Kembali ke Surat Yusuf

يوسف (Yusuf)

Surat ke-12, Ayat ke-86

قَالَ اِنَّمَآ اَشْكُوْا بَثِّيْ وَحُزْنِيْٓ اِلَى اللّٰهِ وَاَعْلَمُ مِنَ اللّٰهِ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ

Dia (Yakub) menjawab, “Hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku. Dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui.

📚 Tafsir Al-Muyassar

Ya’qub berkata menjawab mereka, ”Aku tidak ingin menampakan duka dan kesedihanku, kecuali kepada Allah semata. Dialah Dzat yang akan menghilangkan madarat dan musibah, dan aku mengetahui rahmat Allah dan jalan keluar dariNya yang tidak kalian ketahui.”

Sumber: https://tafsirweb.com/3824-surat-yusuf-ayat-86.html

📚 Tafsir as-Sa'di

86. Ya’qub berkata, “Sesungguhnya aku mengadukan kesusahanku”, yaitu perkataan yang aku munculkan “dan kesedihanku” yang berada dalam hati “hanya kepada Allah”, semata, tidak kepada kalian, dan tidak pula kepada orang lain. Berbicaralah sekehendak kalian “dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya”, bahwa Dia akan memulangkan mereka semua kepadaku dan menyejukan pandanganku dengan berkumpul kembali dengan mereka.

Sumber: https://tafsirweb.com/3824-surat-yusuf-ayat-86.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

86. Ya’kub berkata kepada mereka: “Sesungguhnya aku mengeluhkan seagung-agung kesedihanku hanya kepada Allah, bukan selainNya. Dialah Dzat yang menerima keluhan.

Tinggalkanlah aku dengan kesusahan dan penderitaanku. Aku mengetahui keutamaan Allah dan aturanNya, serta kelembutan dan kasih sayangNya yang mana tidak kalian ketahui. Sesungguhnya Dia tidak mengecewakan orang yang berdoa kepadaNya.” Al-Butsu adalah kesusahan yang sangat banyak, dan Al-huznu adalah penderitaan di dalam jiwa karena kesusahan yang sangat dahsyat.

Sumber: https://tafsirweb.com/3824-surat-yusuf-ayat-86.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 83-86 Dia berkata kepada mereka sebagaimana dia berkata kepada mereka saat mereka datang dengan membawa baju nabi Yusuf dengan darah palsu: (Hanya diri kalian sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu. Maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku)) Muhammad bin Ishaq berkata,"Ketika mereka datang nabi Ya'qub dan memberitahukan kepadanya apa yang terjadi, lalu nabi Ya’kub curiga kepada mereka dan menyangka bahwa mereka telah melakukan hal yang sama seperti yang mereka lakukan terhadap nabi Yusuf. dia berkata: (Hanya diri kalian sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu. Maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku)).

Sebagian ulama berkata bahwa perbuatan mereka ini sesuai dengan perbuatan mereka sebelumnya, dan disimpulkan bahwa perbuatan awal itu sama dengan ini, dan benarlah yang dikatakan olehnya: (Hanya diri kalian sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu. Maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku)) Kemudian nabi Ya'qub memohon kepada Allah agar Dia mengem­balikan ketiga anaknya, oleh karena itu dia berkata: (Mudah-mudahan Allah mendatangkan mereka semuanya kepada­ku; sesungguhnya Dialah Yang Maha Mengetahui) yaitu Maha Mengetahui tentang keadaanku (lagi Maha Bijaksana) dalam perbuatan, keputusan, dan takdirNya (Dan Ya’qub berpaling dari mereka (anak-anaknya) seraya berkata, "Aduhai dukacitaku terhadap Yusuf”) yaitu berpaling dari anak-anaknya dan berkata mengingatkan tentang kesedihannya terhadap nabi Yusuf yang lalu (Aduhai dukaku terhadap Yusuf) Kesedihan terhadap dua anak ini membangkitkan kesedihan yang mendalam. Diriwayatkan dari Sa'id bin Jubair bahwa dia berkata,”Tidak ada seorang pun yang diberi kalimat istirja' selain dari umat ini.

Tidakkah kalian mendengarkan ucapan nabi Ya'qub ("Aduhai kesedihanku terhadap Yusuf, " dan kedua matanya menjadi putih karena kesedihan dan dia adalah seorang yang menahan amarahnya (terhadap anak-anaknya)) yaitu diam tidak mengeluhkan perkaranya kepada seorang makhluk pun. Saat itu anak-anaknya merasa kasihan kepadanya, lalu mereka berkata kepadanya dengan lemah lembut dan memelas: (Demi Allah, senantiasa kamu mengingati Yusuf) yaitu engkau masih ingat kepada Yusuf (sehingga kamu mengidapkan penyakit yang berat) yaitu kekuatanmu menjadi lemah (atau termasuk orang-orang yang binasa) Mereka berkata bahwa jika keadaan ini terus berlangsung atas dirimu, maka kami khawatir engkau akan meninggal (Ya'qub menjawab, "Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku”) dia menjawab ucapan mereka dengan ucapannya: (Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku) yaitu kesusahanku dan apa yang aku alami (hanya kepada Allah) saja (dan aku mengetahui dari Allah apa yang kalian tiada mengetahuinya) yaitu, aku mengharapkan setiap kebaikan dariNya.

Sumber: https://tafsirweb.com/3824-surat-yusuf-ayat-86.html

Informasi Tambahan

Juz

13

Halaman

245

Ruku

202

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved