Kembali ke Surat Al-Baqarah

البقرة (Al-Baqarah)

Surat ke-2, Ayat ke-165

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّتَّخِذُ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَنْدَادًا يُّحِبُّوْنَهُمْ كَحُبِّ اللّٰهِ ۗ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَشَدُّ حُبًّا لِّلّٰهِ ۙوَلَوْ يَرَى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْٓا اِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَۙ اَنَّ الْقُوَّةَ لِلّٰهِ جَمِيْعًا ۙوَّاَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعَذَابِ

Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya (niscaya mereka menyesal).

📚 Tafsir Al-Muyassar

Sudah banyak bukti-bukti yang pasti ini, sebagian dari manusia masih mengambil selain Allah sebagai berhala-berhala dan patung-patung serta penolong-penolong yang mereka jadikan sebagai tandingan-tandingan bagi Allah, mereka memberikan kepada tandingan-tandingan itu rasa cinta, pengagungan dan ketaatan Yang Tidak sepantasnya diberikan kecuali bagi Allah Semata. Sedangkan mukminin lebih besar cintanya kepada Allah daripada rasa cinta orang-orang kafir kepada Allah dan kepada Tuhan-Tuhan sesembahan mereka. Hal itu Karena orang-orang Mukmin memurnikan kecintaan secara penuh kepada Allah, sedangkan orang-orang kafir berbuat Syirik dalam kecintaan tersebut.

Sekiranya orang-orang yang berbuat dzolim berupa kesyirikan dalah kehidupan dunia itu mengetahui, ketika mereka menyaksikan siksa akhirat, bahwa sesungguhnya Allah adalah Dzat yang maha esa dengan kekuatan mutlak, dan bahwasanya Allah sangat keras siksaannya, pastilah mereka tidak akan mengambil tuhan-tuhan selain Allah yang mereka sembah di samping menyembah Allah, dan mendekatkan diri melalui mereka kepada Nya.

Sumber: https://tafsirweb.com/644-surat-al-baqarah-ayat-165.html

Sumber:

📚 Tafsir Al-Wajiz

165. Adapun keadaan orang-orang yang tidak mau memikirkan dalil-dalil ini, yaitu orang-orang musyrik yang mengambil tuhan selain Allah untuk disembah berupa berhala-berhala mati dan manusia itu mencintai berhala-berhala mereka layaknya kecintaan orang mukmin kepada Allah. Dan orang-orang mukmin itu lebih dahsyat cintanya terhadap Allah daripada kecintaan orang-orang musyrik terhadap berhala dan tuhan tandingan mereka.

Dan jika orang-orang yang menzalimi diri sendiri dengan berbuat kufur dan mencintai tandaingan-tandingan Allah itu melihat keadaan mereka ketika diperlihatkan azab pada hari kiamat karena kecintaan mereka terhadap tandingan Allah itu, niscaya mereka akan berikrar bahwa kekuatan yang sempurna itu hanya milik Allah. Tiada yang memiliki kekuatan selain Dia dan sesungguhnya Allah itu memiliki azab yang sangat dahsyat bagi mereka

Sumber: https://tafsirweb.com/644-surat-al-baqarah-ayat-165.html

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas)

Ayat 165-167 Allah SWT mengingatkan tentang keadaan orang-orang yang musyrik di dunia ini dan nasib mereka di akhirat di mana mereka menjadikan sekutu-sekutu bagiNya, seperti sosok-sosok setara dan semacamnya yang mereka sembah bersama Allah, dan mereka mencintai mereka seperti kecintaan mereka kepadaNya. Padahal Allah adalah Tuhan yang tidak ada Tuhan selain Dia, tidak ada yang menandingiNya, tidak ada lawan bagiNya, dan tidak ada sekutu bersamaNya. Dalam hadits yang shahih Buhari Muslim, diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud, dia berkata: “Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, dosa yang mana yang paling besar?” Beliau bersabda, “Menyekutukan Allah dengan sesuatu, padahal Dialah yang menciptakanmu.” Terkait firmanNya, (Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah) karena kecintaan mereka kepada Allah, pengetahuan dan penghormatan mereka kepadaNya, dan pengakuan mereka tentang keesaanNya, mereka tidak menyekutukanNya dengan apapun, bahkan mereka hanya menyembahNya, bertawakal kepadaNya, dan menyerahkan semua urusan mereka kepadaNya.

Kemudian Allah SWT mengancam orang-orang musyrik yang zalim pada diri sendiri dengan itu, Lalu Dia berfirman (Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya) Beberapa berpendapat bahwa ini berarti jika mereka melihat azab, mereka akan tahu saat itu juga bahwa semua kekuasaan itu ada pada Allah, yaitu bahwa hukum itu hanya milikNya dan tidak ada sekutu bagiNya, dan bahwa segala sesuatu berada dalam kekuasaanNya. (dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)) sebagaimana Allah SWT berfirman, (Maka pada hari itu tiada seorangpun yang menyiksa seperti siksa-Nya (25) dan tiada seorangpun yang mengikat seperti ikatan-Nya (26)) (Surah Al-Fajr) Ini berarti jika mereka tahu apa yang akan mereka lihat di sana, dan apa yang akan menimpa mereka berupa perkara mengerikan yang mengejutkan akibat dari kesyirikan dan kekufuran mereka, pasti mereka akan berhenti dari apa yang telah mereka lakukan berupa kesesatan.

Kemudian Allah memberitahukan tentang kekufuran mereka dengan berhala-berhala mereka dan pelepasan diri orang-orang yang diikuti dari para pengikutnya. Allah berfirman, ((Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya) Para malaikat berlepas diri dari orang-orang yang mengira bahwa para malaikat itu adalah sesembahan mereka di dunia.

Para malaikat berkata, (kami menyatakan berlepas diri (dari mereka) kepada Engkau, mereka sekali-kali tidak menyembah kami") (Surah Al-Qashash: 63) dan berkata (Maha Suci Engkau. Engkaulah pelindung kami, bukan mereka; bahkan mereka telah menyembah jin; kebanyakan mereka beriman kepada jin itu) (Surah Saba’: 41) Bahkan jin juga melepaskan diri dari mereka dan menyatakan bahwa mereka tidak memiliki keterlibatan dalam penyembahan mereka kepada para jin itu.

Sebagaimana Allah berfirman, (Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sembahan-sembahan selain Allah yang tiada dapat memperkenankan (doa)nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka? (5) Dan apabila manusia dikumpulkan (pada hari kiamat) niscaya sembahan-sembahan itu menjadi musuh mereka dan mengingkari pemujaan-pemujaan mereka (6)) (Surah Al-Ahqaf) Allah juga berfirman, (sekali-kali tidak. Kelak mereka (sembahan-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan (pengikut-pengikutnya) terhadapnya, dan mereka (sembahan-sembahan) itu akan menjadi musuh bagi mereka. (82)) (Surah Maryam) Nabi Ibrahim As berkata kepada kaumnya, ("Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah adalah untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara kamu dalam kehidupan dunia ini kemudian di hari kiamat sebahagian kamu mengingkari sebahagian (yang lain) dan sebahagian kamu melaknati sebahagian (yang lain); dan tempat kembalimu ialah neraka, dan sekali-kali tak ada bagimu para penolongpun.) (Surah Al-Ankabut: 25) dan Allah berfirman ( (Orang-orang yang menyombongkan diri berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah: "Kamikah yang telah menghalangi kamu dari petunjuk sesudah petunjuk itu datang kepadamu? (Tidak), sebenarnya kamu sendirilah orang-orang yang berdosa"(32) Dan orang-orang yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri: "(Tidak) sebenarnya tipu daya(mu) di waktu malam dan siang (yang menghalangi kami), ketika kamu menyeru kami supaya kami kafir kepada Allah dan menjadikan sekutu-sekutu bagi-Nya".

Kedua belah pihak menyatakan penyesalan tatkala mereka melihat azab. Dan kami pasang belenggu di leher orang-orang yang kafir. Mereka tidak dibalas melainkan dengan apa yang telah mereka kerjakan (33)) (Surah Saba’) dan (Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya.

Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu".

Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih (22)) (Surah Ibrahim) Terkait firmanNya: (dan mereka melihat azab, dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus) yaitu, mereka melihat siksaan Allah dan terputuslah segala cara dan jalan untuk menyelamatkan diri dari siksa itu.

Mereka tidak mendapatkan pelindung dan pelindung dari neraka. 'Atha' mengatakan dari Ibnu Abbas terkait ayat ini: (dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus) yaitu kasih sayang. Begitu pula, Mujahid mengatakan dalam riwayat dari Ibnu Abu Najih.

Terkait firmanNya: (Dan orang-orang yang mengikuti berkata, “Sekiranya kami mendapat kesempatan (kembali ke dunia), tentu kami akan berlepas tangan dari mereka, sebagaimana mereka berlepas tangan dari kami.”) yaitu pergi dan menjauh, sebagaimana Allah SWT berfirman (Dan Kami akan perlihatkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami akan jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan) (Surah Al-Furqan:23) dan (Perumpamaan orang yang ingkar kepada Tuhannya, perbuatan mereka seperti abu yang ditiup oleh angin keras pada suatu hari yang berangin kencang) (Surah Ibrahim: 18) serta (Orang-orang yang kufur, amal perbuatan mereka seperti fatamorgana di tanah yang datar. Orang-orang yang dahaga menyangkanya air) (Surah An-Nur: 39) Oleh karena itu Allah berfirman (Dan mereka tidak akan keluar dari api neraka).

Kami hanya akan menyembah Allah semata, tanpa memperhatikan mereka. Mereka berdusta dalam hal ini. Bahkan, jika mereka dikembalikan ke dunia, mereka akan kembali melakukan hal yang sama yang telah dilarang kepada mereka, sebagaimana Allah telah memberi tahu tentang hal itu.

Oleh karena itu, Allah berfirman: (Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi penyesalan bagi mereka) yaitu lenyap dan hancur, sebagaimana Allah berfirman: (Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan (23)) [Surah Al-Furqan] dan (Orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, amalan-amalan mereka adalah seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari yang berangin kencang) [Surah Ibrahim: 18] serta (Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga) [Surah An-Nur: 39].

Oleh karena itu, Allah berfirman: (dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka)"

Sumber: https://tafsirweb.com/644-surat-al-baqarah-ayat-165.html

Informasi Tambahan

Juz

2

Halaman

25

Ruku

21

Apabila kamu membaca Al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

Surah An-Nahl: 98

Adab Membaca Al-Quran

1. Suci dari Hadats

Pastikan dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil sebelum memegang dan membaca Al-Quran. Berwudhu terlebih dahulu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada kitab suci Al-Quran.

2. Niat yang Ikhlas

Membaca Al-Quran dengan niat mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau mencari pujian. Niat yang ikhlas akan membawa keberkahan dalam membaca Al-Quran.

3. Menghadap Kiblat

Diutamakan menghadap kiblat saat membaca Al-Quran sebagai bentuk penghormatan dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Posisi duduk yang sopan dan tenang juga dianjurkan.

4. Membaca Ta'awudz

Memulai dengan membaca ta'awudz dan basmalah sebelum membaca Al-Quran. Ta'awudz merupakan permintaan perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

5. Khusyuk dan Tenang

Membaca dengan tenang dan penuh penghayatan, memahami makna ayat yang dibaca. Tidak tergesa-gesa dan memperhatikan tajwid dengan baik.

6. Menjaga Kebersihan

Membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan suci, serta menjaga kebersihan diri dan pakaian. Hindari membaca Al-Quran di tempat yang tidak pantas.

7. Memperindah Suara

Membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan tartil, sesuai dengan kemampuan. Tidak perlu memaksakan diri, yang terpenting adalah membaca dengan benar sesuai tajwid.

Masukan & Feedback:info@finlup.id
© 2025 quran.finlup.id - All rights reserved