Kembali ke Surat Al-Baqarah

البقرة (Al-Baqarah)

Surat ke-2, Ayat ke-147

اَلْحَقُّ مِنْ رَّبِّكَ فَلَا تَكُوْنَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِيْنَ ࣖ

Kebenaran itu dari Tuhanmu, maka janganlah sekali-kali engkau (Muhammad) termasuk orang-orang yang ragu.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Apa yang diturunkan kepadamu -wahai nabi- itulah kebenaran dari Tuhanmu, maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang meragukannya. Hal ini sekalipun merupakan pesan yang dialamatkan kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tetapi ia juga dialamatkan kepada umat Islam ini seluruhnya.

Sumber: https://tafsirweb.com/608-surat-al-baqarah-ayat-147.html

📚 Tafsir as-Sa'di

147. “Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu” maksudnya, kebenaran ini adalah hal yang paling benar untuk dinamakan sebagai kebenaran dari segala sesuatu, karena apa yang ia kandung dari cita-cita yang tinggi, perintah-perintah yang baik, penyucian jiwa, mengajaknya kepada hal-hal yang mendatangkan manfaat dan menolak mudharat adalah bersumber dari Tuhanmu, dan yang termasuk dalam bimbinganNya bagimu adalah bahwa Dia menurunkan kepadamu Alquran yang berisi pendidikan bagi akal, jiwa dan segala kemaslahatan. “Sebab itu janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu,” yakni, jangan sampai ada sedikit keraguan dan kebimbangan darimu, akan tetapi renungkan dan pikirkanlah hal itu hingga kamu sampai kepada keyakinan, karena berpikir tentangnya sudah pasti akan menghilangkan keraguan dan akan menyampaikan kepada keyakinan.

Sumber: https://tafsirweb.com/608-surat-al-baqarah-ayat-147.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

147. Kebenaran yang abadi (mutlak) adalah sesuatu yang diberitahukan Tuhan kepadamu, bukan sesuatu yang diberitahukan ahli kitab, Jadi janganlah kalian menjadi orang-orang yang meragukanNya, wahai para pendengar.

Sumber: https://tafsirweb.com/608-surat-al-baqarah-ayat-147.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 146-147 Allah SWT menginformasikan bahwa orang-orang berilmu dari Ahli Kitab mengetahui kebenaran yang dibawa oleh Rasulallah SAW, sebagaimana salah satu dari mereka mengetahui anaknya sendiri. Bahkan, dalam masyarakat Arab, istilah ini digunakan sebagai contoh tentang kepastian suatu hal. Seperti yang dicontohkan dalam hadis ketika Rasulullah SAW bertanya kepada seseorang yang membawanya anak kecil: "Apakah ini anakmu?" Orang itu menjawab, "Ya, wahai Rasulullah, saya bersaksi tentang hal itu" Lalu Rasulullah bersabda, "Jangan sampai dia menjadi penyebab dosa bagimu, dan jangan sampai kamu menjadi penyebab dosa baginya." Kemudian, Allah menyampaikan bahwa meskipun mereka memiliki keyakinan dan pengetahuan yang kuat tentang kebenaran, (Sesungguhnya sebagian mereka pasti menyembunyikan kebenaran) yaitu mereka tetap menyembunyikan kebenaran dari orang lain tentang gambaran tentang Nabi SAW (padahal mereka mengetahui(nya)) Kemudian Allah SWT kemudian menegaskan kebenaran nabiNya SAW dan orang-orang mukmin bahwa apa yang dibawa oleh Rasulallah SAW adalah kebenaran yang tidak ada keraguan di dalamnya.

Allah SWT berfirman, (Kebenaran itu dari Tuhanmu, maka janganlah sekali-kali engkau (Muhammad) termasuk orang-orang yang ragu (147))

Sumber: https://tafsirweb.com/608-surat-al-baqarah-ayat-147.html

Informasi Tambahan

Juz

2

Halaman

23

Ruku

18

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved