يوسف (Yusuf)
Surat ke-12, Ayat ke-47
قَالَ تَزْرَعُوْنَ سَبْعَ سِنِيْنَ دَاَبًاۚ فَمَا حَصَدْتُّمْ فَذَرُوْهُ فِيْ سُنْۢبُلِهٖٓ اِلَّا قَلِيْلًا مِّمَّا تَأْكُلُوْنَ
Dia (Yusuf) berkata, “Agar kamu bercocok tanam tujuh tahun (berturut-turut) sebagaimana biasa; kemudian apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di tangkainya kecuali sedikit untuk kamu makan.
📚 Tafsir Al-Muyassar
Yusuf brkata kepada penanyanya soal mimpi raja tersebut, ”tafsir mimpi ini adalah bahwa hendaknya kalian menanam selama tujuh tahun berturut-turut dengan tekun agar hasil panen menjadi melimpah. Lalu hasil panen yang kalian hasilkan darinya setiap kali,maka simpanlah dan biarkan dalam bulir-bulirnya, supaya sempurna proses penyimpanannya dari gangguan ulat dan lebih bertahan lama, kecuali sebagian kecil saja yang kalian makan dari hasil-hasi biji-bijian itu.
Sumber: https://tafsirweb.com/3785-surat-yusuf-ayat-47.html
📚 Tafsir as-Sa'di
47. yusuf menakwilkan tujuh ekor sapi yang gemuk gemuk dan tujuh butir (gandum) yang hijau bahwa itu adalah masa tujuh tahun yang subur. Sedangkan tujuh ekor sapi betina yang kurus kurus dan tujuh bulir (gandum) yang kering kering bahwa itu merupakan masa tujuh tahun penuh dengan paceklik. Boleh jadi sisi penjelasan adalah wallahu 'alam bahwasannya masa subur dan paceklik menjadi acuan penggarapan tanaman.
Apabila terjadi masa kesuburan, maka tanaman dan tetumbuhan menjadi kuat. Pemandangannya pun indah dan hasil panennya pun banyak. Sedangkan pada masa paceklik, keadaan menjadi sebaliknya.
Dahulu, pada umumnya sapilah yang digunakan untuk membajak tanah dan mengairi tanaman. Bulir gandum merupakan makanan pokok paling penting dan paling utama. Dia menakwilkan demikian, lantaran adanya relevansi.
Dalam menafsirkan mimpi itu kepada mereka, dia memadukan antara penakwilan mimpi dengan petunjuk mengenai kebijakan yang harus mereka kerjakan dan persiapan yang mereka lakukan berupa pengelolaan (hasil panen) di musim subur sampai musim paceklik. Ia berkata, ”supaya kamu bercocok tanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa” berturut turut ”maka apa yang kamu tuai” dari tanaman itu ”hendaklah kamu tinggalkan” kamu biarkan “dibulirnya” karena akan lebih menjamin keawetannya dan akan semakin jarang diperhatikan (sehingga tidak dikonsumsi) “kecuali sedikit untuk kamu makan” aturlah(juga)kuantitas makanan kalian di musim musim subur, hendaknya porsinya sedikit, agar simpanan kalian banyak, kemanfaatannya dan peranannya pun besar.
Sumber: https://tafsirweb.com/3785-surat-yusuf-ayat-47.html
📚 Tafsir Al-Wajiz
47. Yusuf berkata: “Bertanamlah selama 7 tahun secara berkelanjutan sesuatu kebiasaan kalian yang selalu dilakukan. Itu adalah tafsif dari 7 sabi betina yang gemuk dan 7 gandum yang hijau.
Lalu apa yang kalian panen setiap tahun itu simpanlah di dalam tangkainya supaya tidak dimakan cacing kecuali hanya sedikit dari makanan yang dikhususkan pada tahun-tahun tersebut. Pelajarilah hal itu.”
Sumber: https://tafsirweb.com/3785-surat-yusuf-ayat-47.html
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)
Ayat 43-49 Mimpi dari raja Mesir ini merupakan takdir Allah yang menjadi penyebab keluarnya nabi Yusuf dari penjara dalam keadaan mulia dan terhormat. Demikian itu karena ketika raja itu melihat mimpi itu, dia penasaran tentang hal itu, dan apa penjelasannya. Lalu dia mengumpulkan semua peramal, paranormal, dan para pembesar kerajaannya.
Lalu dia menceritakan apa yang dia mimpikan dan meminta penjelasannya dari mereka, dan mereka tidak mengetahuinya. Mereka beralasan kepada raja bahwa mimpi itu (mimpi-mimpi yang kosong) yaitu angan-angan yang engkau bayangkan sehingga terbawa dalam mimpimu (dan kami sekali-kali tidak tahu mena'birkan mimpi itu) yaitu seandainya mimpi itu benar dari angan-angan, maka kami tidak akan mengetahui penjelasannya. Saat itu juga orang yang selamat dari kedua pemuda yang berada di penjara dengan nabi Yusuf itu teringan kepadanya.
Setan telah menjadikannya lupa pada apa yang diwasiatkan nabi Yusuf kepadanya, yaitu menceritakan perkara nabi Yusuf kepada raja. Keadaan itu membuatnya ingat kepadanya (setelah selang beberapa waktu) yaitu waktu. Sebagian ulama membaca “amahin”, yakni setelah lupa.
Ia berkata kepada mereka, yaitu raja dan orang-orang yang dikumpulkan raja untuk hal itu (Aku akan memberitahukan kepada kalian tentang (orang yang pandai) mena'birkannya) yaitu menjelaskan mimpi ini (maka utuslah aku (kepadanya)) yaitu utuslah aku untuk menemui nabi Yusuf yang jujur di penjara. Lalu mereka mengutusnya. Ketika dia datang kepada nabi Yusuf, dia berkata: (Yusuf, hai orang yang sangat dapat dipercaya, terangkanlah kepada kami) dan menceritakan mimpi yang dilihat oleh raja.
Saat itu nabi Yusuf menceritakan kepadanya penjelasan mimpi itu tanpa menegurnya atas kelalaiannya terhadap apa yang dia pesankan kepadanya, dan tanpa memberikan syarat apapun agar dia dikeluarkan dari penjara dulu, melainkan nabi Yusuf berkata: (Supaya kalian bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa) yaitu akan datang kepada kalian musim subur dan banyak hujan selama tujuh tahun berturut-turut. Dia menjelaskan bahwa sapi itu adalah tahun karena sapi itu untuk membajak tanah yang digarap untuk menghasilkan buah-buahan dan hasil pertanian, yaitu bulir-bulir yang hijau. Kemudian nabi Yusuf membimbing mereka tentang apa yang harus mereka lakukan selama tujuh tahun itu. dia berkata: (maka apa yang kalian panen hendaklah kalian biarkan di bulirnya, kecuali sedikit untuk makan kalian) yaitu bagaimanapun hasil yang kalian peroleh dari panen kalian di musim-musim subur tujuh tahun itu, kalian harus membiarkan hasilnya pada bulir-bulirnya, agar dapat disimpan untuk jangka waktu yang lama dan menghindari kebusukan, kecuali takaran yang kalian makan, maka makanlah sedikit demi sedikit.
Janganlah berlebih-lebihan agar jumlah makanan kalian bisa mengambil manfaat pada tujuh tahun musim paceklik. Itu adalah musim yang berturut-turut selama tujuh tahun yang mengiringi musim-musim subur. Musim-musim itu adalah sapi-sapi kurus yang memakan sapi-sapi yang gemuk.
Karena dalam musim paceklik apa yang mereka kumpulkan di musim subur habis dimakan. Musim paceklik itu adalah bulir-bulir kering. Lalu Yusuf memberitahukan kepada mereka bahwa pada musim paceklik itu tidak ada apa pun yang tumbuh, dan apa yang mereka semai tidak akan menghasilkan apapun.
Oleh karena itu nabi Yusuf berkata: (yang menghabiskan apa yang kalian simpan untuk menghidupinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kalian simpan) Kemudian nabi Yusuf menyampaikan kabar gembira kepada mereka tentang tahun-tahun yang subur setelah musim paceklik itu (tahun, di mana manusia diberi hujan (dengan cukup)) yaitu mereka mendapatkan hujan di seluruh negeri. dan orang-orang membuat perasan yang biasa mereka peras berupa buah zaitun dan sejenisnya, serta tebu dan sejenisnya. Sehingga sebagian ulama berkata bahwa termasuk ke dalamnya adalah memerah susu juga. Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (dan di masa itu mereka memeras anggur) yaitu memerah susu.
Sumber: https://tafsirweb.com/3785-surat-yusuf-ayat-47.html
Informasi Tambahan
Juz
12
Halaman
241
Ruku
198