هود (Hud)
Surat ke-11, Ayat ke-71
وَامْرَاَتُهٗ قَاۤىِٕمَةٌ فَضَحِكَتْ فَبَشَّرْنٰهَا بِاِسْحٰقَۙ وَمِنْ وَّرَاۤءِ اِسْحٰقَ يَعْقُوْبَ
Dan istrinya berdiri lalu dia tersenyum. Maka Kami sampaikan kepadanya kabar gembira tentang (kelahiran) Ishak dan setelah Ishak (akan lahir) Yakub.
📚 Tafsir Al-Muyassar
Sedang istri Ibrahim, sarah, waktu itu berdiri di balik penutup tabir, mendengarkan pembicaraan. Kemudian dia tertawa gembira lantaran keajaiban yang dia dengarkan. Kemudian kami memberikan kabar gembira kepadanya melalui lisan malaikat itu bahwa sesungguhnya dia akan melahirkan dari suaminya, Ibrahim, seorang anak yang beranama ishaq, dan akan hidup bersama sang anak itu, dan dia akan memiliki cucu setelah ishaq, yaitu ya’qub.
Sumber: https://tafsirweb.com/3563-surat-hud-ayat-71.html
📚 Tafsir as-Sa'di
71 “dan istrinya berdiri (dibalik tirai)” melayani tamu. ”lalu dia tersenyum” takjub ketika mendengar kata kata mereka dan tugas yang mereka bawa. ”maka sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) ishak dan dari ishak (akan lahir putranya) ya’qub”
Sumber: https://tafsirweb.com/3563-surat-hud-ayat-71.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
71. Dan istrinya, Sarah berdiri di balik satir mendengar pembicaraan mereka dan datangnya para malaikat. Lalu dia tertawa dengan bahagia sembari kekhawatirannya menghilang, dimana Kami memberinya kabar gembira tentang kelahiran Ishaq melalui lisan para malaikat.
Dan Kami limpahkan kepadanya seorang cucu bernama Ya’kub setelah Ishaq.
Sumber: https://tafsirweb.com/3563-surat-hud-ayat-71.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 69-73 Allah SWT berfirman: (Dan sesungguhnya telah datang utusan-utusan Kami) Mereka adalah para malaikat (kepada Ibrahim dengan membawa berita gembira) Dikatakan bahwa para malaikat itu menyampaikan berita gembira kepadanya tentang nabi Ishaq. Dikatakan juga, tentang kebinasaan kaum Luth. Pendapat pertama diperkuat dengan firmanNya (Maka tatkala rasa takut hilang dari Ibrahim dan berita gembira telah datang kepadanya, dia pun bersoal jawab dengan (malaikat-malaikat) Kami tentang kaum Luth (74)) (Surah Hud) (mereka mengucapkan, "Selamat” Ibrahim menjawab "Selamatlah”) yaitu, atas kalian.
Ulama’ Bayan berkata ini merupakan sebaik-baik ungkapan salam penghormatan, karena rafa’ menunjukkan pengertian tetap dan selamanya. (maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang) yaitu pergi dengan cepat, lalu memberikan jamuan kepada mereka, yaitu berupa sapi muda. Kata “Hanidz” adalah dipanggang di atas batu yang dipanaskan. Ini adalah makna yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Mujahid, dan Adh-Dhahhak, As-Suddi, Qatadah, dan lainnya, sebagaimana Allah berfirman di ayat lain: (Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk (yang dibakar) (26) lalu dihidangkannya kepada mereka.
Ibrahim berkata, "Silahkan kalian makan” (27)) (Surah Adz-Dzariyat) Ayat ini mengandung adab kepada tamu dari banyak sisi.
Firman Allah: (Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka) yaitu heran terhadap mereka (dan merasa takut kepada mereka) Demikian itu bahwa para malaikat tidak berhasrat dan menginginkan makanan, serta tidak makan. Melihat keadaan mereka yang berpaling dari apa yang dibawa kepada mereka, yang tidak menginginkannya sama sekali, maka saat itu dia heran terhadap mereka (dan merasa takut kepada mereka) Firman Allah SWT yang memberitahukan tentang para malaikat: (Malaikat itu berkata,"Jangan kamu takut!") yaitu mereka berkata,”Janganlah takut kepada kami, sesungguhnya kami adalah para malaikat yang diutus kepada kaum nabi Luth untuk membinasakan mereka. Lalu Sarah tersenyum mendengar berita gembira dengan pembinasaan mereka, karena banyaknya kerusakan dan kerasnya keingkaran mereka.
Oleh karena itu Sarah diberi berita gembira, dengan kelahiran seorang anak setelah putus asa (maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira akan (kelahiran) Ishaq dan sesudah Ishaq (lahir pula) Ya'qub) yaitu akan anak yang akan memiliki anak yang merupakan cucu dan keturunannya. Sesungguhnya nabi Ya'qub adalah anak nabi Ishaq, sebagaimana Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah (Adakah kalian hadir ketika Ya'qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya, "Apa yang kalian sembah sepeninggalku?*' Mereka menjawab, "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepadaNya” (133)) (Surah Al-Baqarah) Dari sini orang yang menggunakan ayat ini sebagai dalil bahwa yang disembelih adalah nabi Ismail.
Tidak mungkin bahwa itu adalah nabi Ishaq, karena berita gembira itu menyebutkan bahwa dia akan mempunyai anak, yaitu nabi Ya'qub, Maka bagaimana bisa nabi Ibrahim diperintahkan untuk menyembelihnya, sedangkan dia masih bayi kecil dan dia belum memiliki nabi Ya'qub yang dijanjikan tentang kelahiran dan keberadaannya. Janji Allah itu benar dan tidak akan diingkari. Maka mustahil jika nabi Ibrahim diperintahkan untuk menyembelihnya dalam keadaan itu.
Maka dipastikan bahwa yang dimaksud adalah Ismail. dan ini merupakan penggunaan dalil yang paling baik, benar, dan jelas. Segala puji bagi Allah (Istrinya berkata, "Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak, padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan ini suamiku pun dalam keadaan yang sudah tua pula?” (72)) (Surah Hud) mengisahkan ucapannya tentang ayat ini sebagaimana yang dikisahkan dalam ayat lain bahwa dia (Istrinya berkata, 'Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang perempuan tua?”) dan di surah Adz-Dzariyat: (Kemudian istrinya datang seraya memekik (tercengang), lalu menepuk mukanya sendiri dan berkata, "(Aku adalah) seorang perempuan tua yang mandul” (29)) Sebagaimana yang terjadi pada wanita lainnya jika terkejut dalam ucapan dan perbuatannya (Para malaikat itu berkata, "Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah?”) yaitu para malaikat berkata kepadanya,"Janganlah kamu merasa heran terhadap perintah-perintah Allah, sesungguhnya jika Dia menghendaki sesuatu dia berfirman kepadanya,”Jadilah” Maka terjadilah dia.
Maka janganlah merasa heran dengan hal ini, sekalipun kamu sudah tua dan mandul, dan suamimu juga sudah sangat tua. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu" ((Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kalian, hai ahli bait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah) Dia Maha Terpuji dalam segala perbuatan dan firmanNya, lagi Maha Terpuji dalam semua sifat dan DzatNya
Sumber: https://tafsirweb.com/3563-surat-hud-ayat-71.html
Informasi Tambahan
Juz
12
Halaman
229
Ruku
189