Kembali ke Surat Yusuf

يوسف (Yusuf)

Surat ke-12, Ayat ke-7

۞ لَقَدْ كَانَ فِيْ يُوْسُفَ وَاِخْوَتِهٖٓ اٰيٰتٌ لِّلسَّاۤىِٕلِيْنَ

Sungguh, dalam (kisah) Yusuf dan saudara-saudaranya terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang yang bertanya.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Sesungguhnya dalam kisah yusuf dan saudara-saudara lelakinya terdapat pelajaran-pelajaran dan bukti-bukti petunjuk yang menunjukan kekuasaan Allah dan hikmahNya bagi orang yang mau bertanya tentang kisah-kisah mereka dan berkeinginan untuk mengetahuinya.

Sumber: https://tafsirweb.com/3745-surat-yusuf-ayat-7.html

📚 Tafsir as-Sa'di

7. Allah berfirman ”sesungguhnya ada beberapa tanda tanda kekuasaan Allah pada (kisah) yusuf dan saudara saudaranya” bagi orang orang yang menanyakan tentangnya baik melalui bahasa verbal.

Orang orang yang bertanyalah yang akan mendulang manfaat dari ayat ayat dan pelajaran pelajaran itu. Sementara orang orang yang memalingkan diri darinya, maka mereka tidak bisa mengais manfaat dari ayat ayat dan kisah kisah serta keterangan keterangan yang ada.

Sumber: https://tafsirweb.com/3745-surat-yusuf-ayat-7.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

7. Sesungguhnya dalam kisah Yusuf dan saudara-saudaranya itu terdapat pelajaran dan nasehat bagi orang-orang muslim, bukti-bukti dan tanda-tanda yang menunjukkan kebenaran kenabian Muhammad bagi orang-orang yang bertanya (orang yang meminta penjelasan) kepadanya, yaitu orang Yahudi tentang kisah Yusuf, sebagaimana penjalasan sebelumnya, serta dalil-dalil tentang kuasa, hikmah dan kelembutah Allah SWT kepada hamba-hambaNya yang dipilih menjadi nabi

Sumber: https://tafsirweb.com/3745-surat-yusuf-ayat-7.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 7-10 Allah SWT berfirman bahwa dalam kisah nabi Yusuf dan berita tentangnya bersama saudara-saudaranya (terdapat tanda-tanda) yaitu pelajaran dan nasehat bagi orang-orang yang bertanya tentang hal itu. Sesungguhnya itu merupakan berita yang menakjubkan dan layak untuk disampaikan ((Yaitu) ketika mereka berkata, "Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah kita daripada kita sendiri”) yaitu bersumpah sesuai dengan apa yang mereka sangkakan, "Demi Allah (sesungguhnya Yusuf dan saudaranya) yaitu Benyamin yang merupakan saudara kandungnya (lebih dicintai oleh ayah kita daripada kita sendiri, padahal kita (ini) adalah suatu golongan (yang kuat)") semua, maka bagaimana bisa lebih menyukai keduanya daripada kita semua? (Sesungguhnya ayah kita adalah dalam kekeliruan yang nyata) Mereka bermaksud bahwa lebih memperhatikan keduanya daripada kami, dan kecintaannya kepada keduanya jauh lebih banyak daripada kami. Ketahuilah bahwa tidak ada suatu dalil yang menunjukkan kenabian saudara-saudara nabi Yusuf. yang tampak dari konteks ini menunjukkan tidak adanya hal itu.

Sebagian orang menganggap bahwa mereka diberi wahyu setelah peristiwa itu. Pendapat ini perlu ditinjau. Orang yang menganggap demikian memerlukan dalil. dan mereka tidak menyebutkan dalil kecuali firman Allah SWT: (Katakanlah (hai orang-orang mukmin), "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'qub, dan anak cucunya” (Surah Al-Baqarah: 136) Hal ini mengandung makna demikian kareka karena puak-puak Bani Israil dikenal dengan 'asbath', sebagaimana dikatakan kepada bangsa Arab “kabilah” dan menurut orang non Arab disebut bangsa.

Allah SWT menyembutkan bahwa Dia menurunkan wahyu kepada para nabi dari kalangan asbath Bani Israil. Allah SWT menyebutkan mereka secara umum, karena mereka banyak. Akan tetapi, masing-masing keturunan itu adalah keturunan dari seseorang dari saudara-saudara nabi (Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia ke suatu daerah (yang tak dikenal) supaya perhatian ayahmu tertumpah kepadamu saja) Mereka berkata bahwa orang yang menyaingi kalian ini dalam mendapatkan cinta ayah kalian harus kalian pisahkan dari ayah kalian agar ayah tertuju kepada kalian saja. baik dengan membunuhnya atau membuangnya ke suatu tempat yang jauh agar kalian terbebas darinya, dan kecintaan ayah kalian tertuju kepada kalian (dan sesudah itu hendaklah kalian menjadi orang-orang yang baik) Mereka berniat untuk bertaubat sebelum melakukan dosa (Seorang di antara mereka berkata Janganlah kalian bunuh Yusuf) yaitu, jangan sampai permusuhan dan kebencian kalian terhadap nabi Yusuf itu mendorong kalian untuk membunuhnya. dan mereka tidak memiliki cara untuk membunuhnya, karena Allah SWT meng­hendaki suatu perkara baginya yang harus dilaksanakan dan disempurnakan, yaitu memberinya wahyu kenabian, serta memberinya kedudukan dan kekuasaan di negeri Mesir.

Lalu Allah memalingkan mereka darinya. (supaya dia dipungut oleh beberapa orang musafir) yaitu para musafir yang lewat, sehingga mereka terbebas dari nabi Yusuf dan tidak perlu membunuhnya (jika kalian hendak berbuat) yaitu jika kalian bertekad atas apa yang kalian katakan

Sumber: https://tafsirweb.com/3745-surat-yusuf-ayat-7.html

Informasi Tambahan

Juz

12

Halaman

236

Ruku

194

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved