البقرة (Al-Baqarah)
Surat ke-2, Ayat ke-156
اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Inna lillahi wa inna ilaihi raji‘un” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).
📚 Tafsir Al-Muyassar
Dan diantara karakter sifat orang-orang yang sabar itu bahwa mereka sesungguhnya ketika ditimpa sesuatu yang tidak mereka sukai, mereka mengatakan “Sesungguhnya kami adalah hamba sahaya milik Allah, di bawah pengaturan perintah dan kendali Nya, Dia melakukan apa saja yang dikehendaki-Nya kepada kami dan Sesungguhnya kami akan kembali kepada Nya melalui kematian,kemudian kebangkitan untuk menghadapi perhitungan amal dan pembalasannya.
Sumber: https://tafsirweb.com/626-surat-al-baqarah-ayat-156.html
📚 Tafsir as-Sa'di
156. “Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah,” yaitu segala hal yang menyakitkan hati atau tubuh atau keduanya dari segala hal yang telah disebutkan sebelumnya “mereka mengucapkan innalillah,” maksudnya, kami adalah milik Allah yang diatur di bawah perintah dan kekuasaannya. Kami tak punya hak sedikitpun terhadap harta maupun diri kami sendiri, bila Dia menguji kami dengan mengambil atau memusnahkan sesuatu darinya, maka pada hakikatnya Dia yang maha pengasih telah melakukan tindakan terhadap hamba-hamba miliknya dan harta-harta mereka. Oleh karena itu tidak perlu ada gugatan sama sekali terhadap semua itu bahkan termasuk kesempurnaan penghambaan seorang hamba adalah pengetahuannya bahwa terjadi suatu cobaan itu adalah dari yang memiliki lagi maha bijaksana, yang mana dia adalah dzat yang paling pengasih terhadap hamba-Nya daripada diri hamba itu sendiri.
Dengan demikian, hamba itu haruslah Ridho terhadap Allah dan bersyukur kepadaNya atas pengaturannya kepada sesuatu yang lebih baik bagi hamba-Nya walaupun hamba itu sendiri tidak sadar akan hal tersebut. Dan keadaan bahwa kami ini milik Allah, bersama itu kami juga akan kembali kepadaNya pada hari kebangkitan nanti. Lalu Dia akan membalas setiap perbuatan dari pelakunya, bila kami bersabar dan hanya mengharap pahala di sisi-Nya kami akan memperoleh ganjaran secara sempurna disisi-Nya, namun bila kami tidak bersabar dan mencaci-maki niscaya kami tidak memiliki apa-apa kecuali hanya murka dan lenyapnya pahala.
Keberadaan seorang hamba bahwa dia milik Allah dan akan kembali kepadaNya adalah faktor terbesar yang menyebabkan tumbuhnya kesabaran.
Sumber: https://tafsirweb.com/626-surat-al-baqarah-ayat-156.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
156. Orang-orang yang bersabar adalah orang-orang ketika dihadapkan kepada musibah bisa membuat menderita, mereka akan berkata: “Sesungguhnya Kami milik Allah, dan hanya kepadaNyalah Kami akan kembali, atau Sesungguhnya Kami adalah hamba-hamba Allah dan akan kembali kepadaNya setelah mati”
Sumber: https://tafsirweb.com/626-surat-al-baqarah-ayat-156.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 155-157 Allah SWT memberitahukan bahwa Dia menguji hamba-hambaNya, sebagaimana Dia berfirman: (Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu (31)) (Surah Muhammad).
Kadang-kadang dengan kebahagiaan, dan kadang-kadang dengan kesulitan, berupa ketakutan dan kelaparan, sebagaimana yang Allah SWT berfirman : (karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan) (Surat An-Nahl:112). Karena orang yang kelaparan dan takut, hal itu tampak pada diri mereka, dan itulah sebabnya Allah berfiman (pakaian kelaparan dan ketakutan) dan di sini Dia berfirman: (dengan sedikit ketakutan, kelaparan) yaitu sedikit dari itu, (kekurangan harta) yaitu kegilangan sebagian harta (dan jiwa) seperti kematian teman-teman, kerabat, dan orang-orang yang dicintai, (dan buah-buahan) yaitu kekurangan hasil bumi dan tanaman seperti biasanya, sebagaimana sebagian ulama’ salaf berkata: “sebagian pohon kurma yang hanya menghasilkan satu saja” Semua ini, dan contoh-contoh tentang hal itu adalah cara Allah menguji hamba-hambaNya. Maka siapa saja yang bersabar, maka Dia akan memberinya pahala; dan siapa saja yang putus asa, maka Dia memberi hukuman atasnya.
Karena itu Allah SWT berfirman: (Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar). Beberapa mufasir mengatakan bahwa yang dimaksud dengan ketakutan di sini adalah takut kepada Allah, dan kelaparan adalah berpuasa di bulan Ramadan, Kekurangan harta maksudnya adalah membayar zakat, dan jiwa adalah penyakit, serta buah-buahan adalah anak-anak. Dalam hal ini terdapat berbagai pendapat, dan hanya Allah yang lebih mengetahui.
Kemudian Allah SWT menjelaskan tentang orang-orang yang bersabar dan disyukuri atas mereka, lalu Allah berfirman: ((yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" (156)) yaitu, mereka menghibur diri dengan ucapan ini atas apa yang menimpa mereka, dan mereka mengetahui bahwa mereka adalah milik Allah yang mengatur hambaNya sesuai kehendakNya, serta mereka mengetahui bahwa Dia tidak akan lengah pada sedikit pun hal pada hari akhirat, lalu hal itu mereka sadari bahwa mereka adalah hambaNya dan mereka akan kembali kepadaNya di akhirat.
Oleh karena itu, Allah SWT memberitahu tentang apa yang Dia berikan kepada mereka atas hal itu dan berfirman: (Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka) yaitu pujian dan rahmat Allah atas mereka. Sa'id bin Jubair berkata: yaitu, aman dari siksa" (dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk) Amirul Mukminin, Umar bin Khattab berkata, "Alangkah nikmatnya dua balasan ini dan alangkah menyenangkan anugerah tambahan ini". (Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka) ini adalah dua balasan (dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk) dan ini adalah anugerah tambahan, yaitu penambahan beban. Begitu pula, mereka diberi pahala dan ditambahkan pula.
Sumber: https://tafsirweb.com/626-surat-al-baqarah-ayat-156.html
Informasi Tambahan
Juz
2
Halaman
24
Ruku
20