Kembali ke Surat Hud

هود (Hud)

Surat ke-11, Ayat ke-114

وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِّنَ الَّيْلِ ۗاِنَّ الْحَسَنٰتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّاٰتِۗ ذٰلِكَ ذِكْرٰى لِلذَّاكِرِيْنَ

Dan laksanakanlah salat pada kedua ujung siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan malam. Perbuatan-perbuatan baik itu menghapus kesalahan-kesalahan. Itulah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah).

📚 Tafsir Al-Muyassar

Dan kerjakanlah shalat (wahai Nabi), dengan cara sebaik-baiknya pada dua tepi siang, yaitu pagi dan sore hari, dan pada saat-saat malam hari, Sesungguhnya perbuatan-perbuatan baik akan menghapuskan dosa-dosa yang terdahulu dan menghilangkan pengaruh buruknya. Dan adanya perintah untuk mendirikan shalat dan penjelasan perbuatan-perbuatan baik akan melenyapkan perbuatan-perbuatan buruk memuat satu nasihat bagi orang yang mau mengambil pelajaran dan memikirkanya

Sumber: https://tafsirweb.com/3606-surat-hud-ayat-114.html

📚 Tafsir as-Sa'di

114 Allah memerintahkan untuk mendirikan shalat secara sempurna, ”pada kedua tepi siang (pagi dan petang)” yakni diawal dan diakhirnya, termasuk dalam hal ini shalat shubuh, zhuhur dan ashar. ”dan pada bagian permulaan dari malam” termasuk didalamnya shalat maghrib dan isya, dan itu juga mencakup shalat malam karena ia termasuk yang mendekatkan seorang hamba kepada Allah. ”sesungguhnya perbuatan perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan perbuatan yang buruk” maksudnya, shalat lima waktu ini dan shalat shalat sunnah yang mengikutinya adalah termasuk kebaikan yang paling besar, di samping ia adalah kebaikan yang mendekatkan kepada Allah dan mengundang pahala Allah, ia juga menghapus keburukan dan menghilangkannya, yang dimaksud dengan itu adalah dosa dosa kecil sebagaimana hadits hadits shahih dari Nabi membatasinya demikian. Seperti sabda nabi, ”shalat lima waktu, shalat jum’at ke jum’at (berikutnya) Ramadhan ke ramadhan (berikutnya) adalah pelebur (dosa) yang terletak diantaranya, selama dosa dosa besar dijauhi” Bahkan seperti yang dikhusukan dalam surat An-Nisaa yaitu firman Allah ta'ala : "jika kamu menjauhi dosa besar yang kalian dilarang darinya, kami akan hapus dosa-dosa mu dan kami masukan kamu ke tempat yang mulia" “itulah” bisa jadi isyaratnya kembali kepada semua yang disebutkan berupa istiqamah diatas jalan yang lurus, tidak melanggar dan melampaui batasnya, tidak rukun kepada orang orang zhalim, perintah menegakan shalat dan penjelasan bahwa kebaikan itu melenyapkan keburukan, semua itu adalah “peringatan bagi orang orang yang ingat” mereka memahami apa yang diperintahkan dan dilarang oleh Allah dengannya, dan menaati perintah yang baik itu yang membuahkan kebaikan yang menangkal keburukan dan kejahatan.

Sumber: https://tafsirweb.com/3606-surat-hud-ayat-114.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

114. Dirikanlah shalat di waktu pagi dan siang, pagi dan sore, maksudnya adalah shalat subuh, ashar, dan zhuhur. Dan di sepanjang waktu malam secara mutlak, yaitu mencakup shalat maghrib dan isya’.

Sesungguhnya mengerjakan kebaikan, salah satunya yaitu shalat lima waktu itu bisa menghilangkan atau melebur dosa-dosa kecil. Adapun dosa besar maka harus dilebur dengan bertaubat. Sebagian kalian melihat bahwa umumnya keburukan itu bisa dilebur dengan kebaikan.

Hukum tersebut merupakan pelajaran bagi orang-orang yang mau mengambil pelajaran

Sumber: https://tafsirweb.com/3606-surat-hud-ayat-114.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 114-115 Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (Dan dirikanlah salat itu pada kedua tepi siang) dia berkata yaitu shalat Subuh dan Maghrib. Demikian juga dikatakan Al-Hasan dan Abdurrahman bin Zaid bin Aslam Firman Allah (dan pada bagian permulaan malam) Ibnu Abbas, Mujahid, Al-Hasan, dan lainnya berkata bahwa maknanya adalah shalat Isya’ Bisa juga bahwa ayat ini diturunkan sebelum kewajiban shalat lima waktu pada malam Isra’ Mi’raj. Sesungguhnya shalat yang diwajibkan saat itu adalah dua shalat yaitu shalat sebelum matahari terbit dan shalat sebelum matahari tenggelam, dan di tengah malam itu diwajibkan atas beliau dan umat beliau.

Kemudian hak atas umat dinasakh, dan tetap wajib atas beliau. Kemudian menurut pendapat lain, bahwa dinasakh juga untuk beliau, Hanya Allah yang lebih mengetahui.. Firman Allah: (sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk) Dia berkata,”Sesungguhnya mengerjakan perbuatan baik itu menghapuskan dosa-dosa yang terdahulu” sebagaimana yang disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad dan ahli hadits dari Amirul Mu’minin Ali bin Abi Thalib yang berkata,"Aku jika mendengar dari Rasulullah SAW suatu hadits, maka Allah memberikan manfaat kepadaku sesuai dengan yang Dia kehendaki dari hal itu. dan jika aku mendengar hadits dari orang lain, maka aku meminta sumpah kepadanya.

Jika dia mau bersumpah kepadaku, maka aku memper­cayainya . Abu Bakar telah bercerita kepadaku, dan benarlah dia dengan apa yang dia dengar dari Rasulullah SAW bahwa beliau bersabda,”'Tidak sekali-kali seorang mukmin melakukan suatu dosa, lalu dia berwudhu dan melakukan shalat dua rakaat, melainkan diampuni baginya" Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud bahwa seorang laki-laki yang mencium seorang wanita, lalu dia mendatangi Nabi SAW dan memberitahu beliau tentang hal itu, lalu Allah menurunkan firmanNya (Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-per­buatan yang buruk) lalu laki-laki itu bertanya "Wahai Rasulullah, apakah hal ini khusus bagiku?" Rasulullah SAW menjawab,”Bagi semua umatku”

Sumber: https://tafsirweb.com/3606-surat-hud-ayat-114.html

Informasi Tambahan

Juz

12

Halaman

234

Ruku

192

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved