البقرة (Al-Baqarah)
Surat ke-2, Ayat ke-148
وَلِكُلٍّ وِّجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيْهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يَأْتِ بِكُمُ اللّٰهُ جَمِيْعًا ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
📚 Tafsir Al-Muyassar
Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblat yang masing-masing darinya menghadap kepadanya dalam ibadah shalatnya, maka bersegeralah –wahai orang-orang yang beriman- untuk berlomba dalam mengerjakan amal amal sholeh yang disyariatkan Allah untuk kalian dalam Islam. Dan Allah akan menghimpun Kalian semua pada hari kiamat dari daerah manapun kalian berada. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Sumber: https://tafsirweb.com/610-surat-al-baqarah-ayat-148.html
📚 Tafsir as-Sa'di
148. Maksudnya, setiap pemeluk suatu agama atau ajaran pasti memiliki arah yang menjadi tujuan ketika beribadah, dan masalahnya bukan menghadap kiblat, karena sesungguhnya dia adalah sebuah syariat di mana waktu dan kondisi kita berubah, dan terkena hukum nasakh dan peralihan dari suatu arah ke arah yang lain, akan tetapi masalahnya adalah dalam menunaikan ketaatan kepada Allah, mendekatkan diri kepada-Nya, dan memohon derajat darinya. Inilah tanda-tanda kebahagiaan dan kecintaan, yaitu sesuatu hal yang bila Jiwa tidak bersifat dengannya, niscaya akan mengakibatkan kerugian dunia dan akhirat, sebagaimana juga bila dia bersifat dengannya, maka itulah keuntungan yang sesungguhnya.
Ini adalah suatu perkara yang telah disepakati dalam seluruh syariat, karena Allah menciptakan makhluk untuk hal itu dan Dia perintahkan kepadanya. Perintah untuk berlomba kepada kebaikan merupakan suatu yang lebih dari sekadar perintah untuk berbuat baik, karena berlomba berbuat kebaikan meliputi beberapa hal, yaitu dengan melakukannya, menyempurnakannya, dan menempatkannya dalam bentuk yang paling sempurna, serta bersegera kepadanya. Barangsiapa yang berlomba kepada kebaikan di dunia, maka dia akan menjadi pemenang di akhirat dengan surga, dan orang-orang yang terdepan dalam perlombaan adalah makhluk yang paling tinggi derajatnya.
Kebaikan itu meliputi segala hal yang diwajibkan dan disunahkan, seperti shalat, puasa, zakat, haji, umroh, dan Jihad serta Memberikan manfaat secara luas maupun sempit Ketika suatu hal yang paling mendorong jiwa untuk berlomba-lomba kepada kebaikan dan menggiatkan nya adalah apa yang dijanjikan oleh Allah terhadapnya dari pahala, maka Allah berfirman, “Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian pada hari kiamat Sesungguhnya Allah Maha penguasa atas segala sesuatu,” Allah akan mengumpulkan kalian pada hari kiamat dengan kuasaNya, kemudian Allah akan membalas segala perbuatan setiap orang sesuai dengan perbuatannya, "Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (surga)." QS an-najm ayat 31.
Ayat yang mulia ini dapat dijadikan dalil untuk mengadakan setiap hal yang mulia yang berkaitan dengan suatu perbuatan, seperti shalat pada awal waktu, bersegera dalam menunaikan kewajiban, seperti puasa, haji, umroh, mengeluarkan zakat, mengerjakan sunah-sunah Ibadah dan adab-adabnya. Sungguh hanya milik Allah sajalah ayat yang sangat lengkap dan paling bermanfaat ini.
Sumber: https://tafsirweb.com/610-surat-al-baqarah-ayat-148.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
148. Masing-masing kelompok dari berbagai pengikut agama itu memiliki kiblat yaitu arah yang mereka hadap ketika shalat, lalu mereka saling berlomba berbuat ketaatan, amal baik dan menghadap kiblat. Dimanapun tempat kalian di bumi, Allah akan tetap mengumpulkan kalian pada hari kiamat untuk dibalas.
Sesungguhnya Allah itu Maha Kuasa untuk membangkitkan dan mengumpulkan kalian
Sumber: https://tafsirweb.com/610-surat-al-baqarah-ayat-148.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Al-Aufi berkata dari Ibnu Abbas tentang (Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya) yaitu Umat-umat agama memiliki arah kiblat masing-masing yang mereka sukai, dan arah wajah Allah adalah di mana orang-orang mukmin menghadapnya. Abu Al-'Aliyah berkata, "bagi orang Yahudi, arah kiblatnya adalah arah yang mereka sukai, dan bagi orang Nasrani, arah kiblatnya adalah arah yang mereka sukai. Ini menunjukkan bahwa kiblat adalah kiblat yang sejati.
Pendapat yang serupa dengan juga ini diriwayatkan dari Mujahid, 'Atha', Adh-Dhahak, Ar-Rabi' bin Anas, dan As-Suddi. Al-Hasan berkata: "Setiap kaum diperintahkan untuk menghadap Ka'bah. Ibnu Abbas, Abu Ja'far Al-Baqir, dan Ibnu Amir membaca: "Dan bagi setiap umat ada kiblat yang mereka patuhi dan ini merupakan ayat yang mirip dengan firman Allah SWT: (Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan.
Hanya kepada Allah kamu semua kembali) [Surah Al-Ma'idah: 48].
Dan di ayat ini Allah SWT berfirman: (Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu) Artinya, Dia berkuasa mengumpulkan kalian dari berbagai tempat dan dengan berbagai kondisi, meskipun tubuh dan tempat kalian terpisah-pisah
Sumber: https://tafsirweb.com/610-surat-al-baqarah-ayat-148.html
Informasi Tambahan
Juz
2
Halaman
23
Ruku
19