Kembali ke Surat Yusuf

يوسف (Yusuf)

Surat ke-12, Ayat ke-88

فَلَمَّا دَخَلُوْا عَلَيْهِ قَالُوْا يٰٓاَيُّهَا الْعَزِيْزُ مَسَّنَا وَاَهْلَنَا الضُّرُّ وَجِئْنَا بِبِضَاعَةٍ مُّزْجٰىةٍ فَاَوْفِ لَنَا الْكَيْلَ وَتَصَدَّقْ عَلَيْنَاۗ اِنَّ اللّٰهَ يَجْزِى الْمُتَصَدِّقِيْنَ

Maka ketika mereka masuk ke (tempat) Yusuf, mereka berkata, “Wahai Al-Aziz! Kami dan keluarga kami telah ditimpa kesengsaraan dan kami datang membawa barang-barang yang tidak berharga, maka penuhilah jatah (gandum) untuk kami, dan bersedekahlah kepada kami. Sesungguhnya Allah memberi balasan kepada orang yang bersedekah.”

📚 Tafsir Al-Muyassar

Kemudian mereka pergi menju mesir. Dan ketika mereka masuk menemui yusuf, mereka berkata, “Wahai pembesar, kekeringan dan paceklikan telah menimpa kami dan keluarga kami. Dan kami datang kepadamu dengan barang penukar tang buruk lagi sedikit.

Maka sudilah engkau memberikan kepada kami apa yang sebelumnya engkau berikan kepada kami dengan barang penukar yang baik. Dan bersedekahlah kepada kami dengan menerima beberapa keping dirham yang tidak berharga ini dan abaikanlah kondisinya. Sesungguhnya Allah akan memberikan balasan kepada orang yang murah hati dengan harta kekayaan mereka terhadap orang-orang yang membutuhkan.

Sumber: https://tafsirweb.com/3826-surat-yusuf-ayat-88.html

📚 Tafsir as-Sa'di

88. Mereka pun bertolak berangkat. Ketika mereka masuk untuk menjumpai Yusuf, “mereka berkata”, dengan mengiba kepadanya, “Hai al-Aziz, kami dan keluarga kami telah ditimpa kesengsaraan, dan kami datang membawa barang-barang yang tak berharga, maka sempurnakanlah sukatan untuk kami, dan bersedekahlah kepada kami”, maksudnya, kami dan keluarga telah terhimpit kesulitan “dan kami datang membawa barang-barang yang tak berharga”, yaitu pembayaran yang tidak disukai, karena jumlahnya yang sedikit lagi tidak sesuai “maka sempurnakanlah sukatan kami”, meskipun barternya tidak sepadan dan bersedekahlah kepada kami melebihi kadar yang semestinya “sesungguhnya Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bersedekah”, dengan balasan di dunia dan di akhirat.

Sumber: https://tafsirweb.com/3826-surat-yusuf-ayat-88.html

📚 Tafsir Al-Wajiz

88. Ketika anak-anak Ya’kub menemui Yusuf, mereka berkata: “Wahai Al-‘Aziz, kami dan keluarga kami ditimpa derita, yaitu kelaparan, kebutuhan mendesak dan penyakit akibat kegersangan. Dan Kami membawa beberapa uang dirham yang rendah nilainya, maka penuhilah muatan kami.

Dan lebihkanlah untuk kami untuk menyisakan uang kami yang masih sedikit. Sesungguhnya Allah memberi imbalan orang-orang yang memberi kelebihan dengan sebaik-baik balasan.”

Sumber: https://tafsirweb.com/3826-surat-yusuf-ayat-88.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 87-88 Allah SWT memberitahukan tentang nabi Ya'qub, bahwa dia menganjurkan anak-anaknya untuk pergi ke negeri itu untuk mencari berita tentang nabi Yusuf dan saudaranya. Kata “At-tahassus” digunakan untuk kebaikan, dan “At-tajassus” untuk keburukan. Dia menyemangati, memberi kabar gembira dan memerintahkan mereka agar mereka tidak berputus asa dari rahmat Allah Swt, yaitu janganlah mereka memutus harapan dan cita-cita mereka dalam hal yang mereka tuju.

Sesungguhnya tidak ada yang berputus harapan dari rahmat Allah kecuali orang-orang kafir. Firman Allah: (Maka ketika mereka masuk ke (tempat) Yusuf) Bentuknya adalah mereka berangkat dan masuk ke negeri Mesir, dan masuk ke tempat nabi Yusuf. (Mereka berkata, "Hai Al-Aziz, kami dan keluarga kami telah ditimpa kesengsaraan”) yang mereka maksud adalah musim kering, paceklik, dan kekurangan makanan (dan kami datang membawa barang-barang yang tak berharga) yaitu kami membawa barang untuk ditukar dengan makanan dan harganya murah. Pendapat ini dikatakan oleh Mujahid, Al-Hasan, dan lainnya.

Firman Allah memberitahukan tentang ucapan mereka: (maka sempurnakanlah sukatan untuk kami) yaitu berilah kami dengan harga yang murah ini seperti yang pernah engkau berikan kepada kami sebelumnya.

Sumber: https://tafsirweb.com/3826-surat-yusuf-ayat-88.html

Informasi Tambahan

Juz

13

Halaman

246

Ruku

202

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved