dan termasuk kedalam firman Allah “dan janganlah kamu bicarakan dengan aku tentang orang orang yang zhalim itu, sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan” akan tetapi ada perkara yang bertentangan dengannya, dia mengira ia masuk kedalam FirmanNya, ”dan keluargamu” dan setelah itu, jelaslah baginya bahwa ia termasuk kedalam larangan terhadap mendoakan mereka dan mengulag ulangnya untuk mereka.

Sumber: https://tafsirweb.com/3539-surat-hud-ayat-47.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

47. Nuh menjawab dengan berkata: Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tiada mengetahui hakekatnya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan tidak menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi”.

Sumber: https://tafsirweb.com/3539-surat-hud-ayat-47.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 45-47 Ini adalah permintaan dengan berserah diri dan terbuka dari nabi Nuh tentang keadaan anaknya yang ditenggelamkan (Nuh berkata,"Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku") yaitu, Engkau menjanjikan kepadaku keselamatan keluargaku, dan janjiMu itu benar dan tidak akan diingkari, maka bagaimana bisa Engkau menenggelamkannya, sedangkan Engkau adalah hakim yang paling bijaksana (Allah berfirman, "Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu") manahkah yang Aku janjikan terkait keselamatan mereka, sesungguhnya Aku hanya menjanjikan kepadamu keselamatan orang-orang yang beriman dari keluargamu.

Oleh karena itu Allah berfirman (dan (juga) keluargamu, kecuali orang yang telah lebih dahulu ditetapkan (akan ditimpa azab) di antara mereka) (Surah Hud: 40) anak nabi Nuh ini termasuk di antara mereka yang telah ditakdirkan untuk ditenggelamkan karena kekafiran dan pertentangannya terhadap perintah ayahnya, yang merupakan nabi Allah, nabi Nuh FirmanNya: (sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu) yaitu orang-orang yang Aku janjikan kepadamu keselamatan mereka.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata dia adalah anaknya, namun dia menentang ayahnya dalam amal dan niatnya.

Sumber: https://tafsirweb.com/3539-surat-hud-ayat-47.html

Informasi Tambahan

Juz

12

Halaman

227

Ruku

186

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved