البقرة (Al-Baqarah)
Surat ke-2, Ayat ke-154
وَلَا تَقُوْلُوْا لِمَنْ يُّقْتَلُ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اَمْوَاتٌ ۗ بَلْ اَحْيَاۤءٌ وَّلٰكِنْ لَّا تَشْعُرُوْنَ
Dan janganlah kamu mengatakan orang-orang yang terbunuh di jalan Allah (mereka) telah mati. Sebenarnya (mereka) hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.
📚 Tafsir Al-Muyassar
Dan janganlah kalian -wahai kaum mukminin- mengatakan tentang orang-orang yang terbunuh dalam berjihad dijalan Allah itu mati, Bahkan mereka itu hidup dalam kehidupan yang khusus berlaku pada mereka di kubur-kubur mereka, yang tidak ada yang mengetahui bentuknya kecuali Allah, akan tetapi kalian tidak dapat merasakannya. Dalam ayat ini terkandung dalil tentang adanya nikmat kubur.
Sumber: https://tafsirweb.com/622-surat-al-baqarah-ayat-154.html
📚 Tafsir as-Sa'di
154. Ketika Allah menyebutkan perintah untuk menjadikan kesabaran sebagai penolong dalam segala hal, lalu dia menyebutkan sebuah contoh dalam menjadikan kesabaran sebagai penolong, yaitu berjihad di jalanNya, dan dimana jihad itu merupakan ketaatan paling utama yang bersifat jasmani dan suatu hal yang paling berat bagi jiwa karena kesulitan yang ada dalam dirinya berkaitan dengan nyawa, dan karena hal itu bisa mengakibatkan kematian serta kehilangan nyawa yang hanya disukai oleh orang-orang yang cinta kepada dunia agar mendapatkan kehidupan dan sumber-sumbernya, dan semua yang mereka lakukan adalah sebuah usaha untuk mendapatkan kehidupan dan menolak hal yang bertentangan dengannya. Dan telah diketahui bahwa sesuatu yang dicintai tidak akan ditinggalkan oleh seorang yang berakal, kecuali kepada suatu hal yang dicintai yang lebih tinggi dan lebih agung.
Maka Allah mengabarkan bahwa barangsiapa yang terbunuh di jalanNya yaitu berperang dijalan Allah dengan maksud untuk meninggikan kalimat Allah dan agamanya yang jelas dan bukan karena tujuan lainnya, niscaya dia tidak akan kehilangan kehidupan yang dia cintai, bahkan dia akan memperoleh kehidupan yang lebih utama dan lebih sempurna daripada apa yang kalian perkirakan dan pikirkan. Maka orang-orang yang mati syahid itu adalah : "bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman." QS. Ali Imron ayat 169 171 Adakah yang lebih agung dari kehidupan tersebut yang mengandung kedekatan dengan Allah dan menikmati rizkiNya yang bersifat jasmani seperti makanan dan minuman yang lezat serta rizki yang bersifat rohani, seperti kesenangan, hilangnya segala kekhawatiran, dan kesedihan? Inilah kehidupan alam barzah yang lebih sempurna dari kehidupan dunia bahkan nabi telah mengabarkan bahwa ruh para syuhada ada dalam perut (tembolok) burung hijau yang minum dari sungai-sungai surga, makan buah-buahan surga, dan berlindung dalam sangkar sangkar yang digantung di bawah Arasy. (HR. Muslim No.. 1887) Ayat ini mengandung anjuran paling besar untuk berjihad di jalan Allah dan konsisten di atas kesabaran padanya, jikalau hamba merasakan apa yang didapatkan oleh orang-orang yang terbunuh di jalan Allah berupa pahala, niscaya tidak akan ada seorang pun yang mau terlambat melakukannya.
Namun karena tidak adanya pengetahuan pasti yang sempurna itulah yang membuat hilangnya tekad, bertambah lelaplah orang yang tidur serta terlewatkan lah ganjaran yang agung dan ghanimah, kenapa tidak begitu, padahal Allah telah berfirman : "Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah?
Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar." QS. at-taubah ayat 111 Demi Allah sekiranya manusia memiliki 1000 jiwa yang kemudian jiwa tersebut akan pergi satu persatu di jalan Allah, tidaklah menjadi suatu yang agung dibanding dengan pahala yang besar tersebut. Oleh karena itu, tidaklah para syuhada berangan-angan setelah mereka pasti mendapatkan ganjaran dan pahala yang baik dari Allah, kecuali mereka ingin dikembalikan ke dunia hingga mereka dapat terbunuh lagi di jalanNya sekali lagi dan sekali lagi. Ayat ini adalah dalil yang menunjukkan adanya kenikmatan alam barzah dan siksanya sebagaimana banyak sekali ayat yang menunjukkan hal tersebut.
Sumber: https://tafsirweb.com/622-surat-al-baqarah-ayat-154.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
154. Janganlah kalian menganggap bahwa para syuhada’ yang terbunuh di jalan Allah itu mati, namun kenyataannya mereka itu hidup di alam barzakh, dan kalian tidak bisa merasakan kehidupan ini ketika menyaksikan jasad-jasad mereka dan dicabutnya ruh mereka. Ayat ini turun untuk para korban perang Badar.
Mereka itu sekitar puluhan orang, yaitu 8 orang dari kaum Anshar dan 6 orang dari kaum Muhajirin. Orang-orang berkata tentang orang yang terbunuh di jalan Allah: “Fulan telah mati, kenikmatan dan kelezatan dunia telah lenyap darinya” Lalu Allah menurunkan ayat ini
Sumber: https://tafsirweb.com/622-surat-al-baqarah-ayat-154.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 153-154 Ketika Allah telah selesai menjelaskan perintah untuk bersyukur, Dia mulai menjelaskan tentang kesabaran dan memberi bimbingan untuk meminta tolong dengan bersabar dan shalat. Seorang hamba bisa berada dalam nikmat, maka hendaklah dia bersyukur atas nikmat itu, atau apabila dalam cobaan, maka hendaklah dia bersabar menghadapinya. Seperti yang dijelaskan dalam hadits: "Menakjubkan bagi seorang mukmin, tidak ada peristiwa yang menimpanya kecuali akan menjadi kebaikan baginya.
Jika dia mendapatkan kebahagiaan, lalu dia bersyukur, dan itu akan menjadi kebaikan baginya. Jika dia mendapatkan kesusahan, lalu dia bersabar, dan itu akan menjadi kebaikan baginya." Allah SWT menjelaskan bahwa yang paling layak untuk diberi pertolongan dalam menghadapi ujian adalah dengan bersabar dan shalat, sebagaimana telah disebutkan dalam firmanNya: (Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu' (45)) [Surah Al-Baqarah].
Dan dalam hadits: "Rasulullah SAW ketika menghadapi masalah, beliau shalat" Sabar memiliki dua bentuk: sabar dalam menjauhi larangan dan dosa, serta sabar dalam melaksanakan ketaatan dan ibadah. Yang kedua memiliki pahala adalah yang lebih besar, karena itulah yang dimaksud, sebagaimana disebutkan oleh Abdurrahman bin Zaid bin Aslam. Sabar itu dalam dua hal: sabar atas apa yang dicintai Allah meskipun berat bagi jiwa dan tubuh, serta sabar dalam menahan diri dari apa yang dibenci Allah meskipun hawa nafsu merayu.
Siapa saja yang seperti ini, dia termasuk golongan orang-orang yang sabar yang akan diberi keselamatan oleh Allah, jika Allah menghendaki. Allah SWT berfirman: (Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup) Allah SWT memberitahu bahwa para syuhada di alam barzakh mereka masih hidup dan mendapat rezeki, seperti yang disebutkan dalam hadits shahih Muslim: "Sesungguhnya ruh para syuhada berada di dalam tubuh burung hijau yang berkeliaran di surga sesuai keinginan mereka, lalu mereka berlindung di antara lampu yang menggantung di bawah Arasy. Lalu Tuhanmu memandang mereka, lalu Dia berfirman: “Apa yang kalian inginkan?” Mereka menjawab, “Wahai Tuhan kami, apa lagi yang kami inginkan sedangkan Engkau telah memberi kami apa yang belum Engkau berikan kepada makhlukMu yang lain?” Kemudian Allah mengembalikan mereka seperti sebelumnya.
Ketika mereka melihat bahwa mereka tidak dibiarkan tanpa ditanyai, mereka berkata, “Kami ingin kembali ke dunia untuk berjuang di jalanMu lagi, sehingga kami bisa berperang sekali lagi, ketika mereka melihat pahala mati syahid” Allah SWT berfirman, “Aku telah menetapkan bahwa mereka tidak akan kembali ke dunia."
Sumber: https://tafsirweb.com/622-surat-al-baqarah-ayat-154.html
Informasi Tambahan
Juz
2
Halaman
24
Ruku
20