Kembali ke Surat Yusuf

يوسف (Yusuf)

Surat ke-12, Ayat ke-87

يٰبَنِيَّ اذْهَبُوْا فَتَحَسَّسُوْا مِنْ يُّوْسُفَ وَاَخِيْهِ وَلَا تَا۟يْـَٔسُوْا مِنْ رَّوْحِ اللّٰهِ ۗاِنَّهٗ لَا يَا۟يْـَٔسُ مِنْ رَّوْحِ اللّٰهِ اِلَّا الْقَوْمُ الْكٰفِرُوْنَ

Wahai anak-anakku! Pergilah kamu, carilah (berita) tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang kafir.”

📚 Tafsir Al-Muyassar

Ya’qub berkata, ”Wahai anak-anakku, kembalilah kalian ke mesir, dan carilah dengan seksama berita tentang yusuf dan saudaranya. Dan janganlah kalian putus harapan dari rahmat Allah. Sesungguhya tidak ada yang putus harapan dari rahmat Allah, kecuali orang-orang yang ingkar terhadap kekuasaanNya, yang kafir kepadaNya.”

Sumber: https://tafsirweb.com/3825-surat-yusuf-ayat-87.html

📚 Tafsir as-Sa'di

87. Maksudnya, Ya’qub berkata kepada anak-anaknya, “Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya” maksudnya, bersemangat dan bersungguh-sungguhlah dalam mencari mereka berdua “dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah”, karena optimisme akan mendorong seorang hamba kepada usaha dan ketekunan serius untuk mencapai apa yang diharapkannya. Sedangkan putus asa, hanya akan mengakibatkan perasaan berat dan bermalas-malasan baginya.

Pengharapan yang paling utama diinginkan seorang hamba ialah kemurahan dan curahan kebaikan Allah, rahmat dan kasihNya. “Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir”, karena kekafiran mereka, maka mereka menjauhi rahmatNya dari diri mereka. Dan (memang) rahmat Allah jauh dari mereka. Maka janganlah kalian menyerupai orang-orang kafir.

Ayat ini menunjukkan bahwa sesuai kadar keimanan seorang hamba (kepada Allah), maka level pengharapannya kepada rahmat Allah dan kasihNya berada (pada kadar itu).

Sumber: https://tafsirweb.com/3825-surat-yusuf-ayat-87.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

87. Ya’kub melanjutkan ucapannya: “Wahai anak-anakku, pergilah kalian ke Mesir. Carilah kabar tentang Yusuf dan saudaranya.

Janganlah kalian menyerah dengan rahmat Allah dengan terus berkabung dalam kesedihan dan kegelisahan kita. Sesungguhnya tidak ada yang menyerah dengan rahmat Allah kecuali orang yang menolak anugerah, kuasa dan kelembutan Allah” Ar-Rauhu adalah setiap sesuatu yang mengguncang manusia dan sesuatu yang bisa dinikmati olehnya

Sumber: https://tafsirweb.com/3825-surat-yusuf-ayat-87.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 87-88 Allah SWT memberitahukan tentang nabi Ya'qub, bahwa dia menganjurkan anak-anaknya untuk pergi ke negeri itu untuk mencari berita tentang nabi Yusuf dan saudaranya. Kata “At-tahassus” digunakan untuk kebaikan, dan “At-tajassus” untuk keburukan. Dia menyemangati, memberi kabar gembira dan memerintahkan mereka agar mereka tidak berputus asa dari rahmat Allah Swt, yaitu janganlah mereka memutus harapan dan cita-cita mereka dalam hal yang mereka tuju.

Sesungguhnya tidak ada yang berputus harapan dari rahmat Allah kecuali orang-orang kafir. Firman Allah: (Maka ketika mereka masuk ke (tempat) Yusuf) Bentuknya adalah mereka berangkat dan masuk ke negeri Mesir, dan masuk ke tempat nabi Yusuf. (Mereka berkata, "Hai Al-Aziz, kami dan keluarga kami telah ditimpa kesengsaraan”) yang mereka maksud adalah musim kering, paceklik, dan kekurangan makanan (dan kami datang membawa barang-barang yang tak berharga) yaitu kami membawa barang untuk ditukar dengan makanan dan harganya murah. Pendapat ini dikatakan oleh Mujahid, Al-Hasan, dan lainnya.

Firman Allah memberitahukan tentang ucapan mereka: (maka sempurnakanlah sukatan untuk kami) yaitu berilah kami dengan harga yang murah ini seperti yang pernah engkau berikan kepada kami sebelumnya.

Sumber: https://tafsirweb.com/3825-surat-yusuf-ayat-87.html

Informasi Tambahan

Juz

13

Halaman

246

Ruku

202

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved